Prolog

21 3 0
                                    

Seorang gadis berseragam putih abu-abu berjalan dengan tergesa menelusuri sebuah lorong panjang nan sepi. Tujuannya hanya satu. Kantin.

Skyla namanya. Skyla Aileen Nigesa. Dia menoleh kiri kanan, memastikan keadaan sekitar takut-takut ada guru nongol. Sky sengaja memilih lewat lorong ini karena sudah tak terpakai lagi. Ya, dia bukan tipe-tipe siswi teladan yang selalu taat aturan. Ketika perutnya lapar, maka dia akan ke kantin tanpa peduli jam pelajaran sedang berlangsung. Karena baginya, makan itu merupakan hal penting dari segala yang terpenting.

Matanya berbinar melihat kantin sudah di depan mata. Namun ketika dalam perjalanan menuju kantin, Sky mengerutkan kening bingung ketika hidungnya mencium aroma yang dia benci.

Akhirnya alih-alih lurus menuju kantin, Sky malah berbelok menuruti rasa penasarannya.

Matanya menajam melihat kepulan asap putih itu. Dengan keberanian penuh dia segera menghampiri seorang pria yang sedang duduk santai dengan benda yang terselip di sela jarinya serta earphone yang terpasang di telinga.

"Dilarang merokok di sekolah!"

Pria itu mendongak dengan alis terangkat sebelah, "Itukan kalau ketahuan".

"Trus menurut lo ini gak ketahuan?"

Dia mengangkat bahu tak acuh. "Lo kan bukan guru," jawabnya yang membuat Skyla mengangguk-anggukan kepala membenarkan.

"Tapi sayangnya udah gue fotoin, gimana dong? Kasih guru jangan?" tukas Skyla menantang.

Dia tertawa tanpa rasa gentar sama sekali. " Maka dari itu," Dia melangkah mendekat,

"Let's be friend," ucapnya sambil menjulurkan tangan.

Skyla mengerutkan dahi bingung. Namun tak urung dia menyambut uluran tangan tersebut sambil tersenyum. Sky merasa tertarik ketika melihat mata lelaki itu yang memancarkan kemisteriusan. Tapi tidak, rasa tertarik ini beda. Sky hanya..., penasaran.

CurioushitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang