Chapter 12

4 0 0
                                    

Halo readers 💕
Maafkan aku yang baru bisa melanjutkan cerita ini..
Dikarenakan kesibukan kuliah,
Dan yeeeay,
Alhamdulillah aku udah lulus sekaraaang (prok prok prok)

hari ini aku akan melanjutkan chapter selanjutnya..
Yeeeaaayy 🙌👏
Tanpa menunggu lama lagi,
Yuk baca chapter selanjutnya
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇







Wendy keluar dari kamar daren,
" Eh wen, tungguin dong.. kan gua lagi sakit nih, nanti kalo gue jatoh gimana? " Ucap daren sambil cengengesan
Wendy terhenti, dan langsung berbalik badan.
" Eh iya maaf lupaaa gue " ucap wendy sambil membantu daren bangun dari tempat tidur.
Daren hanya cengengesan saat wendy membantu memopoh nya
.
.
.
Sesampainya di ruang makan,
" Yaammppuunn ren, kamu tuu jangan manja gitu kasian wendy.. badan kamu itu berat loh, kamu ga kasihan sama dia " ucap bunda ketika melihat daren dibopoh oleh wendy.
" Gapapa bun, nanti dia jatoh lagi pas turun tangga. Badannya masih lemes gini bun " jawab wendy

" Udah ga begitu lemes kok bun, udah wen gue duduk sini aja bisa kok sendiri " ucap daren karna panik sangat bunda seperti melihat dia dengan mata sinis

Bunda dan daren makan dengan lahapnya, tapi tidak dengan wendy. Justru wendy hanya mengaduk-aduk makannya sambil melamun.

" Wen, makanan bunda ga enak ya? Kok cuma kamu aduk-aduk gitu? " Ucap bunda mengagetkan wendy.

" Eh! Ee... Enak kok bun. Hehehe iya nih aku makan kok " jawab wendy dan langsung memakan nya.
Melihat Wendy yang agak murung, membuat daren sedikit berfikir. Kenapa wendy murung, apa karena tugas yg daren kerjakan salah semua.

" Hmm, bun aku mau mandi ah. Ga enak banget badan.. " ucap daren. Dia pergi karena ingin membuat rencana agar wendy tidak murung.

" Tapi makanan mu belum abis nak, " jawab bunda

" Badan aku udah ga enak bun, lengket nih semalem keringetan panas dingin " jawab daren sambil berdiri dari bangku.

" Yaudah snaaaa, dasar anak bunda ga mau banget keliatan jelek didepan cewek " ucap bunda menggoda daren.

" Emang udah jelek kok bun, " ucap wendy sambil tetap makan.

" Apa lo bilang?! " Ucap daren mengagetkan wendy yg baru saja akan melahap makanannya. Wendy terbatuk-batuk karena kaget akan sentakan daren.

" Daren! kasian wendy. Kamu tu jail banget " ucap bunda sambil memberikan minum ke wendy.
Daren lari sambil tertawa karena perbuatan seperti itu sangat memuaskan.
Wendy memandang sinis daren yang berlari menuju kamar nya.

Di dapur
" Bun, aku bantuin yaa" Ucap wendy sambil membawakan piring-piring dari meja makan.
" Gausah gapapa wen, bunda udah biasa sendiri kok. Udah sana kamu mending mandi. Ada kamar mandi juga kok sebelah kamar bunda. Biar ga kelamaan nunggu si daren " Ucap bunda.

" Hmm bener nih bun ga mau aku bantuin? " Jawab wendy.
" Iya sayang, gapapa. Udah sana kamu mandi aja. Ga baik anak perawan jam segini belum mandi " Ucap bunda sambil mengiring wendy.

Wendy pun berjalan menuju kamar daren untuk mengambil jaket yang ada didalam tas nya. Wendy ingat, kalau dia ga bawa baju ganti.

Sampainya di depan kamar daren, wendy ragu untuk membuka pintu. Wendy takut jika nanti dia buka pintu, daren sudah selesai mandi.

Tok tok tok
" Ren, udah selesai mandi nya belum? Gue mau ambil tas dulu nih " Ucap wendy agak keras sambil kuping nya ditempelkan ke pintu.
Namun tak ada jawaban dari dalam. Pikir wendy, mungkin daren belum selesai mandi.

Cklik ( pintu terbuka )
Benar saja, daren belum selesai mandi. Padahal sudah hampir 10menit dia dikamar mandi.
" Mandi lama banget, luluran dulu apa nih orang " Grutu wendy sambil membereskan tempat tidur yg dia pakai semalam.

" Mandi dulu aja deh. Eh tapi ga bawa handuk, gimana mau mandi gue yak " Ucap wendy bingung.
Karna memang saat dia kerumah daren, tidak ada niatan untuk menginap.

" Pake aja handuk gue, tuh ambil di lemari " Ucap daren mengagetkan wendy.
" Astagfirullah,  woi kalo keluar bi... " Ucap wendy terputus. Dia kaget dan syok dengan kehadiran daren yg memakai handuk hanya ditutupi bagian pinggang kebawah. Dadanya yang berotot tidak ditutupi handuk.

Wendy langsung lari keluar kamar. Niatnya wendy ingin melihat tugas yang sudah ia kirimkan. Tapi melihat daren yang seperti itu membuat wendy syok.

" Ih gila itu anak, ga mandang gue siapa-siapa. Kan gua cewek, bisa-bisa nya dia begitu. " Wendy mendumel sendiri lantaran kesal dengan tingkah daren.

Wendy menuruni tangga menuju ruang tv dengan perasaan kesal.
Sesampainya di ruang tv, ternyata ada bunda nya daren yang sedang menonton tv.
" Haduh ada bunda lagi. Gue harus kemana coba. " Ucapnya dalam hati
" Ah mending gue pulang ke kosan aja deh kalo gini. Lagi juga gue siapa dirumah orang kaya gini "

Wendy nekat untuk mengambil tas untuk pulang.
Tetapi belum sampai kamar, Daren sudah ada di depan pintu dengan pakaian rapih.
" Eh wen, lu mandi dah sono. Gue tunggu dibawah ya. Cepetan ga pake lama " ucap Daren.

" Gue mau balik. Makasih" ucap wendy setelah dia ambil tas di kamar daren.

" Eh kok lo pulang? Kan mau gue ajak jalan. "

" Gue capek. Mau pulang aja. "

" Yaudah gue anter ya "

" Ga usah. "

Wendy meninggalkan daren yang diam didepan pintu kamar nya. Daren bingung kenapa sikap wendy tiba" berubah.

" Bun, wendy pulang ya. "Ucap wendy sambil mengulurkan tangannya untuk menyalimi bunda.

" Lok kok pulang? Katanya mau diajak jalan sama daren " jawab bunda

" Engga bun, wendy mau pulang ke kosan aja. Lagipula ga enak disini lama-lama. Terima kasih banyak ya bun . Wendy pamit. " Ucap wendy.
Setelah ia salim dengan bunda, dia langsung pergi.

Daren yang berlari dari kamar nya, menemukan sosok bunda yang menatapnya.

" Kenapa wendy pulang? " Ucap bunda melihat ke arah daren tajam.









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf typo bertebaran dimana-mana.
Jangan lupa vote nya ya ❤️
Happy reading 🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang