Dalam mencapai puncak impian memang membutuhkan energi tekad yang kuat. Tegakan kepalamu dan taruh puncak itu sejauh 5cm didepan kening kamu, kata zafran. Tapi itu zafran, seorang yang percaya akan kekuatan cinta dalam hidupnya. Berbeda dengan riko. Pengembara kesepian yang tak punya pegangan dalam perjalanan namun hanya punya satu lantai untuk bersujud ketika kehidupan itu mulai membuat dirinya bosan. Puncak memang selalu ditatapnya kedepan. Setiap waktu energinya terisi untuk mencapai punyak yang dia inginkan. Namun dalam langkah riko selalu terhenti karena dia tidak tega menginjak bunga-bunga yang bermekaran disekelilingnya. Dia mencoba mengsibakan kelopak itu untuk mencari jalan kakinya melangkah kedepan. Dia berjalan sangat berhati-hati karena takut kelopak bunga yang sedang bermekaran indah menghiasi perjalanannya terjatuh karena gesekan kakinya."Hai bunga. Selamat pagi. Mahkotamu begitu indah hari ini. Aku harap kau selalu menjaga kelopakmu ini untuk membuat hati seseorang tersenyum melihatmu. "
sambil jongkok memandang bunga ditepian yang tersapu halus oleh sapuan angin pagi." hai riko. Aku senang bisa bertemu denganmu. Kau terlihat semangat sekali hari ini. Sudah lama aku tak melihat orang sebahagia ini. "
Bunga tersenyum manis melihat wajah riko yang sangat memikat hatinya." yah tentu. Perjalananku masih panjang bunga. Dan untuk mencapai puncak itu aku harus terus bahagia"
Dengan wajah meyakinkan serta senyuman manis sembari mengelus mahkotanyaBunga terbius dengan aura riko yang sangat memukau. Seseorang pemperhati yang belum pernah dia temui sebelumnya. Dia tak seperti manusia lain yang menginginkan mahkotanya hanya untuk kepentingannya sendiri tanpa memikirkan imbas pemetikan paksa mahkota itu kedepannya.
"Puncak itu akan tetap sama saja dan tidak akan berubah. tinggalah disini riko. Aku akan memberikan mahkota terbaiku kepadamu. Karena mahkota terbaik pantas kuberikan kepada seseorang yang selalu bahagia dalam hidupnya".
Riko hanya tersenyum memandang bunga yang mencoba membuat riko berpaling dengan tawaranya.
"Puncak memang tetap sama bunga. Namun hatiku sudah berada disana. Hanya ragaku yang masih disini. Aku hanya ingin mengantarkan ragaku bertemu dengan hatiku dipuncak sana. Simpan mahkota terbaikmu bunga. Kelak akan ada seseorang yang lebih bahagia lagi melewati padang rumput ini. Aku hanya segelintir orang yang mencoba bahagia dalam melakukan perjalanan. " dengan bujuk lembut riko sembari melepas sentuhan tangannya kepada bunga
"Lalu siapa orang itu riko ? " dengan raut wajah penuh dengan pengharapan.
Riko berdiri menatap arah puncak dan melihat kearah bunga untuk meyakinkannya
"Seseorang yang tidak akan menolak mahkota terbaikmu untuk melihatmu bahagia"
•••••♡♡♡♡•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH KELOPAK BUNGA
Short Storybunga yang tak sebahagia hati riko dalam perjalanan mencapai puncak impiannya