22 April 2002
"Kenapa papa datangnya lama sekali.yah? Ini sudah hampir malam"
Hana berdiri di depan gerbang sekolah dengan memegang erat tas punggungnya, hari sudah semakin sore dan hawa sudah mulai terasa dingin. Gadis itu berusia 10 tahun dan duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, di tempat yang tidak jauh darinya ada sebuah halte mini, dengan langkah cepat ia berlari ke arah halte itu agar dirinya bisa terlindungi dari hujan yang sebentar lagi turun. Cuaca gelap saat ini menyelimuti langit sore, dan rintik-rintik hujan pun mulai turun.
"Hei, coba lihat. Ternyata masih ada murid sekolah lain. Ngapain dia disana?" Beberapa pria muda dari sekolah lain melewati halte itu, salah satu diantara ketiga pria tersebut membuka suaranya saat melihat hana.
"Tidak tahu, lagian apa urusanku dengan dia, sih? Buang-buang waktu saja" jawab pria yang lain.
"Jangan bilang kau akan membully lagi"
"Jun, lebih baik lu hentikan aja ucapan kasar lu itu, kita ini punya waktu yang berharga bukan untuk mengatain orang. Ya kan der?" Ucap Stev.
"Nah.. 1000 jempol buat engkau sub, dengar kata-kata steven tuh, bagus buat otak elu"
"Apa sih? Emangnya gw mau ngebully dia? Gak jelas deh" tak terima dengan kata-kata mereka, jun langsung berjalan mendahului kedua temannya itu.
Tanpa mereka bertiga sadari, hana tengah menatap mereka, kedua alisnya menaut.
"Pria itu kan yang tadi buat onar di sekolahku? Kenapa dia disini juga?"
Hana terus memandang jun yang berjalan sudah semakin jauh dari teman-temannya.
"Hey pirang, bukankah kamu yang waktu itu?" Teriak hana, kedua pria yang di belakang jun terkejut lalu memandang hana.
"Wah, ada yang seru nih" deri melihat hana dan jun secara bergantian.
"Jun, lu denger gak? Dia bilang lu pirang" steven memanggil jun dengan nada tertawa.
"Bodo ah" jun terus melanjutkan perjalanannya.
"Sudah pirang, jelek, nakal lagi" hana dengan nada polosnya mengeluarkan kata-kata itu pada jun.
Jun terhenti dari langkahnya, kemudian menatap hana yang sedang menatapnya juga. Ia berjalan ke arah hana lalu berdiri tepat di hadapan gadis itu.
Tapi hana menatap jun dengan tampang polosnya."Lu bilang apa, tadi?" Tanya jun menahan amarahnya.
"Hana bilang kamu pirang, jelek, dan nakal. Emang benar kan?"
"Lu gak tahu siapa gue? Berani-beraninya ngatain gue begitu" jun melototkan matanya pada hana berusaha membuat gadis itu takut. Tapi apa? Hana tidak takut sama sekali.
"Tentu saja hana tidak tahu, kan belum kenalan" suara hana begitu nyaring sehingga membuat steven dan deri yang tak jauh dari mereka tertawa.
"Terlalu polos" ucap mereka dari kejauhan.
Jun tetap menatap hana dengan tatapan mautnya, ia berusaha sekeras mungkin membuat gadis itu takut padanya.
"Matamu kenapa? Apa sakit? Mau hana antar ke sales mata?" Tawar hana.
"Lu mau apa, hah?" Jun balik bertanya membuat hana bertingkah gemas melihat wajah seremnya jun.
"Haaah... hana yang seharusnya mengatakan itu kepada kakak yang tidak punya sopan santun ini. Kakak lebih tua dari hana kan?"
"Apa yang lu perlu?"
"Hana hanya ingin kakak tidak lagi membuat onar di sd mentari jaya. Hana tidak suka" jelas hana.
"Oh, jadi lu murid di sekolah itu? Bagus deh kalo gitu, Gue emang beralasan ke sd lu itu hanya untuk memberi pelajaran pada kakak kelas lu yang sok jagoan itu" ucap jun. Jun mengeluarkan seringaian andalannya.
"Karena hari ini keberuntungan berpihak ke gue, seorang siswi dari Sd mentari jaya berada tepat di hadapan gue sekarang. Mulai besok, lu jadi babu gue" pintah jun seolah-olah dia adalah bos besar.
"Apa kau bilang, hana Jadi babu kamu?, lebih baik hana jadi suruhan mama papa daripada jadi suruhan pria jelek macam kakak, hana malas berbicara dengan orang tidak jelas, lebih baik hana pergi. Papa udah nunggu"
hana berjalan dan menyambar punggung jun kemudian berlari ke arah mobil yang sudah menunggunya.
Sedangkan jun tetap berdiam diri di tempat, kedua temannya menghampirinya."Lagi menang lotre yah? Ceritain dong" deri merangkul pundak temannya itu lalu mengajak jun pergi begitu juga dengan steven.
"Apaan sih, bego."
Next (Maukah kau berteman denganku?)
Jangan lupa untuk like, komen, serta kritik dan sarannya 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hang In There
Teen FictionKisah persahabatan dan cinta antara hana dan jun. Dari awal perkenalan, persahabatan, cinta, dan konflik.