"IQBAAALLL, BERISIKKKKK!" Gadis cantik itu keluar dari rumahnya saat seseorang dengan sengaja menekan nekan bel rumahnya berulang kali. "APA LO?!" Tanya (namakamu) dengan ketus pada pria di hadapannya.
"Dih. Hellow?! Di mana mana tamu tu di hargai, di persilahkan masuk, tamu itu raja" balas Iqbaal dengan wajah santainya.
"Kalo tamunya itu lo, ga pantes di hargai!" tukas (namakamu) penuh kekesalan. "Urusan lo apa sih hah? Ganggu orang aja, hidup lo ga pernah damai" lanjutnya.
"Nih, bunda nyuruh gue nganter ini buat lo! Sebenernya ya, males banget gue bawain nih kue buat lo, najis tau ga menginjakkan kaki ke rumah lo!" ujar Iqbaal menyerahkan paper bag berisi kue bolu pada (namakamu), (namakamu) pun segera menerimanya. "Udah kan? Balik gih ke habitat lo" ujar (namakamu) datar.
"Bilang makasih dulu kek, gue bolak balik bisa jalan 40 langkah" balas Iqbaal tidak terima dirinya di usir.
"MAKASIH BUNDA RIKE" Teriak (namakamu) sambil menghadap ke arah rumah Iqbaal. "See? Udah kan, pergi sono" setelah mengatakan hal itu, (namakamu) segera menutup pintu utama rumahnya.
"Dasar nenek lampir gatau terima kasih!" balas Iqbaal sambil menendang pintu (namakamu)
"PINTU GUE RUSAK WOY! MAKHLUK BAR-BAR" Teriak (namakamu) dari dalam. Smentara Iqbaal mencebikkan bibirnya lalu berjalan meninggalkan pekarangan rumah (namakamu).
?
"Baal" panggil (namakamu) saat melihat Iqbaal sedang mengeluarkan motornya.
"Apa?" ujar Iqbaal sambil menaikkan salah satu alisnya.
"Gue berangkat bareng lo" jawab (namakamu) to the point. Sungguh ia merasa malu harus mengatakan hal tersebut, pasti Iqbaal akan berpikir hal yang aneh.
"Ogah! Lo naksir gue?" balas Iqbaal menyelidik.
"ENGGA LAH! NAJIS! " ujar (namakamu) kesal, ia tida menyangka, selain tetangganya ini menyebalkan, dan otaknya tidak waras lagi, ia juga makhluk ter pd semuka bumi.
"Lah, napa lo minta anter gue kalo bukan buat pdkt?" tutur Iqbaal yang membuat (namakamu) merasa mulas pada perutnya.
"Bodo! Gaada kewarasan, udah ah, pokoknya gue bareng lo" (namakamu) segera berjalan mendekat dan menaiki motor Iqbaal secara mendadak membuat pria itu hampir hilang keseimbangannya.
"Gila lo! Kalo jatuh gimana, bego?!" ujar Iqbaal kesal. Tak lama seorang wanita paruh baya keluar dari rumahnya karena mendengar keributan.
"Ale, kok belum berangkat? Eh, ada (namakamu), bareng Iqbaal ya berangkatnya?" tanya Rike-bunda Iqbaal.
"Engga"
"Iya"
Balas Iqbaal dan (namakamu) serentak, (namakamu) pun mencubit ponggang Iqbaal dengan keras, melihat ada keanehan antara anaknya dan anak tetangganya, Rike hanya tersenyum.
"Anterin aja sih, Le. Lagipula kalian satu sekolah" ujar Rike tenang membuat (namakamu) tersenyum penuh kemenangan.
"Nah, bener tuh, bun. Iqbaal, lo harus anter gue, itu perintah bunda lo" ujar (namakamu) bangga sambil menepuk-nepuk bahu Iqbaal.