"Gak bisa gitu dong... kita kan udah setuju dari awal!"
"Lah gak bisa gitu dong! Kamu udah selingkuh! Pokoknya perjodohan ini dibatalin titik pake tanda petik."
Suasana tengah memanas di dalam kelas 12 Bahasa 2, awalnya tak ada yang aneh dengan mereka. Sebelum sebuah foto ditunjukan pada gadis sang gadis dan berakhir mereka rebut besar.
"Yeon meraka kenapa?"
"Owh mereka lagi debatin perjodohan."
"Apa?! Kok gue baru tau mereka dijodohin!"
"Bukan mereka, tapi kucing mereka."
"Lah si kampret! Ngapain juga kucing dijodohin."
Ya, yang mereka debatkan adalah perjodohan kucingnya.
"Semuanya udah jelas, kita batalin perjodohannya!" tegas si gadis.
"Pokoknya gakkkkkkkkkk!"
"WOI BISA BERENTI RIBUTIN ITU GAK! CAPEK GUE!" Marah ketua kelas
Dua remaja yang tadi rebut kini hanya menunjukan ekspresi masam.
"Santai Mark, rileks..."
"Mana saia bisa tenang, mereka aja gak mau damai dari pagi. Itu juga gara gara lo Jen. Ngapain pake nunjukin foto kucingnya Renjun yang lagi kawin ke Reyna."
"Sorry deh gue kan ga tau kalo kucingnya dijodohin."
"Lo sih Jen, gue jadi gak bisa dapet kucing turunannya Wooky."
"Maaf Njun gue gak tau. Kenapa ga lo cari lagi aja kucing yang cakep. Lagi pula kucing yang ngawinin kucing lo juga bagus kok."
"Beda Jen, Wooky itu lebih dari cakep."
"Yaudah dari pada lo ga dapet kucingnya seenggaknya lo bisa dapet majikannya." Ucap Jeno dengan senyum tak berdosa.
"Gila lo! Gue udah punya pacar kali. Sana lo gebet aja."
"Halah pacar gundulmu." Sanggah Mark
"Hehehe dari pada pacaran sama penyihir mending gue jomblo lah.."
PLAKkk
"Sakit woi!"
Kepala Renjun ditabok pake buku paket yang tebelnnya astagfirullah sama Reyna
"Udah selingkuh ngatain gue penyihir lagi. Bangsat sekali ya anda."
"Widih.. mantap ngomong kek gitu pake nada yang alus banget." Celoteh Jeno
PLAKk
"Kok gue juga kena. Pusing pala gue nih..."
"Makannya jangan banyak bacot."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini visualnya Reyna Kim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
