Sebulan ini aku jenuh, ditambah lagi keadaan sekarang yang memang mendukung tubuh ini untuk bermalas-malasan di kasur, tiap hari bangun pagi aktifitas ya main handphone, buka sosial media, nonton youtube, main game, baca wattpad atau webtoon, mandi, makan, main handphone lagi, gitu aja terus diulang-ulang. Kalau udah bosen ya tidur lagi, gada gerak sama sekali dan memang mager banget. Lalu, gatau kenapa tiba-tiba aja aku keinget dia, iseng aku baca ulang chattingan kita yang udah sebulan lalu cuma aku read. Chattingan yang ga berakhir baik-baik aja, karna saat itu aku memang sedang membutuhkan banget seseorang buat diajak diskusi dan mendengarkan cerita aku lebih tepatnya aku waktu itu sedang ingin didengarkan kalau pun bisa ya diberi solusi itu poin plus buat aku. "Aku mau discuss nih" kata aku, "Sama siapa?" Jawabnya, "Ya sama kamu lah, kan aku lagi chatnya sama kamu" balasku cepat tanpa keluar dari room chatnya, selang sekiranya kurang lebih 30 menit aku menunggu balasannya dan masi berada di room chatnya, dia balas "Discuss apaan", jujur aku udah bete. Karena, balasan dia yang lama itu, oke, mungkin cuma 30 menit bisa dibilang ga terlalu lama, tapi menurut aku itu lama karena memang diawal aku udah cukup serius dengan mengajaknya diskusi tadi, tapi dia gabisa fast respon, setidaknya mengabari aku dulu kalau memang dia sedang sibuk, saat itu hati aku memang sensitif banget aku kesal dengan respon dia lalu aku marah, dan dia pun balik marah. Akhirnya yang ingin aku ceritakan tidak tersampaikan, aku pikir dia orang yang tepat ternyata nggak. Jujur aku kecewa sama diri sendiri waktu itu, kenapa aku berpikir kalau dia bisa mendengarkan cerita aku. Aku bukan orang yang selalu ingin diperhatikan, tapi memang momennya saat itu keadaan aku sedang down banget dan aku ga punya tempat. Aku pikir dia orangnya. Kembali aku menertawakan diriku sendiri, dan berpikir udahlah memang lebih baik gausah cerita, toh orang lain juga ga akan peduli sama kamu. Kembali aku berpikir seperti itu. Sehari, dua hari, seminggu, setelah keadaan aku membaik bahkan sebulan setelah obrolan itu, tiba-tiba aku rindu. Aku kenal sama dia kurang lebih udah 3 tahun dan udah banyak banget chattingan random, gabut, ketoxican, ngomongin si penjahat kelamin, cilok, akun dia yang dihack, sampe nanyain sepatu mana yang cocok, pokonya hal-hal apa aja yang kita obrolin itu bagi aku asik walaupun mungkin gajelas, justru karena gajelasnya itu yang secara ga sadar bikin aku nyaman bukan hanya tentang pengingat udah makan belum, udah mandi belum, dan menurut aku itu ga penting. Sampai aku udah paham karakternya. Kita udah laluin selama 3 tahun yah, ga terasa, tanpa hubungan spesial atau status apa-apa. Walaupun waktu itu kamu memang pernah menjurus obrolan kesana dan tiba-tiba bilang "aku suka sama kamu", dan aku kaget, tapi semaksimal mungkin aku netralin rasa kaget aku dengan jawaban "apaansih", lalu kamu berkata "tapi boong", tiba-tiba ada sebagian dari hati aku yang mencelos gatau kenapa padahal aku juga ga berharap kita pacaran. Aku gatau maksud kamu apa tiba-tiba ngomong suka, tapi aku juga bingung mau jawab apa, lalu dengan jawaban kamu setelahnya ya aku yakin kalau itu cuma bercanda, atau mungkin itu alasan agar suasana ga terlalu awkward, entahlah. Kalau diputar ulang kita memang sedekat itu ya.. Oh iya, waktu kamu ulangtahun pun aku menyanyikan lagu jamrud yang selamat ulang tahun dengan diiringi gitar, dan saat itu kamu bilang bahwa aku orang pertama yang ngucapin ke kamu, haha. Asal kamu tau ya, aku belajar gitarnya kurang lebih 2 bulan agar aku bisa nyanyiin itu buat ulangtahun kamu. Lalu beberapa bulan setelahnya aku yang ulang tahun dan kamu mengirimkan video aku yang sedang menyanyi, kamu bilang kalau kamu gabisa nyanyi, jadi kamu pake video aku buat ngucapin ke aku, waktu kamu bilang gitu aku jadi lucu sendiri hahaha. Dasar ga kreatif. Hmmm... Hubungan 3 tahun kita berjalan dengan ga selalu baik. Suatu hari dia mengenalkan aku pada seorang perempuan, kata dia sih perempuan itu calon pacarnya. Btw setiap dia ngedeketin perempuan pasti ngabarin aku dan bertanya tentang bagaimana tanggapan aku kalau dia dekat sama perempuan itu. Aku selalu support dia begitu pun hubungannya, dan aku beri saran apa aja yang disukai perempuan dan yang ridak disukai. Memang ketika dia sedang menjalin hubungan dengan si perempuan itu seiring berjalannya waktu, waktu kita bersama jadi berkurang, tapi aku sadar sih... mungkin sekarang prioritasnya adalah perempuan itu. Aku paham dan gapapa. Sampai ke-gapapa-an aku membawa kita pada jarak yang benar-benar berjarak. Lost contact selama beberapa bulan. Lalu ketika aku memulai menghubungi dia melalui chat, rasanya udah beda, ga seasik dulu, seperti ada yang sedang dia batasi. Sekali lagi aku paham dengan keadaan itu, mungkin dia sedang menjaga hati perempuannya. Singkat cerita, setelah chat terakhir yang dia udah beda itu, gada lagi chat atau obrolan selanjutnya, dan kemudian dia menghubungi aku dengan meminta saran karena perempuannya udah dua hari ga membalas chatnya, aku coba beri saran untuk tetap menunggunya saja barangkali perempuannya itu sibuk, dia pun menuruti saran aku. Perlahan hubungannya mulai gajelas dengan perempuan itu yang katanya suka ilang-ilangan lalu ga pernah bales chat, dengan alasan bla bla bla, dan aku sampai berpikir kayaknya ga mungkin manusia ga pegang handphone seharian, toh sesibuk-sibuknya nugas kuliah pasti ada waktu sekurangnya satu menit lah, untuk melihat jam atau mungkin sejenak menghilangkan kepenatan akan tugasnya. Selang beberapa minggu, dia chat aku dan berkata bahwa pacarnya si perempuan itu marah-marah ke dia, saat itu aku kaget dan sempat memarahinya "Memangnya kamu mendekati cewe yang udah punya cowo?" Tanyaku dengan nada agak tinggi, " Ya nggaklah, lagian dia juga yang tiba-tiba sayang-sayangan, dan menganggap bahwa aku cowonya, padahal nembak dia aja belum" jawabnya. Aku tepuk jidat mendengar cerita dia, dan waktu itu dia emosi parah karena pacarnya si perempuan itu maki-maki dia dan berkata kasar, padahal masalahnya saja ada pada perempuan itu. Saat itu aku juga agak kesal dengan perempuan itu. Tapi ya sudahlah toh yang penting sekarang sudah ketahuan letak kesalahannya, lalu dia kembali lagi padaku, sikapnya pun kembali seperti dulu. Tapi hubungan kita memang gak ada perubahan, stuck aja seperti ini, malah semakin hari semakin aneh, semakin hari semakin hambar, ga seasik dulu, gatau kenapa. Kemudian pada akhirnya sekarang kita hanya sebatas penonton story doang walaupun sama-sama online tapi tidak akan mungkin chattingan. Hahaha lucu. Dulu aku selalu ada saat kamu butuh, tapi waktu itu sebulan yang lalu tentang ajakan diskusi aku yang 30 menit kamu hiraukan karena aku sudah kehilangan mood duluan, malah berujung dengan hubungan kita yang seperti orang tidak saling kenal.