Chapter 01

107 13 0
                                    

Dalia bangkit dengan kesal.

"Mengapa engkau selalu meletakkan batas di antara kita? Kurasa kau tega mengahantarkanku kepada cobaan hidup yang lebih menyulitkan."

Luky tertawa dan berkata dengan tenang.

"Justru cobaan itu yang akan menguji perasaan kita hingga sampai pada keyakinan sebelum kita saling mengikatkan diri."

Dalia menggeleng dengan perasaan perih yang hinggap di dadanya. "Aku tak bisa mempercayai ini..." Dan Dalia melontarkan kata-kata yang mungkin akan ia sesali dalam hidupnya dari hati yang paling dalam.

"Jika begitu, aku mengakhiri semua hubungan ini, aku nyatakan kita tak menjalin apapun lagi mulai detik ini."

Luky terkesiap, dia bangkit dengan tatapan terkejut. "Apa yang kau katakan?" Luky tak bisa menerima kenyataan.

"Kau yang memulainya, aku sudah lelah dan selamat tinggal..." Dalia berbalik lalu pergi tanpa memperdulikan Luky yang masih berdiri dalam keterkejutan.

Dalia mengambil nafas dalam, matanya terpejam menahan sesuatu yang memberontak ingin keluar. Langkah nya terus membawa nya hingga ia berakhir duduk sendirian di bangku taman.

Tatapan nya menerawang jauh, apa yang terjadi barusan sangat membuatnya merasa terpukul. Perasaan nya sakit ketika sadar akan semua nya. Dia bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa yang aku lakukan ini benar?" Dalia mengusap wajahnya gusar, matanya terpejam hingga akhirnya dia terkesiap saat merasakan ada seseorang duduk di samping nya.

"Siapa kau?" tanya Dalia, tatapan nya terkejut dengan keheranan.

Sementara pria yang baru saja duduk di sebelahnya itu menyunggingkan senyum tipis, dia menyodorkan cup kopi pada Dalia, lalu mengisyaratkan agar Dalia menerima nya. Dengan canggung dan ragu Dalia mengambil nya.

"Apa ini?" tanya Dalia.

Pria itu terkekeh. "Itu kopi"

"Aku tau, maksudku ini untukku?"

"Ya itu untukmu..." melihat wajah Dalia yang sepertinya masih ragu, pria ini melanjutkan "Aku tak mencampurnya dengan racun, tenang saja."

Dalia menatap pria itu, lalu menatap kopi yang ada di genggaman nya. Dia meminum nya dan membuat pria itu tersenyum simpul. Meskipun tak menjawab perkataan pria itu, tetapi pria itu dapat mengerti apa yang sedang di rasakan wanita di sebelahnya.

Beberapa saat kemudian Dalia bersuara. "Mengapa tiba-tiba kau duduk di sebelahku dan memberiku kopi ini?" tatapan nya masih lurus ke depan.

Pria itu mengambil nafas, Dalia dapat merasakannya. "Aku melihatmu dengan lelaki tadi..."

Dalia langsung menoleh dengan tatapan tak suka. "Kau melihat semuanya?" potong Dalia.

"Tidak. Aku hanya melewati kalian, mungkin kau tak menyadarinya. Lalu aku melihatmu disini, aku pikir tidak buruk menghampirimu..." jawab pria itu, tak sepenuhnya berbohong, meski sebenarnya ia menyimak setiap detik apa yang Dalia dan mantan pacarnya itu bicarakan. Terdengar tidak sopan, tapi bagaimana tidak? Dirinya duduk tepat dua meja kesamping dimana Dalia berdebat.

Dalia menghela nafas lega, setidaknya dia pikir dia tak akan terlihat begitu bodoh dimata orang lain.

"Jadi kau menghampiriku karena iba atau kasihan?" Dalia menyesap kembali kopi nya.

Pria itu menggeleng. "Tidak keduanya. Aku hanya ingin berteman dengan mu, itung-itung setelah kau kehilangan seseorang kau menemukan orang baru yang bisa kau ajak bicara... Ya menjadi tempat curhat sementara contohnya..." jawaban pria itu seketika membuat hati Dalia merasa sedikit mereda dari rasa sakit.

"Dan kau mau menjadi tempat curhat? Bahkan kita sama sekali tak saling mengenal..." Dalia terkekeh.

"Well kita bisa berkenalan sekarang..." Pria itu menaikkan alisnya dengan senyum miring yang menawan. Tanpa Dalia sadari sendiri, bibirnya ikut tersenyum, meski sangat tipis.

"Aku Kevan Morales dan kau?" Pria bernama Kevan itu menawarkan tangan nya.

Dalia memindahkan kopi nya ke tangan kiri, lalu tangan kanan nya menjabat uluran Kevan.

"Aku Dalia Matthew..." keduanya tersenyum simpul.

Tanpa di sadari ini adalah awal dari kehancuran semua hati, dua tangan yang menyatu itu adalah kunci yang membawa kedua pemiliknya merasakan sakit yang lebih luar biasa. Semuanya terjadi begitu saja, tanpa ada seseorang bisa mencegahnya.

-••~¤¥¤~••-

DALIA MATTHEW

KEVAN MORALES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEVAN MORALES

Don't forget to Vote Komen and follow my account

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to Vote Komen and follow my account.

STEALING ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang