Bab Satu

1.4K 227 34
                                    

Tit....tit....tit

"Dokter Park bagaimana keadaan anak itu?"

"Anak itu mengalami cedera pada bagian kepala akibat benturan pada tembok cukup keras,selain itu kaki kanan nya mengalami kelumpuhan. Tidak permanen hanya saja pemulihannya lama cukup memakan waktu.

Dan untuk luka ditubuhnya memarnya sudah di periksa untung saja tidak mengakibatkan luka dalam dan selebihnya sudah saya obati."

"Terima kasih dokter."

Dokter Park menatap lelaki paruh aya ini penuh minat,"dari semua luka ini adalah luka penganiayaan,apakah anda yang menganiayanya?"

Lelaki itu menggeleng,"bukan dok,dia adalah anak dari tetangga saya,tetapi tetangga saya tidak ada dirumahnya, dan saya agak curiga Kyungsoo tidak pernah keluar sejak seminggu yang lalu."

Tuan Park menatapnya tidak percaya,"apa dia dianiaya oleh orangtuanya?"

"Ada kemungkinan tapi belum saya tanyakan karena memang ketika saya temukan Ibunya memang tidak ada dirumah."

"Ibunya?,"lelaki itu mengangguk,"lalu kemana ayahnya?"

"Mereka hanya tinggal berdua dokter,Setau saya ayahnya sudah tidak ada karena mereka hanya pindah berdua."

"Baiklah terima kasih." Dokter Park melihat data Kyungsoo penuh minat.

————

"Syukurlah anda telah siuman"

Kyungsoo menoleh terdapat seorang pria paruhbaya berprofesi sebagai dokter disebelahnya.

"Saya dokter Park,kamu sedang di rumah sakit akibat penganiayaan.

Apa kamu ingat?"

Kyungsoo menoleh,matanya terpejam seakan mengingat sesuatu,"jangan dipaksakan."

"Tidak,sa-saya mengingatnya."

Ucapan lirih itu keluar dari mulut Kyungsoo dan tiba-tiba Kyungsoo memeluk dirinya seakan ia takut pada sang dokter.

"Akhh! Kaki ku..."gumam Kyungsoo membuat dokter Park mengerutkan dahi.

Kyungsoo menjadi panik setelah melihat kakinya,dan reaksinya seperti orang gila.

"Dokter Min tolong datang ke ruang No.212"

Tak lama dokter Min datang,"ada apa dokter Park?"

Mata dokter Min mengarah pada sosok Kyungsoo.

"Dia seperti itu sejak aku menelpon mu,bergumam seperti orang gila,bahkan meremas rambutnya."

Dokter Min mencoba mendekat kearah Kyungsoo tapi yang di dapat hanyalah bentakan histeris Kyungsoo.

"Kyungsoo tenang,aku adalah temanmu."

Kyungsoo tiba-tiba menoleh dengan mata berbinar,"teman?"

Dokter Min tersenyum tapi sedetik kemudian Kyungsoo kembali histeris,"aku?aku punya teman?mereka bahkan menjahati kuu! Menyebut ku jalang seperti ibuku! Dan

Teman? Mereka bahkan menyiksa fisikku."

Dokter Min mengangguk paham,ia menoleh pada dokter Park dan menyuntikan sesuatu pada infus Kyungsoo.

————

"Wae Min-ah mengapa anak itu seperti itu?"

Dokter Min membaca riwayat hidup Kyungsoo,"dia mengalami trauma spikis yang diakibatkan oleh perlakuan orang-orang sekitarnya,dan salah satu juga adalah sang ibu,ketika aku mendengar dia bergumam 'ibu tolong jangan pukul kaki ku dengan tongkat itu.' Menurut ku dia adalah korban kekerasan oleh ibunya sendiri."

Dokter Park mengangguk,"benar aku juga curiga seperti itu,lalu bagaimana dia bisa pulih? Dan tidak bertingkah seperti itu lagi?"

"Sepertinya kita bisa mendekatkan diri kita padanya, buat senyaman mungkin agar kita bisa masuk dulu dalam kehidupannya agar dia kembali hidup,dia juga pasti stres karena lumpuh."

Dokter Min tersenyum kepada dokter Park,"kau tak mau mengurusnya Min-ah, bukannya dari dulu kau menginginkan anak perempuan."

—————

2 minggu kemudian

"Kyungsoo-yaa,hati-hati!"

"Appa! Siapa dia?" Seorang gadis kecil datang menghampiri Kyungsoo dan Min-dokter Min- yang baru saja turun dari mobil.

"Dia onnie mu sekarang Huna"ucap Min pada gadis kecil yang di panggil -Hunna.

"Halo onnie aku Hunna,kalau nama onnie siapa?"

Kyungsoo tersenyum tipis,"nama onnie Kyungsoo."

Hunna berbinar,"wah onnie sangat cantik seperti ibu."

Min tersenyum melihat anaknya dan Kyungsoo,"ayo sayang tunjukkan kamar onnie mu."

"Ayok onnie,Kemaren appa bilang akan ada penghuni baru, Hunna kan sebal selalu sendiri di rumah. Akhirnya Hunna punya saudara perempuan yay!"

—————

"Kyungsoo gimana kamarnya suka?"tanya Min kepada Kyungsoo yang kini duduk di pinggir kasur.

"Suka,hmmm-"Kyungsoo bingung menyebut Min dengan sebutan apa.

"Panggil aku appa Kyungie-ya. Aku telah mengambil alih adopsi dirimu dari ibumu yang kejam itu."

Kyungsoo tersenyum,ia mengucapkan banyak banyak terima kasih pada appa Min karena mau merawatnya yang lumpuh.

"Maaf menyusahkan mu appa."lirih Kyungsoo.

Min mengelus kepala Kyungsoo sayang,"jangan dipikirkan sekarang Kyung tidur ya,Besok appa antar ke tempat kuliah baru Kyung."

—————

Kyungsoo merasa bahagia karena masih ada orang baik seperti appa Min mau menerima keadaannya, semua biaya rumah sakit dan kuliah Kyungsoo di tanggung oleh appa Min,dan Kyungsoo merasa disayangi oleh appa Min dan Hunna adik tirinya.

"Ayok sayang,jalan pelan-pelan appa akan antar kamu keruang dosen."

"Ah nama mu jadi? Lee Kyungsoo,anak angkat dari paman Lee Min."

Kyungsoo mengangguk,dosen muda Dihadapannya begitu dingin bahkan Kyungsoo cukup gugup berhadapan dengannya.

Kyungsoo menggerakkan tongkatnya susah payah, dan dosen muda itu -Park Chanyeol berjalan begitu cepatnya.

"Ayok masuk kamu menghambat jam pelajaran saya."

Tbc...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang