Musim panas kali ini rasanya sama saja bagi seorang Rose, tidak ada yang berbeda dari musim panas yg lalu.
Tidur, makan, nonton tv, bermain sosmed, makan lagi dan kembali tidur pekerjaannya hanya itu saja. Tidak pergi kemana-mana sungguh membosankan baginya.
"ahhh ini sungguh membosankan, aku ingin liburan" sambil mengutak-atik ponselnya. Tiba-tiba terlintas ide menyenangkan dan tentu saja dapat membuat musim panas kali ini terasa menyenangkan.
"Halo Lisa!"
"Ai ai ada apa ini?"
"Kita harus pergi liburan sekarang"
"ow kalem kawan kalem, kenapa tiba-tiba kau mengajak liburan. Kan kau sudah tau tabungan kita dirampas oleh caplang cangkung jelek yg tidak punya hati itu lagi tahun ini"
"Tidak perlu tabungan banyak, kita hanya perlu membawa uang makan dan belanja saja"
"lalu? kemna kita pergi?"
"rahasia, kau hubungi Jennie aku hubungi Jisoo. Persiapkan pakaian kalian, liburan kali ini akan menyenangkan"
"mm okey girl"
Setelah semua sudah dihubungi Rose akhirnya pergi turun kebawa dimana tempat ayah dan ibunya sedang berbicara cukup serius jika dilihat-lihat.
"appa eomma"
"oh rose kenapa sayang?"
"hmm anu itu.... "
Rose sudah berbicara pada orangtuanta dan mereka setuju. Setelah dirasa semua persiapan siap Rose pergi diatar oleh supir pribadinya menjemput teman-temannya yang lainnya. Tidak mungkin mereka pergi dengan mengendarai mobil sendiri, bisa-bisa gas-an pertama mereka sudah inailahi.
"pak park, waktu SMA bapak pernah dibully?"
"tidak nona, waktu SMA saya itu pangeran sekolah" rose menatap tidak percaya.
"haha saya bercanda nona, saya itu hanya murid biasa. Tidak banyak teman dan tidak ada musuh. Tidak ada yg spesial dimasa SMA saya"
"bohong! Ibu Choi bilang kalian bertemu sewaktu SMA!"
"hahaha itu, dia wanita populer dulu di SMA nona"
"wahh daebak"
"saya juga tidak tau, kenapa Mina tertarik pada saya. Padahal banyak yang mengejarnya dulu"
Rose menatap pak Park dari atas ke bawah "kau tidak terlihat jelek-jelek amat pak, pasti ada sifat mu yg membuat ibu Choi tergila-gila, hmm apa jangan-jangan kau pake pelet"
"ha? Pelet itu apa nona? Makanan Kobi (ikan mas Koki) kah?"
"hahahaha bukan-bukan sudahlah lupakan, tidak mungkin juga itu ada dikorea"
Tidak lama mereka sampai di rumah Lisa. "LISAAAAAAAAAAA" Rose berteriak dengan suara nyaringnya. "IYA IYA SEBENTAR" terlihat Lisa kesusahan menurunkan kopernya dan dengan sigap pak Park membantu mengangkat koper itu dan memasukkannya ke bagasi.
Perjalanan menjemput para tuan putri berlanjut, Jennie, Jisoo. Dan setelah itu mereka pergi ke suatu penginapan milik paman dan bibi Rose atau bisa dibilang sahabat dekat dari Ibu Rose. Disebuah pulau dipedalaman.
"guys no ponsel disana, karna jaringan akan sangat susah ditemukan" siaga Rose.
"benarkah? Lalu bagaimana aku menghubungin ayang itemku?" Jennie sedih, sambil meluk boneka yg sengaja dibawanya."memangnya dia sudah ada kabar?" tanya Jisoo, Jennie geleng-geleng. "Kabar saja tidak ada apa yg mau kau harapkan dari dia?" tambah Lisa.
"Justru karna belum ada kabar, aku harus stay 24jam kalo-kalo dia sudah on" ucap Jennie pembelaan.
"dasar bhucen!" terik mereka bertiga kepada Jennie. Jennie hanya cemberut.
"nah nona sebentar lagi kita sampai, kalian lihat marcusuar itu. Itu tanda kalau kita tidak jauh lagi"
"wuahhhh" mereka berempat takjub padahal tidak terlihat apa-apa karna hari memang sudah malam. Tidak menunggu lama, akhirnya mereka sampai.
Sebuah Villa klasik milik sahabat dekat mama Rose. Setelah Koper diturunkan pak Park pamit memarkirkan mobil. Rose masuk kedalam diikuti yang lain.
"astagaa Rose!" Rose tersentak namanya dipanggil. Dia berbalik badan dan melihat seorang wanita dan pria paruh baya yang Rose yakin adalah teman mamanya.
"I-iya" ucapnya pelan.
"kalian panggil mami saja ya" ucapnya sambil memeluk Rose, dan yang lainnya. "iya mami"
Setelah dirasa cukup dengan bincang-bincang singkat mereka. Mami Park mengajak Rose dan lainnya pergi ke kamar mereka. Gedung pertama adalah Villa penginapan untuk orang lain.
Sedangkan jika terus masuk kedalam, akan disuguhkan pemandangan yg bagus. Penginapan khusus vvip. Terdapat kamar2 kecil disana, hanya ada 5 kamar.
"Tapi sayang sekali, kamar hanya tersisa 2 saja. Yang tiga itu sudah dipakai"
"tidak apa mami, kami bisa tidur berpasang-parangan"
"ahh sayangnya juga, kasurnya hanya muat untuk satu orang"
"tidak masalah mami, ini sudah sangat larut asal bisa tidur dimana pun tidak akan masalah" ucap Lisa meyakin kan.
"baiklah HAVE FUN KALIAN" Mami park berteriak lalu pergi.
"mami sangat menyenangkan ya orangnya" kata Jisoo.
"kalau mami ada anak lelaki, aku akan minta dijodohkan rose haha" tawa Lisa.
"Dia punya anak semata wayang, laki-laki" tambah Rose.
"benarkah!! Kau harus mendekatinya wajib"
Mereka benar-benar rusuh, saat melewati kemar lainnya.
"HYA BISA TIDAK JANGAN RIBUT"
"ahh maaf" Jisoo mengecilkan suaranya
"kenapa suaranya sangat tidak asing ya" kata Rose.
"hey suara pria dimana-mana sama saja beeerrrat" kata Lisa.
"ah iya juga sih"
"aish sudah aku bilang jangan berisik" pintu terbuka tepat saat Rose yg posisi paling belakang sampai di pintu itu.
Rose melihat kedalam begitu juga pria itu. "KAU!!" serempak mereka, Rose dan Chanyeol.
"kenapa kau ada disini!"
"harusnya aku yg bertanya kenapa kau ada disini" lantah Rose.
"ini penginapan orang tuaku, terserah ku mau apa disini"
"ck!" Rose tiba-tiba syok "i-ini m-milik orang tua mu? B-berarti mami itu" Rose menunjuk-nunjuk.
"Mami apa, ohh ibuku? Iya itu ibuku!"
Rose menutup mulutnya tak percaya, diikuti suara dua pintu sebelah yang kini terbuka dan menunjukkan penghuninya. "Jennie" "sayaaaaang" Jennie lari ke arah Kai. "pantas saja kau tidak bisa dihubungin" kesel Jennie memukul dada Kai.
"Chanyeol menarikku kemari tampa sempat mengabari mu, maafkan aku" Kai mecium kening Jennie.
Iyuhh - Lisa, Jisoo, Chanyeol dan Sehun. Karna Rose masi syok dan tidak terima akan kenyataan.
Uhuk uhuk tbc
semoga suka, semoga alurnya pas, semoga semoga ya semoga..
Wan—
KAMU SEDANG MEMBACA
-make it right.chanrose
Fanfictionjangan mau jatuh cinta, jika tidak ingin terlihat bodoh seperti Rose