Dendelion

13 1 0
                                    

Jika kamu berada di sebuah taman penuh dengan bunga, bunga yang mana yang akan kau hampiri??? Apakah Mawar si ratu bunga?? Atau Anyelir sitanaman hias?? Ah... atau mungkin si harum melati?? Biar kutebak pasti sibunga sempurna Hibiscus rosa-sinensis L., ya yang manapun itu ku yakin tak akan terselip nama ku DENDELION.

Kembali ku menatap sekelilingku, beberapa kumbang sedang menari-nari diatas kelopak Peony -, warna merahnya yang menawan.

"oh....." aku mendesah kecil yang kemudian terbawa oleh angin

"kuperhatikan setiap hari kamu selalu mendesah dandelion, ada apa??" tanya Dahlia sibuk memamerkan kelopak-kelopaknya yang berwarna kemerah-merahan

"aku iri...." Jawabku sejujurnya

"iri..??"

"aku iri....kenapa aku tidak dilahirkan sebagai keluarga mawar? atau melati, atau raflesia sekalipun, walaupun baunya tidak sedap dan sangat menyengat ia bahkan dibudidayakan oleh manusia?? Sementara aku??" aku gantungkan kata-kataku dan menatap pilu rerumputan disekelilingku. kalau saja tuhan memberiku air mata, aku pasti menangis sekarang, rasanya sangat menyedihkan menjadi makhluk yang tidak mempunyai kelebihan sedikitpun. "aku hanya bunga kecil tak berdaya keluargaku bahkan hidup diantara rumput dan alang-alang nasibku mati kering atau terinjak-injak" lanjutku.

"dendelion.... aku yakin tuhan mempunyai maksud dari ini semua, tuhan menciptakan makhluknya pasti ada fungsi dan manfaatnya.... termaksud dalam penciptaan mu" seekor kumbang menghampiri dan hinggap diatas mahkota dahlia.

"apa kau pernah melihat seekor kumbang diatas serbuk-serbuk halus ku ini???" ungkapku kecil dan suara kumbang itu membuat Dahlia tidak mampu mendengar suaraku yang telah parau menahan kepedihan, untungnya angin masih sedia menghiburku ia menggoyangkan tangkai-tangkai ku, sentuhan lembutnya menerbangkan beberapa helai serbukku.

"ayah.....Mawar ini indah..." ungkap seorang anak berkepang dua, ia mencium lembut sang ratu dan memetik yang berwana pink, kemudian ia berlari mengelus Tulip, sibunga nasional iran dan turki.

"bunga ini cantik...ayah" ungkap gadis kecil itu lagi "ayah..... ini harum sekali...."gadis kecil it uterus berlari kesana kemari memetik setiap bunga yang dapat terjamah tangannya. Ia mengecup mahkota Zephyranthes dan kulihat Zephyranthes tersenyum mendengar pujian yang ditunjukan kepadanya "ayah..... hari ini aku belajar tentang bunga.... Mawar, Melati, seruni, kamboja, sakura, anyelir, peony, semuanya indah" laki-laki bernama ayah itu hanya tersenyum mendengar celotehan ringa anaknya. Sementara aku sibuk menguping pembicaaran anak itu dan berharap potongan namaku disebutnya, namun nihil.

"ayah..... apa itu???" lanjutnya lagi. Sambil berlari menghampiriku yang terletak tidak jauh dari tempat ayahnya berdiri "ayah tanaman putih ini apa???" ulangnya.

"ini bunga Dendelion sayang..."jawab lelaki paruh baya itu seraya berjongkok menyamai tinggi anaknya.

"bunga dendelion??" tanyak anak itu tak percaya

"ya sayang....." lelaki bernama ayah itu memetikku dan mengelu-elus serbukku perlahan.

"bunga...??? ayah yakin?? Bukannya ini rumput?? Dia tidak punya kelopa,harum pun tidak" aku sedikit jengkel dengan ucapan anak berambut pirang ini, tapi dia benar aku memang tidak layak disebut bunga.

"bunga ini memang berbeda dari bunga-bunga lainnya...tapi bunga ini sangat bermanfaat.....sayang....." aku terhenyak mendengar ucapan orang yang sedang menggengam tangkai ku, apa benar aku mempunyai maanfaat seperti yang ia katakan?? atau itu hanya bualan??

"maanfaat??apa itu ayah...." Anak kecil itu menatap ayahnya penuh antusias

"dengarkan ya sayang......dandelion mempunyai banyak manfaat yang pertama, akar dandelion ini dapat untuk mengobati penyakit hati dan ginjal. Bahkan bunga ini juga dipercaya mampu memurnikan darah, serta mengobati berbagai macam penyakit lainnya. Tanaman ini juga mengandung sedikit vitamin B, C, dan D. Akarnya sendiri mengandung glikosid, tannin, triterpen, sterol, volail, kolin, asparagin, dan inulin. Karena semua kandungan itu, tumbuhan ini dapat memerangi penyakit hepatitis"

"hah bunga kecil ini sehebat itu ayah??" ucap anak itu dengan mata bulat yang melotot mendengarkan penjelasan ayahnya, yang mungkin sebenarnya tidak ia pahami maksudnya sama sepertiku, tapi aku merasa gemetar apa benar aku sehebat itu??apa benar tubuku mengandung berbagai bahan asing yang lelaki itu sebutkan? Ditubuh yang semungil ini? Rasanya aku tidak percaya

"iya sayang......maka dari itu jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya saja....kamu mengerti sayang?" lelaki itu memberikanku kepada anaknya,bunga-bunga ditangannya ia buang untuk menyambutku,betapa tersanjungnya aku, hampir aku berubah menjadi merah karna senang, terimakasih ya tuhan engkau telah menciptakan aku, dengan banyak keistimewaan

"ayah....apa yang harus aku lakukan dengan bunga ini???"

"tiuplah nak....dan angin akan membantunya melahirkan anak-anaknya" anak itupun meniupku perlahan dan serbuk-serbukku berterbangan 'ya tuhan lindungilah anak-anakku dan jadikanlah mereka makhluk yang berguna'.

DendelionWhere stories live. Discover now