Pertanyaan

979 177 69
                                    

"Aku Seongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku Seongwoo."

Sesaat hening, ia menatapku tanpa ekspresi. Ah, sial. Sepertinya Jaehwan mengingkari janji, ia pasti tidak menyampaikan salam ataupun cerita tentangku. Padahal aku sengaja pergi ke perpustakaan pagi-pagi sekali untuk menemuinya. Beruntung Jaehwan mau membocorkan jadwal Daniel bertugas, meski aku harus sedikit menyogoknya.

"Ada yang bisa dibantu?" tanyanya, suaranya sedikit berat namun membuatku terpikat. Bagaimana ini? Bahkan aku mulai menyukai suaranya.

Yang kulakukan hanyalah menggaruk tengkuk, otakku berkerja ekstra mencari amunisi-alias alasan untuk berbincang dengannya lebih lama.

Gotcha! Aku menemukannya!

"Aku ingin meminjam buku, bagaimana persyaratannya?" tanyaku sedikit gugup, selama ini Minhyun lah yang sudah mendaftar sebagai peminjam. Jadi, aku belum pernah mendaftar sebelumnya.

"Fotokopi tanda pengenal dan juga uang pendaftaran. Setelah itu, isi formulir ini." Ia menyodorkan sebuah kertas, data diri dan juga beberapa data untuk kepentingan pihak perpustakaan. Aku pun mengeluarkan foto kopi tanda pengenal yang memang kumiliki, lalu memberikan kepadanya sekalian dengan uang pendaftaran.

"Boleh minta tanda pengenal yang asli untuk mencocokkan dengan salinannya."

Aku mengeluarkan tanda pengenal dari dalam dompet dan memberikan padanya. Lalu mulai mengisi formulir pendaftaran, sembari mengisi pun aku kembali memeras otak. Mencari bahan perbincangan untuk lebih dekat dengannya, tapi sayangnya aku tidak menemukan satupun sampai formulir selesai kuisi.

Aku memberikan padanya, ia memeriksa sebentar lalu mengangguk.

"Kartu perpustakaannya selesai besok," ucapnya menjelaskan.

Aku masih terpaku di tempatku, lalu segera berbalik untuk beranjak dari sana. Sedikit kecewa, apakah aku tidak menarik untuk diajak berkenalan ataupun berbincang mengenai cuaca hari ini misalnya?

"Seongwoo-ssi," panggilannya menganggetkanku, aku buru-buru berbalik dengan memasang senyuman manis, mungkinkah ia...


"Tanda pengenalnya ketinggalan." Tangannya mengangkat sebuah kartu yang kuyakini adalah milikku.

***


"Woo, ini ada coklat dari Dongho," Minhyun memberi satu batang cokelat.

"Donghoo siapa?"

"Teman satu organisasiku, Jurusan Teknik Elektro, orangnya baik kok," ia pun ikut duduk di sampingku, Minhyun aktif mengikuti beberapa kegiatan kampus hingga ia cukup terkenal dan memiliki banyak teman dari berbagai jurusan.

Aku tahu selama ini Minhyun membuka jalan untuk siapa saja yang berniat mendekatiku, meski awalnya Minhyun yang akan menyeleksi semuanya sebelum mengenalkan padaku. Dia, tanpa mengatakan apapun ingin menyembuhkan luka masa lalu yang masih membelenggu.

Menilik aku tidak memberi respon pada coklat ataupun Dongho, ia tidak membahasnya lagi. Lalu mengalihkan pembicaraan.

"Bagaimana? Kau menemuinya?"

Sebenarnya Minhyun menawarkan diri untuk ikut ke perpustakaan hari ini, tapi aku cukup tahu ia memiliki banyak jadwal organisasi yang tidak mungkin kusita lagi waktunya.

Aku hanya mengangguk menanggapi, dan ia langsung tahu hal itu tidak berjalan mulus.

"Menurutku Dongho itu sedikit mirip penjaga perpustakaan itu, Woo. Sama-sama tinggi dan memiliki tubuh yang bagus, ia tidak kalah tampan dan senyumannya juga manis. Kalau kau mau kukenalkan, mungkin..."

Aku tahu Minhyun tidak berbohong saat menjelaskan rupa Dongho, tapi tetap saja aku tidak tertarik pada siapapun kecuali Daniel saat ini. "Aku hanya mau Daniel, Hyun." Sedikit ambigu sebenarnya, namun Minhyun cukup memahamiku dengan tidak memaksa mengenal Dongho lagi.

"Besok kita ke perpus, ambil kartumu ya?" tawarnya, aku pun menolak.

"Jangan besok, Daniel tidak ada. Jadwalnya bertugas itu lusa, Hyun."

Minhyun hanya menggeleng prihatin, lalu mengusak suraiku hingga berantakkan.

***

Hari Rabu jadwal Daniel bertugas di Perpustakaan, setelah selesai menghadiri satu-satunya mata kuliah yang tersisa hari itu, aku dan Minhyun pun pergi ke Perpustakaan sesuai janji. Dengan tujuan mengambil kartu perpustakaanku dan Minhyun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dengan mencari buku untuk bahan penelitiannya.

Begitu memasukki Perpustakaan aku langsung melihat Daniel, benar saja ia duduk di belakang meja dengan wajah seriusnya lagi, sama seperti saat di mana aku jatuh hati dulu. Minhyun menyenggol bahuku, meminta aku tetap fokus saat ini.

Kami berjalan ke arah mejanya, dadaku berdegup lebih cepat. Dan pipiku terasa panas.

"Permisi," Minhyun lebih dulu menyapanya, ah konsentrasinya terganggu ia segera menatap kami. "Mau mengambil kartu atas nama Ong Seongwoo." Minhyun mengambil kendali pembicaraan.

Ah, mendadak perasaanku tidak enak.

Daniel dengan sigap membuka tumpukkan berkas di sisi kananya, mencari namaku lalu memberikan pada Minhyun. Kenapa tidak memberikan padaku? Apakah dia lupa padaku?

Aku menunduk kecewa, menatap lantai keramik di mana aku berpijak.

Namun suaranya menginterupsiku, "Ong Seongwoo-ssi, boleh tunjukkan tanda pengenal? Syarat pengambilan kartunya harus dengan tanda pengenal."

Aku mendongak tidak yakin, ia berbicara denganku kan? Dia memintaku kan?

Saat aku mendongak ia tengah menatapku datar, sedikit tersanjung ia masih mengenaliku, dengan tangan bergetar aku pun merogoh tas untuk mencari tanda pengenal.

Namun karena terlalu gugup, isi tasku tumpah berserakkan. Minhyun buru-buru membantuku sambil bergumam, "jangan gugup!" dengan mata menyipit tajam seperti ingin mencabik-cabik hatiku.

"Ini," Minhyun kembali memberikan tanda pengenalku pada Daniel. Aku sungguh tidak tahu apa yang direncanakan Minhyun.

Pemuda Kang itu memeriksa tanda pengenalku lalu memberikan kartu milikku padaku. Iya, padaku!

Aku tersipu menerimanya. Saat aku masih memandangi kartu baruku, Minhyun sudah berulah lagi. Ia bertanya satu hal yang tidak pernah kuduga.

"Maaf, saya ingin bertanya. Apakah anda sudah memiliki kekasih?"

 Apakah anda sudah memiliki kekasih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serendipity - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang