two.

12 0 0
                                    

"pagi mendera seorang perempuan yang masih dibilang gadis karna memang fakta berkata seperti itu, status saja yang masih ia dapat dari hasil pernikahannya hingga saat ini ia masih belum tersentuh oleh sang suami, entah karna dia tak menarik atau suaminya merasa tak sudi menyentuh istrinya.

"sesaat Elvira keluar dari tempat persembunyiannya semalam ia bergegas keluar untuk membuat sarapan untuk sang suami, karna menurutnya dalam keadaan apapun ia masih memiliki rasa  ingin merawat Harvey walaupun yang diperhatikan tidak pernah melirik dia hanya sekali"

"vir aku mau ngomong sama kamu.

"ngomong aja gue denger.

"hari ini aku mau pergi selama 2 minggu ada urusan bisnis, kamu baik"  yah disini.

"masih bisa izin ternyata, oh iya yah aku lupa kamu kan sangat sibuk dan aku tegaskan untuk satu hal bukannya aku selalu akan kelihatan baik" saja yah."ingin rasanya aku teriak dimuka kamu aku sakit Harvey dan selalu gak akan baik –batin Elvira.

"bisa tidak pagi ini kita tidak mulai dengan adu mulut seperti ini.

Elvira beranjak dari dapur dan meletakan nasi goreng yang baru saja ia buat dihadapan Harvey dan bersiap berlalu untuk pergi kembali kekamarnya.namun sebelum ia pergi sebuah tangan duluan mencekal tangan Elvira dan tentu saja pelakunya Harvey.

"ada apa tuan Harvey, kan gue udah buat sarapannya jadi urusan saya udah selesai.

"vir aku belum selesai ngomong, kita harus ngomong.

"sebenarnya ada apa lagi, saya ada  kelas pagi dan juga lo kan mau berangkat entar gak keburu terus timbul masalah terus masalah lo jadi nambah, abis itu lo merasa kesel abis itu lo marah dan abis itu lo nyalahin gue karna selalu nambah beban dihidup lo."muka Harvey mulai kesal karna ucapan Elvira.

"bisa gak kamu stop kaya gini, kekanakan banget sih sifat lo menyimpulkan semaunya.

"oh iya yah lo gak suka kan nikah sama cewe otak kekanakan kaya gue."Elvira mulai menahan emosinya dan mulai berontak untuk melepas cekalan tangan Harvey.

"kenapa lo gak coba untuk tinggalin gue aja , pasti cape kan hidup dengan orang kaya gue kalau emang gak pengen liat gue lagi mending kita pisah."Elvira menahan air tangisnya

"apa Cuma kata pisah yang selalu kamu mau,aku gak bisa vir.

"kenapa gak bisa vey,gue juga pengen bebas.sambil berlalu pergi kekamarnya.

Raut Harvey terdiam kaku kata terakhir Elvira membuat rasa bersalahnya kembali lagi. Apa istrinya itu tersiksa dengan pernikahnya walaupun dia tau ada hati yang terluka dan dia tau siapa orangnya. Sosok yang seharusnya tidak seperti itu dia memakai topeng untuk menutup kesakitannya.

-Kampus.

"vir lo jadi ikut kita gak, kan entar liburan semester kita mau kebali.

"eh arga lo ngomong apa tadi"elvira gak menyimak apa ucapan arga. arga ini sahabat elvira dari zaman smp.

"lo bengong ada apa lagi sih. masalah lo tuh bikin gue muak tau gak kenapa gak lo aja yang tinggalin,

"ga kalau gue bisa seenaknya sama hidup gue, mungkin dari dlu gue bahagia tapi nyatanya gak kan. kan lo tau sendiri hidup gue ada pengendalinya miris yah.

"mau peluk gak vir" arga merentangkan tangannya untuk memberikan pelukan untuk elvira agara sahabatnya bisa sedikit melupakan masalahnya.

sambil berpelukan elvira menangis dalam diam dan dia berharap tuhan tidak membuat sahabatnya yang satu ini pergi meninggalkannya juga.entah apa yang akan terjadi jika arga pergi juga mungkin dia lebih baik mati daripada menjadi pesakitan seperti ini.

Stay with lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang