Sweet Things

936 155 13
                                    

                                    

                                                              

Disclaimer semua karakter Naruto milik Masashi Kishimoto



Di sebuah mansion megah milik keluarga Uzumaki, terlihat seorang perempuan dengan rambut berwarna indigo sedang berkebun di halaman belakang mansion Uzumaki, sesekali punggung tangannya mengusap peluh yang menetes dari dahinya. Saat sang perempuaan sudah merasa bahwa pekerjaan berkebunnya selesai ia segera bangkit dan menepuk-tepuk tangannya.

"Tadaima," tiba-tiba saja terdengar suara berat dari arah belakang. Segera saja sang perempuan tersebut berbalik dan berlari setelah sampai ia langsung memeluk sosok yang baru saja datang.

"Okaeri Naruto-kun," Hinata memeluk Naruto erat.

"Kau bau," ucap Naruto sambal melonggarkan pelukan Hinata. Sedangkan Hinata yang mendengar ucapan suaminya langsung saja cemberut.

"Kau menyebalkan," Hinata menatap Naruto sinis.

"Tapi sayangkan?" Naruto tersenyum jahil lalu mengecup pipi Hinata lembut. Mendengar ucapan Naruto langsung saja membuat pipi HInata bersemu merah.

"jadi? Ada apa? Tumben sekali Naruto-kun pulang cepat?" Hinata menatap Naruto dengan pandangan berbinar-binar dan penuh harap.

Mendengar pertanyaan istrinya itu Naruto hanya mengernyitkan dahinya.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya sudah selesai saja mengerjakan pekerjaan ku."

Seketika itu pula wajah Hinata berubah menjadi masam, dia langsung pergi dari hadapan Naruto sambil menghentak-hentakan kaki dengan wajah kesal.

Sedangkan Naruto yang melihat tingkah laku istirinya yang aneh hanya mengangkat bahunya acuh lalu berlalu dari sana dan menuju kamarnya.

....................

Di ruang tamu terlihat Hinata sedang duduk di sofa sambil bersedekap dada dengan wajah cemberut. Dia benar-benar kesal dengan suaminya, sudah sepuluh minggu sejak pernikahan mereka Naruto selalu pulang larut, maka saat melihat suaminya pulang cepat ia berfikir bahwa suaminya akan mengajak sesuatu yang menyenangkan hatinya. Misalnya, suaminya itu mengatakan bahwa ia mengambil cuti lalu mengajaknya untuk berbulan madu.

Ya, dari mereka menikah hingga sekarang mereka belum melakukan bulan madu bahkan mereka belum melakukan malam pertama meskipun selalu tidur di atas ranjang yang sama, Naruto terlalu sangat sibuk sehingga Hinata merasa bahwa ia bukan prioritas untuk Naruto, memikirkannya saja ingin membuat Hinata menangis.

Keeseokannya saat pagi hari di kamar pasangan suami istri tersebut, terlihat Naruto meraba-raba sisi samping ranjangnya yang tenyata kosong, memaksakan bangun meskipun Naruto masih mengantuk segera saja Naruto beranjak keluar kamar untuk mencari istirinya.

Mencium wangi masakan Naruto langsung saja menuju ruang makan, sesampainya di ruang makan benar saja Naruto melihat istirinya sedang melahap roti, tampaknya Hinata belum sadar akan kehadiran Naruto, dengan perlahan Naruto melangkah menghapiri Hinata.

Hinata yang mendengar langkah kaki langsung saja menoleh dan benar saja ia melihat Naruto berjalan ke arahnya, segera saja Hinata bangkit dan meninggalkan ruang makan dan terburu-buru menuju kamar.

Naruto mengernyitkan dahinya bingung akan kelakuan istrinya, dengan membawa piring berisi roti yang tinggal setengah lagi Naruto menuju kamar mereka, saat hendak membuka pintu kamar tersebut ternyata terkunci.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang