Beautiful Goodbye (Lazark)

2.9K 73 10
                                    

"Because we loved each other, let’s say our last goodbyes. I pray that before this time ends, you can find happiness. Let’s not forget our love. You and me. Us. Together."

.

.

.

.

.

.oOo.

    

"Laura,"

Gadis bersurai merah itu membalik tubuhnya begitu mendengar sebuah suara yang memanggilnya. Disana, telah berdiri sesosok pemuda berambut pirang dengan masker yang menutupi mulutnya. Sosok yang selama ini selalu ia nantikan.

"Lazark!"

Laura berlari untuk menubruk pemuda itu dalam sebuah pelukan. Dia mendekap erat tubuh pemuda itu dan bersandar pada bahu lebar yang dulu sering ia jadikan tempat bersandar.

Aroma citrus bercampur vanila dan apel langsung memasuki indra penciumannya. Aroma familiar dari sosok yang paling dicintainya. Aroma Lazark-nya.

"Lazark, aku merindukanmu." Lirih Laura di dekat leher tegang si pemuda. Dia sangat merindukan Lazark. Sudah lebih dari satu tahun pemuda itu tidak menemuinya.

Agak lama dalam posisi begitu. Pemuda itu akhirnya menyudahi pelukan erat yang diberikan Laura. Dia menatap gadis yang ada di hadapannya. Kedua pipi gadis itu basah dengan mata berkaca kaca dan tatapan yang sarat akan kerinduan. Dia menangkup kedua pipi itu dengan tangannya, kemudian menggerakkan kedua ibu jari untuk menghapus lembut jejak jejak air mata yang menghias.

"Jangan menangis," katanya pelan, diiringi dengan senyuman kecil yang agak samar. "Mau jalan jalan?"

Laura lekas mengangguk. Tangannya langsung menyambut uluran tangan yang diberikan Lazark-nya. Mereka pun berjalan menyusuri jalan setapak sembari bergandeng tangan.

"Kemana kau selama ini, Lazark? Ini sudah lebih dari satu tahun kau tidak mengunjungi ku." Kata Laura membuka percakapan.

Pemuda di sampingnya hanya tersenyum kecil dibalik maskernya dan mengucapkan kata "maaf", lalu kembali menatap kedepan untuk meneruskan jalan jalan mereka.

Mereka menikmati perjalanan dalam hening. Laura tak mempermasalahkan itu sama sekali, karena memang begitulah Lazark-nya. Pendiam dan menyukai kesunyian.

Mereka akhirnya sampai di padang bunga lavender. Tempat dimana Laura dan Lazark suka menghabiskan waktu bersama. Lazark biasanya akan duduk diam memperhatikan Laura yang fokus merangkai satu persatu bunga menjadi sesuatu yang indah.

Laura menggenggam tangan pemuda yang ada di sampingnya. Menarik pemuda itu untuk duduk di bawah satu satunya pohon yang berdiri di padang lavender yang luas ini. Laura kemudian memulai kebiasaannya, membuat mahkota dari bunga bunga lavender yang dipetiknya.

Keheningan masih terus mengisi suasana yang ada diantara mereka. Sampai akhirnya pemuda itu bersuara,

"Laura Eleanor."

Noblesse : OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang