Prolog

89 8 0
                                    

Author POV

Pagi hari ini, gadis yang biasanya bangun pukul 5.10 pagi kini bangun lebih cepat, karena ia mengingat ada bimbingan buat anak-anak yang menjalankan OSPEK.

Iapun pergi menuju toilet yang ada dikamarnya untuk mandi dan mengganti baju sergamnya yang selalu tergantung rapih dilemarinya.

"Good pagi eplibadi, yang saya cintai dan saya hormati." ucap sang gadis saat sudah berada diujung tangga

"Selamat Morning nyonya Ranni" ucap mereka serempak

Ranni Andela, gadis yang mempunyai rambut ekor kuda dengan kacamata tidak minus bertengger dihidungnya, gadis yang rajin, hari ini ia berangkat lebih pagi karena dia adalah sang ketua di acara OSPEK di Sma-nya.

Ranni adalah gadis polos, dia punya teman yang saat ini masih berteman saat ini, Gazaa, Al-Gazaa Rasyid.

Gazaa adalah temen saat SD Ranni, dan sampai saat ini mereka selalu bersama, mereka mempunyai rumah didaerah komplek yang sama.
...
Saat ini Ranni sedang meminum susu coklat hangat yang telah dibuatkan oleh mamahnya, dia tidak biasa sarapan terlalu pagi.

"Bang, abang sekolah kan?" tanya Ranni

"Nggak, abang mau antar papah ke Bandara." ucap Rian--- abang Ranni

"Jadi," ucapnya dan memberi jeda "Aku bareng sama si kutu kupret itu lagi?" tanya Ranni

"Iya, selalu. Mulai hari ini." sahut Gazaa yang ternyata sudah berdiri diambang pintu masuk

Gazaa sudah dianggap keluarga oleh Mamah dan Papah Ranni, Ranni belum tahu asal-muasal mengapa Mamahnya dan Ayah Gazaa bisa bersahabat?.

"Bang?!" tanya Ranni yang kaget atas perlakuan abangnya yang tidak biasanya.

"Lo kan searah sama dia, di SMA Merah Putih alias sekolah SMA mamah Tasya dan Om William." jelas Rian--- abang Ranni "Itu juga sekalian diambil dari sifat lo, Merah kesukaan Gazaa yang kokoh dan keras. Dan putih sifat lo yang lembut selembut tissue."

"Mah?!"

"Gakapa ah, kamu gak akan diculik kok sama si Gazaa. Ya kan Zaa?" tanya Tasya pada Gazaa dan dijawab anggukan

"Okeh," ucap Ranni mengalah "Pah, Mah Rann jalan dulu ya sama Zaa." pamit Ranni

"Iya hati-hati," ucap Rendra Wijaya--- papah Ranni
...
Ranni POV

"Zaa ngapain si jemput Rann?!!" tanya gue yang emosi pada Gazaa

"Zaa di chat sama abang Rann. Lagi ni yah, kasian abang Rann, Nggak searah." ucap Gazaa yang berusaha menjelaskan "Udahlah nggak usah ngambek lagi, tenang gak Zaa bawa kabur." lanjutnya

Oiya gue mau kasih tau kalau SMA Merah Putih itu sekolah kualitas tinggi, Gazaa itu orang kaya ternama di Indonesia, nggak salah kalau dia punya sekolah.

Untuk Mamah, Mamah itu sahabat oleh ayahnya Gazaa. So, mamah diajak untuk membangun sekolah bersama dan jadilah Merah Putih.

Gue dan Gazaa berangkat menggunakan mobil, Gazaa malu jika ditahu dia anak yang punya sekolah tapi kesekolah menggunakan motor, atau transportasi lainnya. Nyatanya anak Merah Putih belum ada yang mengetahui siapa pemilik sekolah, walau sebenernya kami baru saja kenaikan kelas, kelas 11 semester 1.

Jarak yang gue tempuh dan Gazaa agak jauh, gue berangkat dari rumah pukul 6.00 pagi karena kita takut ada kendala atau kemacetan.

"Zaa," panggil gue

"Iya?" ucapnya dan sedikit melirik gue dan memberikan senyum manisnya, yang jarang ia berikan pada orang sekitar

Pada orang sekitar Gazaa hanya memberi muka datar dengan tatapan sendu atau terkadang tajam.

"Besok pake motor aja ya, kan belum ada yang tau. Lagi motor Zaa juga motor sport kenapa malu?" rajuk Ranni yang mengotot untuk membawa motor "Mobil takut kena macet," bujuknya lagi

"Dijadwalin aja deh, Zaa lebih suka mobil." ucapnya kekeh dengan menaiki mobil ke sekolah, maklum saja, Gazaa menyukai balapan liar.

"Senin sampai Rabu motor, Kamis dan Jum'at mobil." putus Ranni dan di angguki Gazaa

Kamipun sampai disekolah pukul 6.35, masih ada waktu setengah jam lagi untuk beristirahat sebelum memimpin OSPEK.

***

Hey gaez! Jadi gue itu belum sepenuhnya tau ini cerita bakal gimana, jadi kalian ikutin terus kisah "Zaa & Rann" ya.

Jadi sekali lagi mohon maap.

Salam Manis Dari Sang Author Termanis

See You On Next Part

Zaa & RannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang