1

9 1 1
                                    


Matahari mulai merangkak,menyemburkan sinarnya,menerobos masuk melalui jendela seorang gadis cantik masih setia memejamkan matanya dibawah selimut tebal berwarna biru laut.

"Emmm"
Gadis itu mulai menggeliat dan mulai membuka matanya. Melirik jam dinding,

Pukul 05.30, batinnya.

Setelah mengumpulkan nyawanya,gadis tersebut melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual paginya.

Setelah mandi,gadis itu mengambil seragam yang sudah ia siapkan sebelumnya dan mulai memakainya. Kemeja putih yang pas ditubuhnya disertai name tag,rok abu-abu 3 cm diatas lutut,rambut coklat yang lurus sepunggung,jam tangan berwarna hitam sangat kontras dengan kulit putihnya. Untuk wajah,gadis itu hanya memoleskan bedak bayi tipis,dan terakhir bibirnya diberi sentuhan lip balm.

Setelah memastikan penampilannya,gadis tersebut segera meraih tasnya dan bergegas turun kebawah,bibinya pasti sudah menyiapkan sarapan untuknya.

"Pagi bi." Sapa gadis itu saat tiba diruang makan,dan melihat bibinya tengah menata sarapan untuknya.

Sang bibi tersenyum dan membalas ucapan sang gadis,
"Pagi non."

"Masak apa bi?" Tanya gadis itu setelah mendudukan bokongnya dikursi meja makan.

"Ayam goreng kesukaan non."

Gadis itu mendongakan kepalanya,
"Bibi udah sarapan?"

"Nanti non,bibi harus kedepan,ngasih sarapan buat Mang Adin."

Gadis itu hanya menanggukan kepalanya dan mulai menyantap sarapan.

Setelah selesai sarapan,gadis itu berpamitan dengan bibi dan bergegas keluar rumah.

"Pagi Mang,"
Sapanya saat melewati garasi rumahnya dan melihat sopirnya tengah menyiapkan mobil.

"Pagi non,mau berangkat sekarang? Mobilnya sudah saya panasi." Balas Mang Adin sopan.

Gadis itu menggeleng, "Aku mau berangkat sama Jo aja pak,"

Sopirnya mengangguk "Baik non,hati-hati dijalan."

"Siap Mang."

Gadis itu melanjutkan langkahnya menuju rumah disamping rumahnya. Setelah sampai didepan pintu,gadis itu memencet bel rumah tersebut. Dan keluarlah seorang wanita paruh baya dengan celemek ditubuhnya.

"Silahkan masuk non,sudah ditunggu dimeja makan oleh nyonya." Ucap wanita paruh baya tersebut.

"Makasi bi." Balasnya sambil tersenyum dan melangkahkan kakinya memasuki rumah tersebut.

"Selamat pagi tante." Sapanya riang saat sampai ruang makan.

"Pagi juga kesayangan tante." Balas seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

Gadis itu menyapukan pandangannya.

"Jo masih dikamar Sha,mungkin baru selesai mandi." Ucap wanita paruh baya itu seakan mengerti kebingungan Shareen.

"Eh,iya tante hehe" Balas Shareen sambir menyengir membalas ucapan tante Dewi yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

Tak lama kemudian terdengar suara seseorang menuruni tangga.
Shareen mendongak,terlihatlah seorang laki-laki remaja dengan seragam sama persis dengan milik Shareen,yang membedakan adalah laki-laki itu mengenakan celana,sedangkan Shareen mengenakan rok.

Mata laki-laki itu bertemu dengan mata Shareen,
Laki-laki itu berjalan mendekat dan mengecup puncak kepala Shareen.
"Hai,udah lama?"

Shareen hanya membalas dengan gelengan dan tersenyum.

"Sarapan dulu yuk," ucapan tante dewi menghentikan aktivitas remaja tersebut.

"Jo sarapan disekolah aja ma,udah mepet ini." Ucap Jo,memang benar sekarang sudah pukul 06.30,sebenarnya sekolahnya masuk pukul 07.00. Namun untuk menghindari terlambat,karena biasanya jam segini Jakarta sudah mulai macet.

"Yaudah terserah kamu,Shareen mau tante bawain bekal?"

"Eh gausah tante,Shareen udah sarapan dirumah tadi." Balas Shareen sopan.

"Jo berangkat ma,Assalamualaikum." Ucap Jo sembari mencium tangan mamanya,dan Shareen juga melakukan hal serupa.

"Walaikumsalam,hati-hati ya."

Shareen menunggu Jo yang tengah mengambil motor digarasi.

Brumm..brumm..

"Silahkan naik Princess." Goda Jo sambil tersenyum.

Shareen memukul lengan Jo sambil tersenyum
"Apasih jo."

Setelah itu Shareen naik dan duduk dijok belakang motor Jo, dan Jo mulai menjalankan motornya,membelah jalanan.






TBC

Daven & ShareenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang