"bagaimana? aku melakukannya bukan? tantanganmu terlalu ringan untukku!", lagak Nilam sombong. "heleh ntar juga kalo kaga difollback pasti mohon-mohon ke gue buat DM dia." balas Nadia.
"kantin yok?" ajak Audrey
Daripada pusing dengerin kawannya berdebat mending si Audrey ngajak mereka ke kantin. lagian buat apa juga berdebat tentang hal yang sebenarnya tidak penting itu.
***
"eh tuh si bayu" Nadia membuka keheningan diantara teman-temannya yang lagi asik makan. "ya terus, apa masalahnya sama gua?" timpal Alya. "gue bukan bicara ama lo, alya. main nyaut aja anak kucing!" balas Nadia.
Nilam dan Audrey tak memperdulikan temannya dan lebih memilih menikmati sarapannya.
"eh napa hape gue geter yak? ada paan pagi-pagi gini." Nilam buka suara.
Audrey, Nadia, dan Alya yang semula-mula duduk ditempat masing-masing langsung merepet ke Nilam dan menghentikan makan mereka.
"APAAN SIH KALIAN INI! MAKAN TUH MAKANAN! KEPO AJA KERJAANNYA." suara Nilam menggelegar sehingga seluruh manusia yang ada di kantin langsung menoleh ke arah Nilam, termasuk Bayu. teman-temannya sebenarnya sudah biasa mendengar suara Nilam seperti ini jadi sah-sah saja jika tidak kaget.
"gue pan cuma mau liat" rengek Nadia.
"sama gue juga" timpal Audrey.
"sam-" Alya belum selesai bicara, langsung di sambar Nilam, "apa? lo juga? tau gue."manusia yang ada di kantin masih melihat ke empat orang itu, termasuk Bayu. tiba-tiba, "APA? MASIH NGELIATIN SEMUA? HAH? TUH MAKANAN UDAH DILALERIN. TUH MULUT UDAH KAYA AIR TERJUN, MELER. MASIH NGELIATIN." teriak Nadia. ya Nadia menyadari bahwa mereka menjadi bahan pertunjukan gratis disana.
"paan sih itu tadi?" Audrey masih kepo apa yang terjadi di hape-nya si Nilam. "cuman notif dari instagram, kok" jawab Nilam. "oh gitu doang" Alya dan Nadia bersamaan.
***
"akhirnya pulang juga." Alya sangat menginginkan pulang sekolah dan membenci pelajaran terakhirnya, yaitu matematika.
"eh bentar-bentar, buka Instagram Lo! siapa tau udah difollback sama si Bayu." tutur Nadia yang ia lontarkan pada Nilam. "buset, jangan keras-keras bego! si Hani denger, mampus Lo!" jawab Nilam sambil mencari hape-nya lalu membuka instagramnya. "serah gue, emang gue peduli kalo dia denger. dianya juga udah bukan temen kita lagi. jadi? salah?"
Yap, Hani memang sebelumnya teman se-geng sama Nilam. tetapi, saat si Hani tau bahwa teman-temannya lagi dekat dengan Bayu, dia tiba-tiba menjauh dan memutuskan untuk tidak berteman dengan Nilam and the gang.
"enggak salah sih, tapi harusnya kita menghargai." jawab Nilam. "lo selalu gitu Nil! selalu ngalah, selalu ngehargai, padahal dia gak hargai kamu!" bantah Nadia. "gak ngehargai aku? terus dulu kita berteman itu buat apa? dia selalu jadi bahan per-manfaatan loh dan dia fine-fine aja," timpal Nilam.
"udah ih, ngapain sih ngeributin tuh anak kalo buat kalian berantem! udah deh, lagian tuh anak udah punya temen baru yang bisa nerima dia apa adanya," skak Audrey. Nadia dan Nilam masih saling bertatap-tatapan tajam walau mereka sadar bahwa disana masih banyak temen kelasnya yang belum pulang.
"udah ah kaya anak kecil aja. woi Nil, mana liat instagram lo?" Alya membuka suara saat keheningan melanda. "hape gue dimeja," jawab Nilam sambil melengos pergi dari hadapan Nadia.
saat Alya membuka hape Nilam, Alya auto terkejut dan, "WOI LO UDAH DIFOLLBACK SAMA KAK BAYU!! PARAH SIH PARAH!! DIA NGEDM LU JUGA, ANJIR! DIA MINTA NOMER WHATSAPP LO, NIL!!!" teriak Alya.
"gak usah ngegas, bangsat! gue kaga tuli!" jawab Nilam. Nilam langsung ambil hapenya dari Alya dan dia juga terkejut tapi bisa masih bisa mengontrol wajahnya dengan wajah datar.
"ya udah tunggu apa lagi, jawab kelesss bukan diliatin doang!" bentak Nadia.
dengan gercep Nilam membuka direct message dari si Bayu itu dan membalasnya.
bayuscdirgama
assalamualaikum:)
boleh minta nomer WhatsApp nya?waalaikumsalam
0812345xxxxxthanks ya!
read
ya enggak salah sih mereka, jika mengidolakan si Bayu itu. memang se-istimewa itu dia.
***
sesampainya dirumah Nilam menemukan kedua orang tuanya saling berargumentasi. sudah biasa dia lihat orang tuanya seperti itu karena wajar bila suami dan istri sedang berargumen. tanpa melihat orang tuanya dia langsung naik ke atas kamarnya dan membersihkan diri.
setelah mandi dan ganti baju, dia turun ke bawah untuk mencari makanan karena dia sudah lapar. saat hendak ke dapur, "eh Nilam sayang, sudah pulang ternyata. sini cerita sama mama tadi disekolah ada apa?" mamanya memanggil Nilam. "kenapa sama papa?" tanya dingin Nilam. "enggak tadi papa salah paham tentang om Toni, papa mengira kalo om Toni ada apa-apa sama mama. padahal cuman sebatas teman." jawab Risa (nama mama Nilam)
tanpa basa basi, Nilam langsung pergi meninggalkan mamanya dikarenakan perutnya sudah dangdutan, cacingnya minta makan. "kamu lapar kok gak bilang mama sih, mama sudah siapin kamu makanan di meja belajar kamu. masih hangat kok, barusan mama taruh disitu." tanpa ada jawaban, Nilam langsung bergegas naik ke kamarnya dan memakan makanannya yang sudah disiapkan mamanya.
ya memang seperti itu sikap Nilam. terkadang konyol, kadang dingin, kadang kaya singa ngamuk. yang paling parah waktu dia laper sih karena gak ada yang bisa ngebujuk dia walau dengan barang kesukaannya. parah emang.
***
sehabis makan dia mencuci piring yang dia buat makan. setelah itu dia mencari mamanya dan dia bercerita tentang dia disekolah hari itu.
"eh anak papa udah gede ya pake curhat ke mama. ke papa mana?" tanya Arya (nama papa Nilam).
"iya lah, pa. masa jadi anak kecil terus!" jawab Nilam dengan manja.
"iya iya sayang" sambil mengecup kening Nilam.
memang sebahagia itu keluarga kecil Nilam. sederhana namun berkesan.
setelah bercerita panjang lebar, Nilam kembali ke kamarnya. dia langsung rebahan di kasurnya sambil mengotak-atik hapenya. dia membuka aplikasi WhatsApp nya, ternyata ada pesan masuk dari nomer tidak ia kenali. dia membukanya..
+628923456xxx
save ya! ini Bayu:)
oh iya kak
makasih
sama-sama kak
read
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayu & Nilam
Teen Fictionsiapa sangka kakak kelas jadi pacar? apalagi dia gebetan sahabat sendiri. nikung nih! oh bukan. Nilam sama sekali tidak menikung sahabatnya melainkan.. baca ceritanya ya!