Way Back Home

60 4 1
                                    

Cuaca hari ini cerah, langit biru tanpa awan. Sayang ekspresi kekasihku tidak secerah suasana kota jakarta pagi ini.

Kami sedang di perjalanan menuju tempat datang dan perginya banyak orang.

Iya, bandara. Lebih tepatnya bandara Soekarno Hatta.

Dalam rangka apa? Dalam rangka mengantarku yang menerima beasiswa di Jepang! Tempat asalku!

Mood pacarku yang buruk membuat seisi mobil, bahkan pak supir, takut memulai bahan obrolan.

"Mah" panggilku berusaha mencairkan suasana.

Tidak dijawab, huh sabar sabar.

"Mahhh"

"Apa?" Jawabnya agak ketus, kurasa dia masih kecewa dan sedih dengan kuputusanku.

Kuhela napas pelan, "kamu masih kecewa?"

Dia menggeleng pelan, lalu mengalihkan pandangan. Menolak mempertemukan tatapan kami.

Tanganku terulur untuk menyentuh tangannya, dibiarkan saja olehnya.

"Kamu marah?" Tanyaku hati-hati.

Gelengan dan setetes air mata kuterima sebagai jawaban. Huft. Kupeluk dan kuusap pucuk kepalanya dalam diam.

Sebenarnya sudah berkali-kali aku berusaha membuka topik ini untuk dibicarakan berdua. Karena aku paham, keputusan untuk melanjutkan pendidikan di luar negri ini bukan hanya akan mempengaruhi hidupku, namun juga kekasihku. Riska amelia putri.

Memang sih dia sudah mengijinkan aku pergi. Tetap saja berat rasanya meninggalkannya.

Saat aku meminta ijin dia hanya berkata, 'Kamu tau aku ga bakal baik-baik aja, tapi aku tau ini penting buat kamu jadi ijinin kamu pergi"

Tapi aku tahu selalu ada pertanyaan dan keraguan yang menghantuinya, meskipun tidak pernah ia suarakan.
Kami pun sama-sama tahu, LDR itu sulit dijalani. Menjaga hati dan kepercayaan bukan hal mudah bila hanya bertatap lewat layar kecil.

"Ssstt, papah kan masih disini" isaknya perlahan mereda. Amel mengangkat kepalanya, bisa kulihat kecantikannya tidak luntur oleh air mata.

"Kalau nanti pergi pun, kan pasti kembali"

Remember when i told you, no matter where i go

"Ga bakal ninggalin mamah sendirian. Aku bakal berusaha jaga komunikasi kita"

I'll never leave your side, you'll never be alone

Mataku menatap dalam mata sembabnya, berpikir tentang masa depan yang akan kami lalui.

"Meskipun nanti perubahan pasti terjadi, aku mohon bertahan"

Even when we go through changes even when we're old

"Aku tau rumahku adalah kamu, aku pasti inget jalan pulang"

Remember that i told you, i'll find my way back home

Dia menenggelamkan kepalanya ke ceruk leherku. Kali ini tanpa air mata. Sepertinya dia sudah lelah menangis.

"Cepet balik, kamu belum pergi aja aku udah kangen. Jangan macem-macem disana, kalau kamu boong aku pasti tau. Inget jaga kesehatan"

Aku tersenyum lega, amel yang cerewet telah kembali. Mendengarnya mengatakan hal-hal itu membuat hatiku sedikit tenang.

"Trus juga kalau ada apa-apa langsung hubungin aku, jangan suka bolos, jangan boros juga, jang—"

"I love you"

"Eh.., uhm... I-I love you too"

End.

Pertama kali nulis selain greshan 😋
Anyway itu yang digaris miring lagunya Shaun ft. Conor maynard, Way Back Home 🎶

A really good song! Just give it a try! 😊 Hv a nice day~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang