Lady Cultivator 2

Bab 177: Tujuan Sebenarnya

Bab 177: Tujuan Sebenarnya

Setelah mendengar apa yang dia katakan, sedikit kerutan muncul di alis Mo Tiange. Benar saja, memang ada sesuatu yang belum dikatakan Jiang Shanghang padanya!

Jiang Shanghang meliriknya, lalu berkata kepada Ren Yufeng, "Aku masih belum memberitahunya secara detail."

Ren Yufeng berkata, "Maka sudah saatnya bagi Anda untuk memberitahunya."

Mo Tiange mengalihkan pandangannya ke Jiang Shanghang, menunggu penjelasannya. Meskipun dia sudah lama berharap hal itu tidak sesederhana itu, dia masih merasa tidak bahagia sekarang karena masalah itu diletakkan di depannya.

Dihadapkan dengan tatapannya, Jiang Shanghang berdeham lalu berkata dengan agak gelisah, "Junior Martial ... Sister Ye, jangan marah dulu. Saya tidak memberi tahu Anda sebelumnya karena masalah ini sangat penting. Namun, semua yang saya janjikan sebelumnya masih berlaku. Satu-satunya alasan saya tidak memberi tahu Anda adalah karena tidak nyaman bagi saya untuk melakukannya sebelumnya. "

Mo Tiange hanya menyeringai tetapi tidak mengatakan apa-apa. Dia sudah lama menebaknya, jadi dia tidak benar-benar marah, tetapi jika dia membiarkan ini berlalu dengan mudah, orang akan berpikir dia adalah keset.

Melihat ekspresi bertentangan Jiang Shanghang, Ren Yufeng menyela: "Biarkan aku bicara."

Jiang Shanghang menatapnya. Dia ragu-ragu sejenak, tetapi pada akhirnya, dia menurut dan melangkah mundur.

Mo Tiange memperhatikan mereka dengan dingin. Menilai dengan seberapa sombong perilaku Ren Yufeng sebelumnya, bagaimana mungkin Jiang Shanghang berani menolak di depannya? Rupanya, apa yang dikatakan Jiang Shanghang kepadanya sebelumnya benar. Dia hanya seorang murid biasa, jadi di depan teman-temannya, dia berada dalam posisi yang rentan.

Saat menghadap Mo Tiange, Ren Yufeng menarik kesombongannya sebelumnya dan berkata dengan tegas, "Saudari Junior Bela Diri Ye, singkatnya, saya dapat membiarkan Anda pergi jika Anda tidak setuju dengan apa yang kami lakukan. Namun, Anda harus berjanji pada Iblis Dalam Anda bahwa Anda tidak akan pernah mengatakan ini kepada orang lain! "

Mo Tiange sedikit mengernyitkan alisnya. Apa masalahnya?

Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Senior Martial Brother Ren hanya perlu mengatakannya dengan segera. Apakah penting apakah saya setuju atau tidak? Rekan-rekan murid Anda semuanya ada di sini; jika Anda ingin berurusan dengan saya, itu akan sangat mudah bagi Anda. "

Kata-katanya mencekik Ren Yufeng, dan bahkan Jiang Shanghang memalingkan muka. Mereka memang memikirkan hal yang sama. Bagaimanapun, dia sendirian; jika dia tidak setuju, mereka tidak akan memiliki masalah dalam memaksanya dengan paksa. Namun, setelah itu ditelanjangi oleh Mo Tiange masih membuat wajah mereka memanas. Lagipula, menggertak seorang wanita lajang bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan.

Namun demikian, kulit Ren Yufeng cukup tebal, jadi dia segera mendapatkan kembali ketenangannya dan berkata, "Junior Martial Sister Ye, apakah menurut Anda para tetua di sekte kami akan mengizinkan kami untuk memberi tahu orang lain tentang Tanah Menyembunyikan Naga, tempat di mana kami sering menemukan harta? "

Ketika Mo Tiange mendengar itu, dia melirik Jiang Shanghang. "Jadi itu berarti ... semua yang dikatakan oleh Saudara Bela Diri Senior Jiang adalah bohong?"

"Tentu saja tidak," Jiang Shanghang buru-buru membantah. "Tanah Menyembunyikan Naga memang tempat di mana kita sering menemukan harta. Selain itu menjadi rahasia sekte kami, semua yang saya katakan adalah benar. "

"Oh?" Mo Tiange berbalik ke arah Ren Yufeng. "Lalu apa artinya Senior Martial Brother Ren?"

"Kita akan mulai dari terakhir kali kita memasuki Tanah Menyembunyikan Naga." Ren Yufeng menatap tajam ke arah Mo Tiange seolah-olah dia memperhatikan apakah dia memiliki ekspresi yang tidak baik atau tidak. Dia melanjutkan dengan perlahan, "Tiga bulan yang lalu, Saudara Bela Diri Junior Xiang, Saudara Bela Diri Junior, Saudara Bela Diri Junior Jiang dan aku pergi ke Tanah Menyembunyikan Naga bersama-sama dan menemukan tempat rahasia di dalam. Sayangnya, kami berempat tidak memiliki kekuatan yang cukup, jadi kami tidak punya pilihan selain kembali dengan tangan kosong. Beberapa bulan setelah itu, kami mencoba membuat orang yang dapat kami percayai datang ke sini dan mencari harta bersama kami. "