Tak pernah terbayang di alur cerita hidupku
Tak sedetik pun aku membayangkan hendak memulai cerita bersama etnis mu
Etnis yang memiliki kalender lunisolar
Yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari.
Tionghoa, Sungguh jauh perbedaan antara etnismu dan etnisku
Aku ini seorang suku jawa, yang khas dengan kulit coklatnya
Beda didikan dan beda cara berucap serta kebiasaan adat
Garis tegas yang berbeda sungguh tampak diantara kita.
Dokter,
Ketika rindu ini terbentuk diantara kamu dan aku
Aku teringat akan masa kecilku dulu
Aku yang dulu suka menyanyikan lagu tionghoa mu
Aku yang dulu suka bercerita tentang tokoh etnis mu
Dok,
Keluargaku yang dulu tak menyukai etnis mu
Bukan karena etnis mu sesungguhnya
Tapi karena masa lalu keluargaku
Yang harga dirinya di injak-injak
karena harta kekuasaan orang-orang dari kalangan etnis mu
Dokter,
Masih ingat kah dirimu dengan awal perjumpaan kita?
Aku yang tak pernah punya niat untuk menyukai mu
Saat itu bahkan aku sangat membenci kamu!
Hari-hari itu sungguh menyebalkan bagiku.
Dimana Seorang Dokter Muda dengan segala kekonyolannya
Perawat senior dengan segala kharismanya
Selalu memberikan sangsi verbal seorang dokter muda yang selalu membangkang
Di daerah kekuasaan sang Perawat
Dokter,
Janinan cinta kita memang sederhana
Dimulai dari pertikaian, pertemanan, dan persahabatan
Klasik seperti cerita cinta orang-orang sekitar kita.
Hanya saja saat ini aku adalah perawat dan statusmu dokter
Dokter,
Ketakutan kepada orang tua kita masing-masing
Saat mengetahui janinan cinta kita berdua
Di dalam nama Tuhan Yesus
Ternyata diluar pikiran buruk kita
Lampu hijau untuk perjalanan kita selanjutnya menyala
Dan itu adalah anugerah.
Dokter,
Komunikasi antara keluarga kita yang rukun
Antara mama papa dan ibunda
Antara adik-adik mu dan kedua kakak-kakak ku
Antara kita dengan keluarga pasangan
Perjalanan kasih kita berdua banyak likunya
Banyak yang enggan melihat kita bersama
Dengan keraguan dan keyakinan kita
Sampai detik ini kita mampu menembus mereka.
Aku dari kota kecil dan kamu dari kota besar
Semua kegiatan harian dan kebiasaan kita berbeda
Tapi kita mampu menerima perbedaan kita
Walaupun seringkali sahabat maupun saudara disekitar kita
tak bisa menerima perbedaan kita.
Dokter,
Wangi khas hujan menyertai
Asap dupa menghantarkan permohonan doa
Bersujud mengucapkan selamat tahun baru pada leluhur
memohon doa restu agar tahun baru ini membawa rejeki yang berlimpah, kesuksesan
dan kesehatan pada kita semua yang masih hidup.
Dokter,
Tengah malam imlek pun tiba
Mekar wijaya kusuma membangkitkan tubuh kita yang beranjak tidur
Bersama kedua orang tua berada diluar bersama
Menyaksikan keindahan dan kemolekan bunga ciptaan-Nya
Dokter,
Pergi belanja ke tanjung priuk
Hanya sekedar membeli bakpau
Barongsai cantik meliuk-liuk
Keliling Kota meminta angpau
Selamat Tahun Baru Imlek
Gong Xi..Gong Xi..
Dokter,
Bersama orang tuamu aku dipertemukan dengan keluarga besarmu
Saat hari raya Imlek itu tiba
Dengan membawa hati senang bercampur cemas
Asa ini mulai tak berirama...
Dokter,
Saat ini masih ada PR kita bersama
Yang harus kita perjuangkan masing-masing individu
Bekal untuk masa depan kita berdua
Jika kita ingin melanjutkan cerita kita yang akan datang.
Dokter,
Keluarga kita mendukung kita
Jangan sia-siakan kepercayaan mereka
Kita buktikan dengan perbedaan kita ini, bisa
Berjanjilah untuk kebaikan.
Parmako,
Menjadi keluarga teladan seperti keluarga kudus Nazareth
Adalah cita-cita banyak orang
Kamu dan aku juga sepakat untuk itu
Ayo, kita BISA!!
Dokter,
Semoga 3B tetap terjaga
Brain-Beauty-Behavior
Semoga TTS juga terjaga
Tangguh, Tanggung Jawab, Setia.
Dokter,
Ada satu hal yang ingin aku katakan
Selain kata-kata aku cinta dan sayang kamu
"3K" Kejujuran, Komitmen, Kesederhanaan.
Teriring Salam dan Doa,
Berkah Dalem (+)

YOU ARE READING
Surat Perempuan Javaneses
شِعرPuisi ini ditulis pada caturwulan pertama tahun 2014 silam, untuk seorang dokter muda di Jakarta dari seorang perawat senior yang sedang tugas belajar di kota Yogyakarta