Telat Bareng Musuh

23 2 0
                                    

"Assalamualaikum bu," salam fir memasuki rumah dengan memcari bibinya.

"Waalaikumsalam," jawab bibi. Firdaus mencium tangan bibinya dengan wajah cemberut.

"Eh kenapa nih pulang pulang cemberut gitu?," tanya bibi.

"Ngga ada apa apa bu, Fir ke kamar ya," Fir melangkah menaiki tangga menuju kamar.

"Hm," bibi kembali meneruskan pekerjaannya di dapur.

Matahari terbenam berganti bulan sabit yang kini menemani malam dengan secangkir kopi di balkon rumah. Kembali perasaan resah menyalimuti malam dengan balutan kenangan sosok malaikat sewaktu kecilnya. Dengan alunan musik klasik menambah suasana dinginya malam. Namun Fir bertekad takkan larut dalam kesedihan yang merenggut ke bahagiaannya sejak kelas dua SD.

Kini malam terlalu larut untuk di nikmati. Sudah waktunya mata terpejam mempersiapkan diri untuk esok hari yang kemungkinan akan menyebalkan kembali.

"Good night," ucap fir pada diri sendiri.

POV

"Hallo din, ngapain lo nelpon gue jam segini?," baru saja virginia akan tidur, namun ada telpon dari sahabatnya andin yang membuatnya bangun kembali.

"Hehe gue mau curhat vir," jawab andin sambil terkekeh.

"Curhat apa? Kan bisa besok din,"balas vir.

"Tadi Han nembak gue. Gimana dong?," terdengar suara andin sedang berbunga.

"Hah?? Siapa Han? Kok gue gatau!," jawab Vir kaget.

"Itu cowo yang makan bareng kita di kantin," nada bicara andin agak tertahan karna takut vir marah.

"Yang mana? Kok bisa sih. Jangan bilang cowo yang so itu ya!," marah Vir.

"Bukan kok tenang aja, dia milik lo. Gue sama temenya hehe," ledek andin.

"Heh enak aja lo! Udah ah bodoamat gue mau tidur!," balas vir dengan nada kesal.

Tuutttttttt........

Seketika vir mematikan teleponnya yang sudah malas mendengar sahabatnya yang sedang kasmaran dengan sahabat musuhnya.

Vir kembali keposisi semula yang sudah siap untuk bermimpi. Tiba tiba terlintas di pikirannya tentang pria yang sudah membuatnya kesal hari tadi.

"Tuh orang emang bener bener ya! Ga dia, ga temenya sama aja! Untung tadi sore dia mau nganterin gue, kalo Ngga udah gue gebok tuh. Tapi namanya siapa ya, kok temenya manggil fir. Masa iya namanya virginia. Lah kok gue jadi pikirin dia sih! Iihhh amit amit!," gumam vir yang tak sadar menunda tidurnya hanya untuk memikirkan firdaus, seorang pria yang membuatnya kesal setiap mengingatnya.

Pagi kali ini sedang tak bersahabat dengan virginia. Bagaimana tidak, murid kelas XII IPA 2 yang terkenal patuh,tertib,dan selalu rapih kali ini harus terlambat kesekolah akibat semalam tidak bisa tidur karena memikirkan pria menyebalkan. Langkahnya berbeda seperti biasanya, ia melangkah dengan gurung gusuh mencari celah di gerbang SMA 12 Bogor. Wajah panik semakin nampak di mata indahnya.

"Duh gimana nih," panik vir yang hampir setengah menangis.
Tiba tiba ada tangan menarik pundaknya dengan kasar.

"Udah gausah nangis lo! Bocah galak gapantes buat nangis! Ayok ikut gua," Suruh pria yang sudah semakin tak asing di telinga dan mata vir. Tak salah lagi, pria itu adalah sosok yang paling ia benci yaitu Firdaus yang menurutnya akan menjadi musuh abadi.

Firdaus VS VirginiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang