Ini kisah nyata yang terjadi sekitar 11 tahun yang lalu. 2008.Sore itu suasana di sd depan rumahku sepi dan sunyi, tidak seperti biasanya yang ramai oleh lalu lalang orang pulang bekerja. Aku dan teman-temanku memutuskan untuk main petak umpat di sd itu untuk menghilangkan rasa bosan. Kemudian, kami berlima datang ke sd tersebut tanpa ada terlintas di pikiran kami bahwa sore itu bukan seperti sore-sore lain saat kami main bersama.
Sekolah ini dulunya adalah rawa yang kemudian dijadikan fasilitas umum karena dirasa tidak cocok berada di dekat pusat kota dan perumahan warga. Karena bekas rawa, banyak warga sekitar yang sering merasakan kejadian aneh di sekolah ini selepas matahari tenggelam dan mungkin ini adalah giliran aku dan teman-temanku yang merasakannya karena selama ini kami belum pernah merasakan apapun padahal hampir setiap hari main disini. Kami hanya mendengar cerita-cerita tetangga sekitar yang pernah merasakan dan melihat sosok sosok menyeramkan disini.
Aku dan teman-temanku, berlima, ganjil, memang bukan jumlah yang baik untuk main di tempat yang terkenal angker ini. Seperti yang kalian tau, main petak umpet pasti harus ada yang jaga, setelah memutuskan siapa yang jaga, kami memulai permainan. Pos jaga berada di depan ruang kelas 6 dengan keadaan semua ruang kelas terkunci. Saat ronde pertama kami masih menikmati permainan tanpa gangguan apapun. Kami bergantian untuk menjadi penjaga, setelah giliranku untuk jaga teman ku "L" dapat giliran untuk jaga disitu.
Aku dan temanku "H" memutuskan untuk mengumpat di tempat yang sama yaitu di belakang pohon tinggi di taman dekat ruang kelas. Setelah lima menit "L" mencari, kami memutuskan untuk pergi ke pos jaga untuk men"tag" agar kami tidak kena jaga selanjutnya. Saat jalan ke pos jaga, aku lari dan melihat di ujung mataku bahwa di dalam kelas ada sesuatu yang membinggungkan dan aneh. Aku tau bahwa semua ruang kelas terkunci. Tetapi di dalam salah satu ruang kelas aku melihat ada sesosok mahluk tinggi, besar, dan putih yang berjalan bolak-balik. Saking kagetnya aku berhenti dan berusaha mencerna apa yang baru saja aku lihat. Dengan takut aku berjalan pelan pelan ke "H" yang ternyata juga berhenti tidak jauh dibelakangku yang juga ikut heran dan terbengong-bengong. Saat aku tanya, ternyata dia lihat juga sosok itu.
Tidak seberapa lama kami diam di tempat karena terlalu takut untuk bergerak, sosok itu hilang. anehnya tidak ada seorangpun dari teman kami yang datang menghampiri atau keluar dari persembunyiannya. Bahkan "L"pun tidak terlihat dan terdengar suaranya. Setelah sosok itu hilang, sekitar satu atau dua menit kemudian berkumandanglah azan ashar. Kami berhenti untuk istirahat dan setelah itu seperti tidak ada kapoknya, kami kembali main petak umpet lagi.
"L" kali ini jaga lagi untuk yang kesekian kalinya. Aku dan "H" memutuskan untuk tidak bercerita kepada siapapunkarena takut yang lain menjadi takut tetapi pada permainan selanjutnya kami berpencar. Aku dan "R",temanku yang lain, ngumpet di kamar mandi di ujung lorong. Sedangkan "H" ngumpet di salah satu pohon dekat gerbang di belakang ruang kelas tempat pos jaga. "H" ngumpet dengan posisi badan miring ke samping karena pohon tempat ia ngumpet adalah pohon kelapa kecil tetapi tersembunyi.
Setelah "H" merasa aman, ia berusaha mengintip lewat jendela ruang kelas untuk memastikan "L" sudah meningkalkan pos jaga. Begitu ia melihat kedalam jendela, betapa kagetnya ia berhadapan dengan muka sosok putih yang tadi ia lihat bersamaku di dalam ruang kelas lain. Kemudian dia pulang tanpa bilang-bilang ke kami. Kami mencari "H" sampai setengah jam lebih dan akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang.
Besoknya, aku mendapat kabar bahwa "H" sakit, ia tidak bisa nengok sampai tiga hari. Setelah aku tanya apa yang sebenarny terjadi, ternyata tidak cuma berhadapan dengan muka sosok tadi, tapi ia juga di tampar oleh sosok tadi. Terdengar aneh memang, tapi "H" bahkan sampai takut untuk main di sekolah itu lagi, sampai beberapa minggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unseen One
HorrorThe real things that happen to me and Abi. Jangan baca sendirian. kalian tidak sendiri.