Ketika kau sedang terluka, menyendirilah. Maka dari sana, kekuatan akan kau dapatkan.
.
.
.
.***
"Mau keluyuran kemana malem-malem begini? " kaki gadis dengan tubuh yang molek itu berhenti saat di ruang tamu ia berpapasan dengan sang Ayah yang menilainya dari atas ke bawah.
"Baru jam setengah delapan Dadd. Dan Icha mau ke pesta temen bukan keluyuran. Lagian kemarin Icha juga udah ijin. " Icha kecil ataupun Icha remaja tiada jauh berbeda. Masih saja suka manja dan terkadang seenaknya kepada Daddy terhebatnya yang membesarkanya bersama adik perempuannya sebagai seorang single parent.
"Emang Daddy ngijinin ? " Taehyung melangkah mendekat ke anaknya yang sudah berdandan sangat cantik.
"Daddy kenapa egois sih? " Icha menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal. Kapan ia bisa bebas pergi tanpa ada larangan ataupun gangguan dari Daddynya?. Sudah barapa banyak lelaki yang mental jauh begitu saja saat sang Ayah yang masih berwajah mempesona itu selalu merecoki ketika mereka sedang melakukan pendekatan?. Apakah Daddy nya tersebut tidak pernah menikmati masa muda?.
"Karna Icha anak Daddy! " Taehyung menutupi bahu anaknya yang sangat terbuka menggunakan jasnya. Lelaki itu juga baru saja pulang dari kantor. Biasanya, ia sampai rumah sebelum maghrib, namun karna ada sedikit urusan, ia pulang agak terlambat hari ini.
"Coba aja masih ada Mommy!! " wajah Taehyung berubah. Sepersekian detik kemudian Icha merasa bersalah, namun ia sungguh tidak bermaksud untuk membuat sang Daddy sedih.
"Daddy nggak yakin kalau Mommy bakal ngijinin" Taehyung dengan cepat merubah raut wajahnya. Lelaki itu sudah menampilkan senyum sambil merentangkan tangan meminta sang putri untuk memeluknya.
"Daddy jahaaat!! " Icha melempar tas tangannya ke sofa, lalu melepaskan jas milik sang Ayah juga.
Taehyung menahan pergelangan tangan Icha saat gadis itu akan duduk di sofa. "Icha udah sering bilang gitu dari kecil"
"Icha benci sama Daddyyy!! " dan kata paling menyakitkan itu kembali masuk kedalam pendengaran Taehyung. Kata-kata sakral dari kedua putrinya yang sering ia dengar sejak mereka masih kecil. Ketika kemauan keduanya tak diindahkan oleh Taehyung.
"Masuk kamar!! " perintah Taehyung dengan tegas.
"Daddy nggak pernah sayang sama Ichaa!! " lontaran kalimat kekecewaan gadis berusia dua puluh tahun tersebut membuat sang ayah terdiam.
Bukan bermaksud jahat atau mengekang, pria itu hanya terlalu sayang kepada putri-putrinya. Seorang duda keren beranak dua itu hanya tidak ingin putri-putrinya yang mulai beranjak dewasa semakin menjauh darinya. Atau bahkan akan menggantikannya dengan pria lain sebagai tempat perlindungan mereka. Walaupun jelas, lima hingga sepuluh tahun kedepan, ia diharuskan untuk melepas malaikat-malaikat cantik yang selalu menemaninya itu kepada pria yang akan menikahi mereka. Ketika tugasnya sebagai seorang ayah akan di ambil alih oleh pria lain. Dan ia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mendapatakan kasih sayang kedua putrinya tanpa harus terbagi.
"Lihat anak-anak kita Di, mereka makin gede makin cantik. Makin kelimpungan juga aku ngurusnya. Andai aja kamu disini. Aku kangen Dii! " pria dewasa yang kini sudah berusia empat puluh tujuh tahun itu memandangi gambar dirinya bersama sang istri yang terpajang di ruang tamu. Meski sudah pergi selama lima belas tahun, sosok wanita itu tidak pernah tergantikan. Baik di hati suaminya, anak-anaknya, ataupun keluarganya. Dan selama itu pula, Taehyung menghabiskan hampir seluruh apapun yang ia punya untuk membesarkan dan merawat kedua malaikatnya. Dan tugasnya belum berakhir. Karna ia juga tidak ingin mengakhirinya.
Sequelnya Icha. Dan maaf, aku pake visualisasinya park sooyoung lagii dan mungkin juga pake si bambang a.k.a si Taehyung. Soalnya nggak nemu yang lainnya.
Next atau unpub????
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Cahaya
RandomSedikit bahagia, lebih banyak luka. Sedikit tertawa, lebih banyak air mata. Sedikit cinta, lebih banyak benci yang ku terima.