PROLOG

418 59 9
                                    

WARNING!!

ORIGINAL STORY BY J0ngHye

(ON) REMAKE

PUBLISHED; 19 APRIL 2019

Btw tengkyuuuu kak udah ngasih izin aku buat remake cerita kakak!❤

.

.

.

"Yerin-ah? Kau Sudah siap?"

Seorang wanita paruh baya menghampiri anak perempuan nya yang sedang mendengarkan musik dengan earphone sambil menghadap ke jendela.

"Yerin-ah?" Wanita itu menyentuh bahu anak nya. Anak perempuan yang dipanggil Yerin itu menolehkan kepalanya ke arah wanita paruh baya itu.

"Appa sudah menunggu dibawah, eomma sudah membawa semua kopermu kesana"

"Bisakah kita tunda? Aku masih ingin disini" yerin menjawab dengan malas.

"Cepatlah, nanti appa bisa marah jika kau terus seperti ini, nenek dan kakak sepupumu Sudah menunggu disana"

Yerin tidak menjawabnya, dia terus melihat ke arah luar jendela.

"Perjalanannya cepat, hanya 5jam, percayalah pada eomma"

"Ne, eomma turun lebih dulu saja, nanti aku akan menyusul"

"Jangan terlalu lama, Ne?"

Ibu yerin mengelus kepala anaknya, lalu beranjak pergi dari samping anaknya.

Yerin terus melihat keluar, melihat dua orang anak kecil yang sedang bermain disana. Semua orang yang berlalu lalang disana nampak tidak memperhatikan dua anak kecil itu.

"Mereka pasti korban pembunuhan, kasian sekali, mereka masih sangat kecil"

Yerin bergumam saat melihat kedua anak kecil itu yang penuh darah dan luka, salah satu dari mereka menatap yerin.

Yerin terkejut saat melihat anak kecil itu menghilang dari sana. Yerin menoleh ke kanan dan kiri tidak ada disana.

"Kemana mereka?"

"Kau mencari kami?."

"UWAHH"

Yerin terjatuh dari kursinya ketika mengetahui kedua anak kecil dengan rupa mengerikan itu ada dibelakang nya.

Nafasnya tidak teratur karena jarak mereka dengan yerin sangat dekat. Yerin sudah sering melihat mahluk seperti itu namun, Dia tetap saja dia terkejut.

"Kau bisa melihat kami? Hebat sekali"

Yerin masih diam, dia mengatur nafasnya.

Wujud dari kedua anak itu terlihat 2 kali lebih menyeramkan saat dilihat dari dekat.Salah satu dari mereka matanya hilang, perut mereka terkoyak dan kepala mereka penuh dengan darah.

"Apakah kau bisa melakukan sesuatu untuk kami?" Tanya dari salah satu anak itu.

Anak itu berjalan dengan perlahan mendekati yerin namun dia segera berdiri.

"Aku harus pergi, maafkan aku"

Yerin segera pergi keluar dari ruangan itu. Kedua anak kecil itu melihat yerin sampai dia menghilang di balik pintu.

Yerin dengan cepat menekan tombol lift, namun lift itu tak kunjung turun, dia melihat kearah rumahnya. Dia berharap anak kecil itu tidak mengikutinya.

Karena terlalu lama akhirnya dia masuk kedalam tangga darurat dan menuruni tangga itu sambil sesekali melihat kebelakang, takut jika anak kecil itu mengikutinya.

Yerin terus berlari sampai dia keluar dari apartemen nya dan menabrak ayahnya.

"Yerin-ah, kau tak apa?"

Ayah Yerin memegang pundak anaknya, agar anaknya tenang.

"Appa ayo, ayo kita pergi dari sini..palli" Yerin menarik tangan ayahnya dengan nafas yang tak beraturan.

"Yerin-ah, apa kau melihat sesuatu yang mengerikan lagi?" Tanya ibu yerin pada anaknya, ketika dia masuk kedalam mobil.

Yerin tidak menjawab dan melihat kebelakang melalui kaca mobil, anak kecil itu ada disana, melihat kearah yerin.

Yerin memejamkan matanya, berharap anak kecil itu segera hilang dari sana.

"Duduklah di depan"

Yerin segera bertukar posisi duduk dengan ibunya.

"Pejamkanlah matamu dan ingatlah sesuatu yang menyenangkan"

Yerin mengikuti saran ibunya.

Ayah yerin segera melajukan mobilnya, meninggalkan kedua anak kecil itu.

Gimana gaiss? Lanjut?

COMMENT GAISS:))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Days Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang