5

242 22 4
                                    

chu~

plak!!

"aduh! kok ditampar sih lix? tadi bang changbin nyium pipi lu ga ditampar." hyunjin mencebikan bibirnya sambil mengusap pipinya yang baru saja ditampar felix. salah sendiri baru datang main cium pipi orang.

"lu aja bego jin. bang changbin kan pacarnya, masa iya ditampar," ucap seungmin sambil memakan cemilannya. changbin hanya menggelengkan kepalanya. heran dengan kelakuan adik tingkat sekaligus teman dekatnya itu.

sekarang ini mereka sedang ada di apartemen milik felix dan chan. ada felix, changbin, hyunjin, seungmin, jisung, minho, dan jeongin. mereka diminta chan untuk menemani felix, karena chan juga woojin harus menginap untuk mengikuti acara kampusnya.

"nanti malem kalian nginep ya," ucap felix sambil mendudukan dirinya di pangkuan changbin. sudah hampir sebulan mereka berpacaran, dan mereka sudah tak malu lagi mengumbar-umbar kemesraan mereka.

"gua sih bisa aja. jisung nginep kan?" sahut sekaligus tanya minho yang sedang berbaring di paha jisung. mereka memang belum pacaran, namun sepertinya mereka sudah mulai menunjukan gerak-gerik kalau mereka tertarik satu sama lain. yang ditanya hanya mengangguk karena mulutnya yang penuh dengan makanan.

"yaudah nginep ajalah, kasian bayi gede kalo ditinggal sendiri. nanti yang ada kebakaran ini segedung," ucap hyunjin yang kini sudah bersandar pada pundak jeongin. ingin rasanya felix memukul kepala si jangkung, tapi ia terlalu malas untuk menanggapi tingkahnya.

kini mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. sang pemilik apartemen dengan sang kekasih yang sibuk memadu kasih, minho yang asik menjahili jisung yang tengah bermain game di ponselnya sehingga membuat jisung kesal dan memukuli si pelaku kejahilan.

dan terakhir ada hyunjin dan seungmin yang tengah berduel ps dengan jeongin sebagai pemandu soraknya. jeongin akan menyemangati yang menang dan mengomentari yang kalah, namun itu tak membuat kedua orang yang tengah bergelut panas di game terganggu. mereka malah semakin gencar untuk mengalahkan satu sama lain.

felix diam-diam memperhatikan sahabatnya yang diam-diam mencuri pandang pada sosok tinggi yang sering kali mengganggunya sambil tersipu, membuat felix memasang ekspresi tak sukanya.

"kenapa hmm?" tanya changbin sambil menjawil hidung felix.

"gapapa, heran aja jeongin bisa naksir orang nyebelin kaya si memble," jawab felix sambil memeluk perut berotot changbin. membuat yang lebih tua tertawa.

"suka, cinta, sama sayang itu ga bisa diatur. dia dateng sendirinya," jelas changbin dengan senyumnya. felix hanya mencibir sambil menyamankan posisinya, dan melanjutkan kegiatan bermanjanya. membuat changbin menggeleng maklum.

felix terbangun saat dirasa tenggorokannya kering. ia melihat ke sisi ranjang, namun kosong. mengerutkan keningnya felix berjalan keluar kamar menuju dapur, berharap orang yang ia cari ada disana.

namun saat ia masuk ke dapur tak ada siapapun. ia pun memutuskan untuk meneguk segelas air untuk membasahi tenggorokannya.

ceklek

"eh kebangun?" tanya suara berat dari kamar mandi. felix menoleh dan mengangguk singkat.

"kirain kemana," sahut si manis dengan bibir merengut. membuat lawan bicaranya terkekeh gemas, dan mendekat untuk mengacak rambut berantakan felix.

namun saat sudah berada di hadapan si manis, orang itu menelan ludahnya gugup. melihat felix dalam keadaan seperti ini membuat sesuatu dalam dirinya gelisah. lihat, rambut blonde yang berantakan, 2 kancing teratas piyama terlepas, dan terdapat sisa air bekas ia minum di dagunya.

tanpa aba-aba orang itu menarik felix untuk bersandar pada kulkas 2 pintu miliknya dan chan. lalu dengan perlahan menyatukan bibir mereka dengan lembut dan penuh perasaan.

"eungh... k-kahh...." felix memejamkan matanya sambil memeluk erat leher changbin kala yang lebih tua mengobrak-abrik mulutnya.

changbin, orang itu menyudahi ciuman mereka saat felix memukul dadanya, tanda ia kehabisan pasokan oksigen. changbin tersenyum menatap felixnya yang terlihat begitu cantik. bibir basah yang terlihat mengkilap, mata indahnya yg sayu, dan rambut blonde yang basah oleh keringat. sungguh pemandangan yang luar biasa indah.

"ssstt nanti yang lain bangun," bisik changbin sambil mengusap ujung bibir felix. felix yang sibuk mengatur napasnya tak menyahut. namun saat ia mengalihkan pandangannya ke arah pintu dapur ia dikagetkan dengan hyunjin yang berdiri disana dengan tatapan yang tak terbaca. changbin mengerutkan dahinya saat menyadari ekspresi kaget sang kekasih.

"kenapa hmm?" tanya changbin yang berusaha merapihkan penampilan pria manis kesayangannya. felix segera mengalihkan kembali tatapannya pada changbin dan tersenyum.

"ga apa kok kak, cuma lupa kalo yang lain juga nginep hehe," sahut felix sambil melirik kembali ke tempat tadi hyunjin berdiri. namun sosok tinggi itu sudah tak disana. entah mengapa felix merasa sedikit, bersalah? entahlah ia tak yakin dengan perasaannya sekarang.

"yaudah yuk tidur lagi. masih jam 3 pagi ini," ucap changbin memecah lamunan felix. dengan suka rela changbin menggendong sang kekasih ala koala sampai ke kamar. dengan begitu felix memeluk erat leher changbin sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher yang lebih tua.




tbc

minta pendapat dong. kira kira aneh ga kalo di bikin mpreg? atau gausah aja? tolong dijawab ya para pembaca sekalian

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang