Prolog

15 3 0
                                    

"Ayah kembalilah aku mohon",suaraku menangis sekencang-kencangnya agar ayahku berubah pikiran untuk meninggalkanku.Tetapi ayahku tetap saja berjalan kedepan tanpa menghiraukanku.

Seketika hatiku tercekat aku tak ingin berpisah dengan ayahku.Beberapa kali aku berharap agar ayah kembali dan menggendongku lalu mengajakku pergi bersamanya.Tapi itu hanyalah khayalan belaka.

Kenapa ayah tega meninggalkanku.Apa salahku.Aku mulai menangis dan duduk bersimpuh sambil menatap punggung ayahku yang mulai menghilang.

Ada seorang wanita yang mungkin sudah tua umurnya,atau mungkin dia seumuran dengan nenekku mendekatiku."Tak apa Nak,kau hanya perlu beradaptasi",aku mengusap air mataku kasar dan menatap wanita itu bingung.Apa maksudnya beradaptasi.

Seketika aku teringat ayahku dan mulai menangis lagi.Wanita itu mengulurkan tangannya padaku,tetapi aku tak menghiraukannya.Kemudian dia tersenyum,"Kemarilah Nak,saya akan membawamu pulang",tangisanku semakin menjadi-jadi.Pulang aku bahkan tak memiliki rumah.

"Aku akan membawamu ke rumahku Nak,"apa maksudnya dia akan membawaku ke rumahnya memangnya aku apa,meskipun aku masih kanak-kanak tapi aku tidak sebodoh itu untuk menerima ajakan orang yang tidak kukenal.Aku masih menangis dan terus menatap wanita itu.

"Ayolah Nak,saya tidak akan menyakitimu",tangisanku justru semakin menjadi-jadi.Dia tersenyum."Aku ingin pulang",kataku sesengukan.

Wanita itu mengusap air mataku dengan lembut,"Baiklah mari kita pulang",katanya sambil menggandeng tanganku membantu untuk bangkit.Dia menuntunku di sepanjang jalan yang aku dengan gampangnya mau di ajak olehnya.

Tak beberapa lama dia berhenti tepat di sebuah rumah sederhana,kemudian menatapku dan tersenyum."Kita telah sampai rumah",aku mulai menangis lagi.

"Sudahlah jangan menangis,ayo masuk",aku mengikutinya dengan gampangnya.Rumah ini tidak terlalu besar tapi aku dapat melihat banyak barang antik yang terpajang."Selamat datang di rumah saya,ini memang tidak terlalu besar tapi ini cukup untuk kita bertiga".

Aku menatapnya,siapa dia mengapa dia membantuku,apa alasan dibalik semua ini."Kenapa kamu membantuku?"aku mengusap air mata yg jatuh di pipiku dengan kasar.Aku melihatnya tersenyum."Kita adalah manusia,bukankah kita harus saling tolong menolong?"dia mulai berjalan menuju sebuah ruangan,itu adalah dapur.

Dia mengambilkanku minum dan makanan,dia menyuruhku untuk duduk.Wanita itu tersenyum lagi,"Makanlah Nak,kamu pasti lapar".
Aku segera memakan makanan itu hingga ludes,benar dari tadi siang perutku memang belom diisi.Ayahku yang berniat mengajakku untuk liburan di desa ternyata dia malah berniat meninggalkanku di desa dan pergi sendirian ke kota.

Sejak saat itulah aku mulai membenci ayahku.

Vote dan coment nya ya,don't forget!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love MetamorphosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang