Monday

29 4 7
                                    


Kehidupan menurut Nia adalah berjuang,berdoa,dan bersyukur kepada tuhan walaupun kehidupannya tidak seberuntung orang lain tapi dia sadar bahwa ia hidup tidak sendiri masih banyak orang lain yang lebih tidak seberuntung dirinya, motivasi itu lah yang membuat Nia selalu bersemangat dalam menjalani hidup.

******

Nia sudah ditinggal meninggal oleh ibunya saat ibunya melahirkan adiknya, dan ayahnya? Ayahnya entah kemana, dia merindukan sosok ayahnya. sejak ibunya mengandung adiknya pun ayahnya sudah tidak ada dan entah pergi kemana. Semenjak itu Nia sudah bekerja keras banting tulang untuk membantu ibunya yang akan melahirkan, walaupun ibunya tidak membolehkan Nia untuk bekerja tapi Nia bersikeras untuk bekerja.

*****

Seusia Nia, anak lain yang akan mempersiapkan UN yang mencari bimbel kemana-mana, Nia hanya bisa belajar dirumah dengan giat dan membagi waktunya untuk bekerja. Pikiran Nia penuh akan hal-hal yang seharusnya dipikirkan oleh orang tua seperti membayar listrik,mencari makan dan membeli seragam untuk adiknya yang akan masuk ke sekolah SD. Kekuatan Nia yang begitu besar karena ia yakin bahwa tuhan selalu bersamanya.

*******

Hari senin, dimana siswa siswi SMP sedang terburu-buru untuk mengikuti upacara, Nia hanya bisa melihat kearah langit untuk menentukan waktu agar dia tahu ia sedang tidak terlambat untuk sampai ke sekolah adiknya mengantar adiknya yang baru pertama kali masuk sekolah. Nia sudah berpakaian rapih dengan memakai dasi dilehernya untuk mengikuti upacara disekolah, tapi apa daya dia harus menemani adiknya agar mengetahui letak kelasnya.

" dek, bentar ya kaka mau nanya sama guru yang ada di ruang guru." ucap Nia sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah ruang guru.
Tedi,adiknya menjawab dengan anggukan.

Setelah Nia mengantarkan Tedi, Nia pun bergegas pergi ke sekolah yang jaraknya agak jauh dari lokasi sekolah adiknya. Namun pintu gerbang sudah ditutup dan upacara sedang berlangsung. Nia hanya bisa diam didepan gerbang menunggu upacara selesai dengan wajah yang memerah karena sinar matahari membakar kulit wajahnya.

Tidak lama kemudian seorang guru datang menghampiri Nia.

"Nia,kenapa kamu terlambat?biasanya kamu tepat waktu" tanya guru tersebut.
"Saya tadi harus mengantar adik saya dulu ke sekolah barunya,bu" jawab Nia.
"Kenapa ga sama orang tua kamu aja?"tanyanya lagi.
"Ibu saya sudah meninggal sewaktu melahirkan adik saya" jawab Nia.
"Dan ayah kamu?" tanya guru tersebut dengan bingung.
"ayah saya pergi entah kemana" jawab Nia dengan wajah yang memerah tambah dengan tangis yang ditahan olehnya.
"Maaf,ibu baru tau, yasudah kamu ke ruang UKS aja keliatannya kamu kelelahan" ucap guru tersebut dengan wajah prihatin. Nia menjawab dengan anggukan karena dia sudah tidak kuat lagi menopang tubuhnya yang semakin lemas.

********

Pembelajaran hari ini lumayan melelahkan karena ada pelajaran olahraga yang mengharuskan lari dengan jarak yang jauh. Sesudah pulang sekolah Nia bergegas pergi menjemput adiknya yang sudah menungggu nya didepan gerbang sekolah Tedi.
"Dek maaf kaka telat" ucap Nia sambil menekukkan badan lelah. "Iya kak" jawab Tedi.
"Kak mulai besok aku ingin pulang sekolah sendiri aja biar ga ngerepotin kaka" ucap Tedi antusias.
"Jangan, biar aman kamu kaka yang anterin pulang" jawab Nia sambil mengelus-elus kepala Tedi.
"Aku kan udah gede gausah di anter pulang kaaaaa,yaa plisss biar kaka juga ga cape,lagian kan rumah kita ga jauh dari sekolah Tedi" ucap Tedi dengan wajah penuh harap.
"Iyaaa okee" jawab Nia menyerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MondayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang