Hati Ke Hati Bersama Juri

3.4K 514 90
                                    

Hari hari menyedihkan buat yena terus berjalan. Sekarang, hari yang kita semua tunggu tunggu telah tiba.















Juri mau pulang.

Horeee!!




























Yena
Aku tau kita udah gaada apa apa, tapi aku mau bilang sama kamu kalau hari ini aku mau nganter juri ke bandara. Dia hari ini pulang ke jepang.

Kalau kamu ga keberatan, bisa ga kita ketemuan pas aku udah pulang dari bandara?


Jjoyul 💛
have a safe flight :))






















Yena lempar hpnya ke sofa, frustasi sama jawaban yuri yang selalu ngehindarin dia.

Segutu bencinya kah dia sama yena?

Rumit.
















"yen, kok ngelamun?"

Yena langsung noleh ke arah juri yang lagi sibuk bawa koper sama tas gede.

"eh, lo udah siap?"

Juri ngangguk

"yaudah, ayo" kata si bebek sambil bantuin juri bawa koper buat di masukin ke mobil

"udah kan gaada yang ketinggalan?"

"iya"

Mereka berdua akhirnya masuk mobil.

Selama kurang lebih 10 menit, mereka cuma diem dieman.

Juri merhatiin yena yang akhir akhir ini moodnya kurang bagus.

Dia juga gatau kalo yuri sama yena udah putus.

"lo kenapa yen? akhir akhir ini kok lo jadi pendiem?"

"hmm? gue?"

"iya"

"gue cuma— ya gitulah, nata hati" kata yena refleks

"maksudnya?"

"ya gitu deh"

Kening juri ngerut, mencoba buat mencerna kata kata yena yang agak random menurut dia.

"yuri apa kabar yen? dia masih ngambek?"

Yena senyum denger pertanyaan juri, suckied.











"gue gatau, bahkan sekarang dia lagi bahagia atau engga juga gue udah gatau lagi"











Oke, akhirnya juri bisa kebenaran tentang hal itu dari mulut si bebek sendiri.

Putus.











"lo tau? gue kemarin baru aja ketemuan sama yuri"

"HAH?! GIMANA?!" kata si bebek shock

"iya, gue kemarin ngajak yuri ketemuan"

"maksudnya? ko bisa?" mood yena seakan naik lagi setelah denger nama yuri

Juri senyum, sebegitu berpengaruhnya kah nama yuri buat moodnya yena?

"gue bakal cerita, tapi lo tetep fokus sama jalanan oke. Gue gamau mati duluan"

Yena ketawa kecil, terus ngangguk.











"hmm, ya semuanya sih berawal dari rasa bersalah gue. Sesuka sukanya gue sama lo, gue gabisa maksain lo buat suka sama gue. Karena gue tau, bahagianya lo itu cuma yuri"

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang