Dejavu?

132 25 42
                                    

Daiki sedang berdiri didepan lelaki yang tak ia kenal. Lekaki ini mendadak menarik dan memeluk Daiki kedalam pelukannya. Pelukan itu begitu hangat, sampai sampai Daiki ingin memeluknya terus.

Kring kring kring\~

"HUAAAAA—mimpi?" gumam seorang perempuan bernama Daiki Arioka sambil melihat sekelilingnya untuk memastikan sekarang dia berada di alam yang benar.

"Ah sial, mimpi itu lagi.." gumamnya lagi sambil mengucek sebelah matanya.

Daiki beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi. Ia tak boleh termenung karena mimpinya itu, dia harus kuliah, dia tak boleh terlambat hanya karena mimpi itu muncul lagi.

--

"Daiki! Sini lo!" pintah seseorang yang sudah menunggunya didepan gerbang.

"Sial" gumam Daiki yang hanya daoat didengar olehnya.

Yang memanggilnya adalah Nakajima Yuto. Lelaki yang suka membully beberapa murid, terutama Daiki.

"Ya kak? Selamat pagi" ucap Daiki basa basi sambil tersenyum paksa.

"Hah? Ga usah sok sok senyum lo! Gue tau tuh senyuman palsu" ucap Yuto sambil mendekatkan wajahnya dengan Daiki. Dan dengan sengaja, Yuto menyenli dahi Daiki dengan keras.

"Au—"

"Jangan mengeluh! Pergi dan belikan gue minuman, cepet" pintah Yuto sambil mengusit Daiki dengan tangannya.

"U-uangnya kak?" tanya Daiki sambil memandang Yuto ketakutan.

"Hah?! Masih minta duit? Lo kan kerja, pake duit lo dulu lah" pintah Yuto sambil menatap Daiki geram

"Ba-baik kak" jawab Daiki sambil pergi dari hadapan Yuto.

--

"Haa\~ kapan berakhirnya coba?" gumam Daiki sambil menekan tombol vending machine minuman.

"Daikii....pagiiiii" sapa seseorang yang mendadak memeluknya dari belakang.

Daiki menoleh, itu sahabagnya Inoo Kei.

"Pagi juga Noo" ucap Daiki dan kembali fokus ke vending machine yang sudah mengeluarkan minuman pesanan kakelnya.

"Hee..lu masih aja disuruh suruh sama kakel itu?" tanya Inoo sambil melepaskan pelukannya itu.

"Iya...ma-masih" jawab Daiki sambil mengambil mimuman yang sudah keluar itu.

"Haa\~ lu kan bisa bilang ke guaa, biar gua laporin ke orang penting" keluh Inoo sambil menatap Daiki kesal

"Nga ah. Ini pasti ada alasannya kan kenapa gua diginiin" jawab Daiki sambil menatap Inoo penuh dengan senyuman ikhlasnya.

"Tapi Dai–"

"Udah gapapa Noo.. Gua cabut dulu ya, mau ngasih ini" kata Daiki sambil pergi meninggalkan Inoo yang masih menatapnya penuh dengan iba.

--

"Kak Yuto..ini minumannya" ucap Daiki disaat ia sudah berada didepan Yuto. Dan Daiki langsung memberikan sebotol air kepada Yuto.

"Ha? Tumben cepet. Thanks. Dah lo pergi sana" ucap Yuto sambil ngelambain tangan ke Daiki untuk pergi.

"Baik kak, terimakasih" ucap Daiki sambil beranjak pergi dari hadapan Yuto.

"Eh eh eh. Sini sini. Gue lupa satu hal" panggil Yuto ke Daiki dan Daiki langsung berdiri didepan Yuto dengan sigap.

"Ya kak?"

"Hari ini ada maba, tapi seangkatan sama gue. Gue hari ini sibuk, jadi gue mau suruh lo untuk ngajak dia jalan jalan" pintah Yuto tapi dia tak melihat kearah Daiki, dia sibuk dengan ponselnya.

Dejavu? [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang