Owekkk.... owekkk....
Terdengar jelas tangisan malaikat kecil dari sebuah ruangan yang serba putih dan terlihat pula sepasang suami istri yang sedang berbahagia atas kelahiran putra pertama mereka.
"Sayang terimakasih telah melahirkan putra yang sangat tampan" senyum seorang pria yang sedang memandangi wajah jagoan kecilnya itu
"Terimakasih juga jeon jungkook telah menemani ku untuk yang terakhir kalinya"
"Apa yang kau bicarakan sayang" ucap khawatir jungkook
"Tolong rawat anak kita ya jangan sampai dia menangis oke" ucap sang istri dengan tatapan yang sangat hati-hati
"Kau tidak boleh bicara seperti itu sayang, kita akan rawat anak kita bersama" ucap jungkook yang sedari tadi tenggorokannya terasa tercekat untuk mengeluarkan suara
"Tolong jaga anak kita, arraseo"
Biiippppppp............
Belum sempat jungkook membalas pertanyaan sang istri Tuhan telah mengambil nya terlebih dahulu. Tangis jungkook pecah mengisi ruangan bersalin yang diikuti oleh sang anak seakan Tau apa yang ayahnya rasakan.
******
Pemakaman, 09.30Untuk terakhir kalian nya jungkook melihat sang istri yang akan di masukan kedalam peristirahatan terakhirnya.
"Selamat jalan istri ku, aku berjanji akan menjaga anak kita dan aku akan menceritakan betapa hebatnya dirimu saat mengandung anak kita" isak jungkook yang membuat sang ibu tidak tega melihat anaknya seperti itu
"Nak sudah biarkan istrimu tenang dia akan bahagia disana, bahkan ia bisa melihat mu dan anak kalian di atas sana" ucap sang ibu
Jungkook mencium batu nisan sang istri untuk terakhir kalinya iya mencium dengan sepenuh hati seakan tidak ingin pergi dari tempat itu.
"Terimakasih ara-ya" itu kalimat terakhir yang jungkook katakan sebelum ia meninggalkan pemakan
******
Suasana pagi hari tidak seperti biasanya, saat jungkook membuka mata sudah tidak ada lagi yang ia pandangi hanya tempat tidur kosong di sampingnya
"Jungkook-ah apakah kau sudah bangun nak?" Ucap wanita paruh baya dari luar kamar jungkook
"Ne eomma aku sudah bangun" sabut jungkook dengan suara serak nya
"Kalau begitu eomma tunggu di ruang makan"
"Baik eomma" jungkook pun bersiap untuk mandi dan merapikan pakaiannya
SKIP —>
Jungkook menuruni anak tangga dan menghampiri meja makan yang ia liat hanya lah orang tuanya dan putra kesayangannya
"Anak appa sudah wangi ya" jungkook mencium putra tampannya itu
"Cudah appa! balucan halmeoni memandikan ku!" Jawab ibu jungkook bersuara riang seperti sang anak kecil.
"Eomma terimakasih telah merawat anak ku"
"Tentu saja sayang ini kan cucu pertama eomma jadi aku akan merawatnya dengan sepenuh hatiku" ucap sang eomma yang memberi senyuman manis kepada jungkook
"Kalau begitu aku akan berangkat kerja" ucap jungkook yang sedari tadi memandangi sang anak "eunwoo-ya tolong jaga halmeoni dan halabeoji Ne" ia pun mengecup pucuk kepala sang anak dan pergi bekerja
*****
Kantor 07.30Suasana di kantor seperti biasanya ramai dan seluruh karyawan kantor menyapa sang direktur yang sedang melewati lobby
"Selamat pagi sajangnim, kami turut berduka atas meninggalnya istri anda" ucap salah satu karyawan
"Terimakasih" sapa jungkook dan ia menuju ruangannya
Tok.... Tok..... Tok.....
"Masuk"
"Sajangnim anda harus pergi rapat hari ini dan nanti siangnya anda harus pergi menemui klien di restoran xxxx" ucap salah sekretaris cantik yang sedang berada di hadapannya
"Terimakasih atas informasinya" ucap singkat jungkook yang sedang terfokus kepada laptop di hadapannya
SKIP —>
"Huftt.... sangat melelah kan" ucap jungkook seraya bersandar kepada sofa empuk
"Kau ini bagaimana, namanya juga menjadi direktur pasti semuanya melelah kan" ujar jin teman dekat jungkook
Jungkook yang berada di sebelah jin hanya tersenyum mendengar ocehan sang sahabat
"Jungkook-ah bagaimana jika kau melakukan kencan buta" tawar jin
"Hah? Kencan buta hyung? Aku tidak tertarik dengan yang seperti itu" ujar jungkook kembali menenangkan pikirannya
"Aku tau kau masih belum bisa melupakan istrimu tapi kau juga harus memikirkan anakmu, dia butuh seorang ibu" tawar jin yang sedikit hati-hati
"Hyung aku khawatir jika para wanita yang akan ku kencani tidak menyukai anak ku"
"Kau kan belum mencoba jungkookie"
"Aku akan memikirkannya lagi hyung" pasrah jungkook
"Baik jika kau sudah memutuskan telfon aku saja" ujar jin semangat, "kalau begitu kau sebaiknya pulang pasti anakmu menunggu, aku juga akan pulang" jin pun meninggalkan ruangan jungkook
Jungkook sedikit berfikir akan kah ia melakukan kencan buta itu? Atau ia akan menolak tawaran jin sedang asik berfikir telfon genggam milik jungkook pun berbunyi
Ting.... ting.... ting.....
(Angep aja bunyi hp)"Ne eomma ada apa?"
"Apakah kau masih sibuk nak"
"Tidak eomma sebentar lagi aku akan pulang"
"Cepat nak sepertinya anakmu merindu kan mu"
"Ne eomma aku akan segera menemui jagoan kecil ku"
"Baiklah nak kau hati-hati ya di jalan"
"Ne eomma"
Beepp
******
Gimana seru ga?
Maklum baru belajar" bikin wattpad 😁
Semoga suka ya 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKenapa? Disaat seperti ini aku mulai mengginginkan mu. Kenapa? Kau hadir dalam hidup ku dan membuat ku bahagia Kenapa? Kau selalu tersenyum disaat semua dunia terasa rumit Kenapa? Aku begitu sempurna saat di dekat mu -jk *oke Guys jadi disini c...