2

296 43 4
                                    

Disclaimer: Naruto © Masashi Kisimoto
I just borrowed any Character from him

This story was written by me

Have you enjoy it :)
.
.
.
.
.
Gagal Move On

Sepanjang sesi presentasi berlangsung Hinata begitu jengah setiap mendapati tatapan merindu dari Sasuke.

Memang bahan untuk presentasi Hinata sendiri yang membuat. Namun presentasi sendiri disampaikan oleh Nozohara Rin, Sekretaris si kuning mesum yang terkenal cerdas. Bayangkan, hanya dengan beberapa jam mempelajari ppt yang Hinata buat, ia sudah bisa memahaminya dengan sangat baik. Mengagumkan.

Walau Naruto merupakan bucin sejati dari si Hyuga, tentu Naruto tak mengharapkan gagalnya meeting kali ini. Hinata itu terkenal lemot, bicaranya berbelit-belit dan susah difahami. Oleh karena itu Naruto lebih memilih menunjuk sekretarisnya untuk melaksanakan presentasi.

Sasuke yang duduk berseberangan dengan Hinata sesekali mendelik tak suka ketika pimpinan Namikaze Group itu menggoda Hinata dibeberapa kesempatan dengan tanpa disadari yang lain selain ia, Hinata, dan tentunya si pelaku. Sedangkan Hinata antara risih dan merasa angkuh ketika si bos otak selangkangan mencolek pinggangnya beberapa kali.

Tapi lihatlah wajah kusam di depannya ini. Hohoho, mungkin bermain-main sedikit akan menyenangkan.

"Eum, Pak Naruto. Bisa aku meminjam sapu tanganmu? Tissue ku habis," bisik Hinata pada bosnya yang tepat berada di samping kirinya.

Naruto senang-senang saja. Bahkan dengan genitnya menawari Hinata untuk melap dahinya yang berkeringat. Padahal AC di ruangan ini cukup terasa dingin.

Hinata sebenarnya sebal. Si bos kuning menang banyak kali ini. Tapi ia berpikir ulang. Tujuannya kan mengerjai Sasuke. Entah kenapa ia jadi perhatian pada Sasuke sekarang. Bolehkah ia berbangga diri bisa membuat Sasuke terlihat murka hanya karena Naruto membersihkan keringat di pelipisnya?

Padahal baru lap mengelap. Belum adegan yang iya-iya. Upss!!

Sasuke rupanya terpancing. Wajahnya semakin mengeras dengan dibarengi kepalan tangan hingga buku-buku tangannya memutih. Sorot matanya tajam, seolah bisa menusuk Naruto detik ini juga.

Hinata bersorak dalam hati. Gotcha! Memang menyenangkan mengerjai si bungsu Uchiha yang sekarang menjabat sebagai CEO di perusahaan Uchiha.

Apa Sasuke masih ada perasaan pada Hinata? Mungkin perasaan menyesal dan ingin kembali lagi. Lalu bagaimana dengan istrinya? Tak pernah sekalipun Hinata berpikir untuk menjadi seorang pelakor. Apalagi terhadap mantan kekasih yang super brengsek di depannya ini. Amit-amit deh.

Lagipula, siapa suruh dulu ia menghianati Hinata? Hanya karena Seminggu penuh diabaikan Hinata Sasuke malah main serong. Maklum saja sih, Sasuke itu 'kan seorang playboy. Mana tahan selama satu minggu tak 'masuk kandang'?

Hinata merutuk dalam hati. Kenapa Rin lama sekali? Padahal ppt yang dibuatnya hanya berisi tujuh slide. Itupun sudah termasuk cover dan penutup. Tapi Audience tampak menghayati setiap kata yang dilontarkan si nona Nozohara. Terkecuali ia, Naruto, dan Sasuke tentunya.

Kalau diperhatikan, wajah Sasuke agak lebih tirus dari yang dulu sekarang. Bahkan kulitnya semakin pucat. Mungkin efek karena terlalu lama berada di ruangan berAC. Dia 'kan seorang CEO. Hinata jadi penasaran. Apa Sasuke sudah memiliki anak? Pasalnya, semenjak kandasnya hubungan mereka satu tahun yang lalu, mereka berdua lost contact. Ya iyalah, siapa sih yang masih mau berhubungan baik dengan mantanmu yang seorang peselingkuh?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAGAL MOVE ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang