I. Carl Jung's Map of The Soul.

225 5 0
                                    

Oke, dari judulnya aja, kalian bisa tau album kali ini terinspirasi oleh buku yg ditulis oleh seorang psikiatris. Carl Jung merupakan seorang psikiater, dan juga perintis analitik psikologi. Pendekatan psikologinya menggunakan filsafat, mimpi, mitologi dan agama. [Wiki]

Buat teori ini, karna pas gue baca bahasanya rumit sekali, gue bakalan sederhanain dan ngegunain bahasa gue sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat teori ini, karna pas gue baca bahasanya rumit sekali, gue bakalan sederhanain dan ngegunain bahasa gue sendiri.

Jadi Map of The Soul ini adalah buku dengan isi prinsip-prinsip individu. Didalamnya, seperti yang kita tahu, memiliki pembahasan tentang 'Persona', 'Ego', 'Shadow', 'Anima-Animus'.

 Didalamnya, seperti yang kita tahu, memiliki pembahasan tentang 'Persona', 'Ego', 'Shadow', 'Anima-Animus'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau menurut penjelasan dkdktv dan setelah baca di web lebih dalem, yang gue pahami,

*Persona* merupakan 'topeng' yang digunakan seseorang dalam kondisi tertentu. Dia diciptakan untuk menyesuaikan diri dengan bagaimana orang-orang di luar (di gambar, outer world) melihat dia sebagai seseorang. Sebagai contoh, persona aku sebagai murid akan berbeda dengab persona aku sebagai anak orang tua aku. Persona bts sebagai idol di panggung akan berbeda dengan persona bts dengan mereka di belakang panggung. Persona RM berbeda dengan persona Namjoon. Kira-kira seperti itu ya, yg gue paham.

*Ego* merupakan pusat dari kesadaran kita. Dia yang ngatur perasaan, pemikiran, dan juga mengatur memori. Bagian ego dianggap sebagai bagian dimana kita menyadari identitas kita. Bagian ini juga merupakan bagian tentang bagaimana kita terhubung dengan dunia luar kita.

*Shadow* sendiri adalah bagian yang tidak mau kita akui, atau tidak kita sukai. Jadi kalau Persona merupakan topeng yang kita gunakan untuk menaruh kualitas terbaik kita, maka shadow adalah kebalikannya. Jung berpendapat disaat seseorang ga mau ngeliat 'shadow' nya secara langsung, dia bakalan ngeproyeksiin hal tersebut ke orang lain dan bikin seseorang itu ga suka saat orang lain bersikap seperti itu. Kalo buat contohnya, misalkan gue punya persona yang 'bijak' dan gue ngelihat 'bijak' itu sebagai kualitas terbaik gue, maka gue ga akan suka disaat orang lain atau diri gue bersikap 'kekanakkan'. Meskipun begitu, Jung menambahkan kalau untuk bisa tumbuh, seseorang harus bisa menyeimbangkan shadow nya dengan persona. Seseorang yang ngga bisa mengembangkan 'shadow'nya, akan mudah menjadi merasa dangkal dan terlalu peduli dengan opini orang lain.

Penjelasan lainnya bilang kalo 'shadow' ini merupakan sifat yang didorong masuk ke dalam diri kita karna ketidakcocokkan/ketidaksukaan tadi. Biasanya hal ini terjadi saat kamu kena kritik, sindiran atau kena hukuman atas perbuatan/sifat kamu tersebut itu. Makanya kenapa shadow masuknya di bagian unconciousness atau artinya ketidaksadaran.

*Anima-Animus* Ini part penting banget buat teori part II, menurut Carl Jung, animus dan anima itu merupakan kontra-seksual arketip dari seseorang. Kalau mau lebih sederhananya, anima adalah bentuk kemaskulinan seseorang, dan animus merupakan bentuk kefeminiman seseorang.

Anima juga berfungsi dalam memahami lawan jenis, dengan cara memerhatikan bagaimana mereka berinteraksi. Dari sana, seseorang akan menyeimbangkan sudut pandangnya yang tadinya hanya berasal dari satu sudut pandang dari gendernya itu sendiri.

 Dari sana, seseorang akan menyeimbangkan sudut pandangnya yang tadinya hanya berasal dari satu sudut pandang dari gendernya itu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Referensi Konsep Map of The Soul : PersonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang