awal

7 0 0
                                    

Lantunan ayat suci samar-samar kudengar, suara yang merdu tajwid, yang pas akan menambah ketenangan di dalam hati setiap manusia yang mendengarnya.
Disinilah aku berada, ditepi danau yang terhiasi bunga mawar dan beberapa pohon disekitarnya. Aku menghela nafas panjang, berharap semua masalah yang terjadi dalam hidupku akan selesai, Khimar yang ku pakai kini terhembus oleh angin yang nakal.
Entah kemana hilangnya suara merdu itu, yang ku dengar sekarang hanyalah derap kaki yang kini melangkah dimana iriku berada. Aku tak berani menatapnya, takut kalau air mata ini jatuh dan membuat dia mengetahui apa yang terjadi.
Yang aku tau dia seorang laki-laki, aku hanyut dalam fikiranku sendiri, hingga sesuatu memecahkan keheningan kita berdua.
"Apa alasan kamu datang kemari?" tanya lelaki itu lembut, "hemmm
..." tanyaku balik. "Setiap orang yang datang kemari pasti seringkali hatinya yang tersakiti, apakah benar?"tanyanya kembali " ahh tidak, aku hanya mampir karena pemandangan disini terlihat sangat menenangkan" jawabku. "Apakah sesakit itu?" Lagi-lagi lelaki itu bertanya "maksudnya?" tanyaku "sehingga kamu menutupnya dengan senyum yang kamu tampilkan kepada semua orang" aku terkejut dengan apa yang dikatakannya. Apa dia tau semuanya?Tapi bagaimana mana bisa?batinku.

Hai semua ini cerita pertama aku, doa in ya semoga lancar. Hehe😊
Jangan bosen ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Diujung WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang