Perkenalkan, namanya naeun. Gadis cantik dari kota kecil yang begitu cerdas dan ceria. Dia dari keluarga yang tidak begitu missqueen.
Sekarang dia kelas 6 SD. Oh ya berhubung dia murid cerdas, dia telah mudah mendapatkan sekolah SMP terfavorit di kotanya. Semua temannya hingga iri kepada dirinya.
Awal masuk tahun ajaran baru, disekolahnya di hadiri seorang pengajar bahasa Inggris dari negara lain. Sekolahnya telah berprestasi di dunia internasional.
Naeun yang berpenampilan cupu dan dekil itu memiliki semangat yang tinggi untuk menjalani kehidupan SMP meski penuh caci, maki dan bullying.
Naeun itu memiliki ketegaran luar biasa untuk bertahan dari bullying teman-temannya. Maklum dia berasal dari keluarga missqueen dan temannya itu kebanyakan anak orang kaya.
Untuk dunia digital, Naeun disekolah sedikit tertinggal karena melihat keadaannya yang tidak memiliki laptop, kamera dsb. Yang dia punya hanya handphone cikitettetew. Dengan sepeda bututnya dia selalu PD membawa ke sekolah. Pernah beberapa kali iya berkecil hati ketika melihat jejeran mobil mengantar teman ataupun menjemputnya. Lalu Naeun berkata aku kuat, jadi aku naik sepeda aja biar sehat. Esok kalau sudah kaya akan kubelikan orang tuaku mobil Pajero bahkan kalau bisa beli bus sekalian biar ngangkut sodara semuanya.
Naeun selalu memiliki impian yang aneh seperti diri yang tak pandang cermin.
Yang Naeun percaya hanyalah bumi berputar pada poros begitu juga dengan roda kehidupan. Naeun yang rajin beribadah memiliki harapan besar kepada Tuhan atas semua kerja keras yang telah dilakukan.
Naeun yang pandai sering sekali dijadikan mesin berjalan (bahasa kasarnya sih budak) buat teman-temannya yang bodoh itu, karena jika Naeun mengerjakan tugas temannya bahkan dititipin untuk beli jajan maka dia dapat upah.
Betapa keras hidup Naeun ini. Saat hujan tiba, Naeun selalu datang basah dengan sepatunya karena dia hanya memiliki sepasang saja ditambah dia naik sepeda, sudah pasti banyak mobil atau motor yang menyiram dia dengan air kubangan.
Disitulah orang-orang berkomentar ada yang mencaci, iba, acuh. Pokoknya macam-macam deh. Sebenarnya dalam hati Naeun itu malu dengan segalanya yang dijalani. Bahkan minder dengan kemissqueenannya. Tapi yang bikin salut sama Naeun dia selalu menerima nya dengan tabah.
Berulang kali perasaan Naeun terobek dan tercabik. Tapi yasudahlah badai pasti berlalu.
Tiga tahun kemudian Naeun masuk jenjang SMA
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Guratan Angan
Non-FictionHidup itu keras, semangat berjuang. Hati yang mudah rapuh, jangan sampai mematahkan semangat. Orang tidak tau apa alur hidup yang kita jalani, bagaimana permasalahan yang kita hadapi, karena mereka hanya peduli keburukan, kegagalan, kesuksesan,, tan...