chewing gum, ft ljn au

1. Ulangan

Jeanne Reiladiesa, gadis remaja yang kini tengah menduduki kelas 12 SMA itu tampak gusar, bagaimana tidak, guru yang mengajarnya baru saja mengumumkan bahwa akan diadakannya ulangan, tentu hal ini sangat mendadak baginya, apalagi dengan mapel yang paling dibencinya, matematika peminatan.

Yha.., ulangan kali ini tampak berbeda dari sebelumnya, karena guru yang biasanya mengajar sedang ada kesibukan lain, lalu digantikan oleh guru killer dengan kumis lebat yang selalu membawa penggaris kayu ditangannya.

Bila kalian berpikir bahwa zaman sekarang masih ada guru seperti itu? Jawabannya adalah iya, terbukti sekarang guru itu berada di tengah kelas Jeanne saat ini. Seringkali ia berpikir dan mengeluh setiap kali digantikan oleh guru ini dengan pelajaran matematika, paket komplit!

Seperti biasa, akan ada dua sesi ulangan, dibagi. setengah di luar, setengah di dalam. Cara menentukannya adalah dari absen, yang berabsen ganjil dan genap akan dipilih perwakilan untuk suit, jika menang akan dapat memilih duluan atau belakangan, tujuannya tentu saja agar siswa mengerjakan soal ini dengan sendiri.

"Anak sma modelan gue gini mana bisa anjir!"

Untungnya Jeanne bernasib baik hari ini, yang berabsen genap menang dan memilih untuk belakangan, yang artinya Jeanne dengan absen genap sekarang berada diluar kelas untuk belajar menyiapkan mental dan pikiran.

Namun, niat hati hendak belajar, tapi tidak diperbolehkan untuk membawa buku, sama aja.

"Sial."

"Matematika minat tuh dari namanya pake minat, tapi kenapa ini belajarnya malah wajib? ini mah bukan peminatan tapi pemaksaan hadeh."

Sekarang sudah 25 menit berlalu, dan masih belum ada yang keluar dari kelas, bahkan Haikal, teman akrab Jeanne yang notabene bodoamatan saja belum keluar.

Sebenarnya Jeanne sedang berusaha untuk mengingat rumus tapi kenapa yang ada dipikirannya malah scene drakor yang ditontonnya semalam.

Kini yang dilakukan Jeanne hanya bisa termenung, bengong melihat lurus kedepannya dengan pemandangan kebun kebun kecil yang ada di sekolah. Bahkan, ia tidak memedulikan teman temannya yang sedari tadi sedang sibuk mengobrol.

Dalam termenungnya itu, Jeanne tiba tiba terkejut, fokusnya hilang dalam sekejap. Bagaimana tidak, tiba tiba ada laki laki yang menepuk pundaknya pelan dari samping, laki laki itu adalah siswa kelas sebelah, Jeanne sangat tahu karena siswa ini merupakan salah satu siswa yang terkenal di sekolahnya.

Jeanne tentu saja langsung merasa kebingungan, pasalnya laki laki ini langsung menyodorkan permen karet kearahnya tanpa mengatakan sepatah kata apapun, dan mereka sekarang saling bertatapan seperti orang aneh.

Jeanne mengangkat satu alisnya menandakan ia kebingungan dengan maksud laki laki ini. Seolah tahu maksud dari gerak gerik Jeanne, laki laki itu pun langsung mengatakan "Oh maaf, nih permen karet, biar entar lo gampang inget rumusnya. Mau ulangan matik kan?"

"Hah? iya bener.."

"Yaudah ini permen karet dimakan aja pas ngerjain soal, pelan pelan tapi ngunyahnya, good luck!" Ucap laki laki itu sambil mengambil tangan Jeanne dan menaruh beberapa permen karet itu ke tangan milik Jeanne.

Namun belum sempat Jeanne berterima kasih, dan bertanya apa maksud dari laki laki itu yang tiba tiba memberikan beberapa permen karet, laki laki tersebut malah langsung melangkah kedepan menuju arah kantin.

"Apa hubungannya dah makan permen karet buat nginget rumus, aneh tu orang. Mana sok akrab lagi!"

Jeanne sangat bingung akan hal ini, lebih bingung lagi saat ia tahu bahwa yang memberikan permen karet ini adalah Rajendra Alreeaz, salah satu siswa famous yang paling banyak digemari oleh ciwi ciwi yang ada di sekolah ini! Wow.

"Rajendra Alreeaz, lo kayanya dikasi dare sama temen lo deh buat ngasi permen karet ini ke gue, yakin gue!"

"Wah atau gue sekarang emang cakep ya sampe dideketin dia, wow prestasi baru, Je!"

Sebagai anak yang terbilang biasa biasa saja, Jeanne baru kali ini merasa sedikit senang akan moment ini, bagaimana tidak, biasanya dia hanya bisa menjadi penonton dari kisah percintan teman temannya yang tentunya sangat membuatnya iri, apakah ini adalah awal dari kisah cinta ia di masa akhir SMA?