Plesteran

21 4 1
                                    

J u r a g a n.

"RAJU!!! KAMU MAU MOLOR SAMPE KAPAN HAH?!!!"

Seorang wanita yang tengah sibuk berkutat dengan perlatan dapurnya berteriak sekuat mungkin, sampai-sampai suara cemprengnya menyusup masuk kesebuah kamar dipojokan lantai dua rumah mereka.

"Enghh..." Raju, anak dari wanita tersebut mengerang kesal dan menutup telinga dengan bantal nya yang sudah penuh akan lukisan pulau karya nya sendiri.

"INI UDAH JAM 6 39 MENIT 49 DETIK, RAJU!!! KAMU MAU TELAT IKUT ACARA MOS HAH?!!!"

Spontan, kedua bola matanya membulat sempurna mendengar satu pernyataan dan satu pertanyaan dari sang ibu.

Bukannya langsung menuju kamar mandi, Raju malah sibuk mencari handphone. Tanpa sengaja, ia menoleh kearah meja disamping ranjang, sehingga matanya bertemu dengan sebuah jam beker yang sudah menampilkan angka 06:45, membuat dirinya menggeram tertahan karena tak kunjung menemukan benda yang ia cari.

Akhirnya Raju memutuskan untuk segera bersiap siap, ia pun lari terbirit-birit ke kamar mandi. Mengingat waktu yang semakin mendesak, ia hanya membasuh muka dan akan sangat bersyukur jika ia masih ingat untuk menggosok giginya. Tak sampai 10 menit, ia pun sudah siap dan segera turun menemui ibunya.

"Mommy! Kok ga bangunin Raju sih?!" protes Raju kepada ibunya.

"Yang teriak bangunin kamu dari tadi itu siapa hah?!!!" tanya sang ibu sambil menjewer telinga kirinya.

"Aa aw aww! Ampun mom, ampun" Raju mengusap telinga nya yang merah akibat jeweran dari wanita paruh baya dihadapan nya.

"Mom mam mem! Gausah sok linggis kamu!" kata wanita itu sambil memasukkan roti bakar ke mulut Raju.

"Inggris mom, Inggris. Bukan linggis" kata Raju membenarkan perkataan ibunya.

'Mom gue bisa typo juga ternyata' batin Raju.

"Halah, kepleset dikit aja langsung sewot kamu!"

"Iyadeh, sorry atuh mom. Lagian gini mom, Raju kan blasteran nih, jadi wajar dong kalo manggil mom" ucapnya sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Blasteran darimana kamu?!"

"Dari Barat sama Timur mom" jawabnya dengan mantap.

"Hah?!" heran ibunya.

"Sumatera Barat Jawa Timur mom"

Ibunya cengo mendengar perkataan anak semata wayang nya itu, kemudian mengulum senyum geli dibibirnya.

"Itumah namanya bukan blasteran, Ju"

"Lah? Trus apaan dong mom?" tanya Raju penasaran.

"Plesteran!" jawab ibunya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ck! Mommy issh!" Raju berdecak kesal atas jawaban sang ibu tercinta.

"Sudah sudah! Sana berangkat! Kamu udah telat 11 menit karna ngobrol"

"Raju gausah sekolah gimana mom? Lagian kan cuma acara pembukaan mos"

Mendengar perkataan dari anaknya, wanita itu langsung menjewer telinga Raju, sehingga kemerahan di telinga nya yang tadinya akan hilang akhirnya kembali lagi.

"Mos aja kamu mau bolos, apalagi kalo belajar nya ntar dah aktif, pasti kamu bakalan bolos terus kan?!!!"

"A aa aww!  I'm sorry mom! I'll go right now, seriously! Aw!"

"Nah, gitu dong! Sana pergi! Kamu makan disekolah aja" kata sang ibu, kemudian melepaskan tangannya dari telinga Raju.

"Uang nya mana?"

"Ini ibu udah buatin bekal, nah" Raju menelan liurnya, pahit. Kemudian menerima bekal buatan ibunya.

"Thanks mom" ucapnya pelan.

Raju pun menyalam dan mencium tangan ibunya. Ketika akan melepaskan salaman, Raju merasakan ada sesuatu yang mengganjal. Setelah salaman mereka terlepas, ia mendapati selembar kertas berwarna biru sudah menempel ditelapak tangannya. Lantas ia langsung melihat kearah sang ibu, sebuah senyuman lembut terukir dengan indahnya. Dan Raju pun langsung memeluk ibunya.

"Thanks mom, thanks a lot!"

"Don't mention it, Ju" satu kalimat yang terucap dari mulut ibunya membuat Raju tertawa kemudia melepas pelukannya.

"Mom, are you blasteran?"

"No, I'm Indonesian, real. Not like you! Sana cepet pergi, Ju!" kata ibunya mengusir.

"Hehe, ok mom! Assalamu'alaikum! Raju pergi ya mom! I love you!"

"Wa'alaikumsalam! I love me too, Ju! Hati-hati ya!"

Raju terkekeh mendengar kalimat 'i love me too' dari sang ibu, kemudian segera pergi dengan sepeda gunungnya.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JURAGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang