Kala itu awan hitam mulai menyapa hati yang berselimut cinta
Hingga hujan mengguyur dengan derasnya seolah mengikis sedikit demi sedikit.
Sayang seribu sayang,
kau tak memayunginya kala itu,
Bahkan kau juga tak membawanya berteduh,
Kau yang membiarkannya begitu saja, kasih.Sekarang, untuk apa menyesal?
Hey, penyesalan itu tak ada artinya
Bagaikan daun yang jatuh ditiup angin dan menghilang.
Ia sudah tak ada
Cinta itu sudah terkikis oleh hujan yang kau ciptakan di pipiku.Sudahlah, semuanya telah usai
Aku akan menemukan cinta yang baru.
Begitu juga denganmu.
Kisah kita tak kan bisa berlanjut
Hatiku sudah tak ingin mengukir kenangan baru denganmu.
Biarkan saja kenangan yang lalu terkikis oleh hujan di masalalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curahan Hati
PoetryIni adalah sebuah curahan hati seorang anak manusia yang dirundung pilu di kesehariannya. Happy reading, gaes. Salam hangat, dariku yang juga butuh kehangatan:(