Chapter 02

78 11 1
                                    

Pertemuan yang sangat mengesankan bagi Dalia. Dia merasa lebih baik dari sebelumnya, bahkan dia tak menyangka ketika dirinya usai dengan Luky, dia malah mendapatkan teman baru yang mampu membuatnya tersenyum tanpa ragu. Kevan, pria itu berhasil mengeluarkan Dalia dari rasa sakit, meski hanya sedikit tapi itu cukup bagi Dalia.

Dalia sendiri bersyukur, mungkin banyak di luar sana orang-orang yang tak seberuntung dirinya bertemu dengan Kevan. Entah apakah Kevan memang di takdirkan Tuhan atau bukan, yang jelas Dalia lebih menikmati nya saja.

Mercedes Benz C-Class Coupe itu berhenti tepat di depan gerbang sebuah rumah. Lalu turun lah Dalia bersamaan dengan turun nya satu kaca pengemudi.

"Terima kasih ya... Mau mampir dulu?" tawar Dalia ramah.

Kevan menggeleng pelan. "Tidak, sebaiknya kau tidur, aku ada urusan lainnya..." lalu Dalia mengangguk-angguk.

"Oke, bye..." dia melambai. Mobil Kevan melaju meninggalkan kediaman Dalia. Dalia mengambil nafas, entah kenapa dia merasa senang, padahal dia baru saja putus dengan Luky, lelaki yang selalu bertindak seenak hati padanya.

Tepat saat Dalia akan menutup kembali gerbang tinggi nya, tiba-tiba Luky datang dan langsung menghentikan Dalia. Matanya berkilat amarah, Dalia terdiam beberapa saat hingga pintu gerbang kembali terbuka.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Dalia tak sabar. Luky terus saja menatap Dalia hingga wanita itu merasa terintimidasi. Luky melangkah maju hingga membuat keduanya hanya berjarak sekitar 20cm. Dalia menelan salivanya sendiri karena takut, dia berharap agar Luky tak melakukan sesuatu yang buruk padanya.

"Apa yang kau mau?" tanya Dalia tergagap, untuk kedua kalinya lagi pertanyaan Dalia tak di balas oleh Luky.

"Kau memutuskanku karena kau selingkuh dengan pria tadi hah?" bau alkohol dapat tercium jelas oleh Dalia, dia yakin Luky pasti mabuk. Tapi perkataan nya menyadarkan Dalia bahwa apa yang di tuduhkan Luky tidak benar.

"Aku tidak berselingkuh. Kita putus karena kau yang memulai, kau yang membuat semua nya tambah rumit, aku bahkan baru mengenal pria itu sesaat setelah kita putus. Sebaiknya kau pergi..." Dalia berbalik ingin melangkah tetapi tangannya lebih dulu di cekal Luky.

"Kau bohong!" ujar Luky dengan suaranya yang serak. Dalia mencoba melepaskan tetapi Luky terlalu kuat.

"Lepaskan Luky! Sudahlah kita sudah selesai, jangan bahas hal-hal itu lagi..." Dalia memaksa namun cekalan Luky malah semakin mengerat.

"TIDAK! Kau tetap kekasihku. Pria itu tak boleh memilikimu..." Luky mendekatkan tubuhnya pada Dalia, wanita itu terkesiap ketakutan.

"Luky pria itu bahkan tak ada hubungan nya dengan hubungan kita berdua! Kita putus karena kau!" ucap Dalia sarkasme, penuh emosi.

"Bukan karena aku! Tapi karena pria selingkuhan mu itu!" Luky menyentak, Dalia diam ketakutan. Dia tak bisa bergerak, Luky telah mengunci nya.

"Lepaskan aku!" ujar Dalia lemah.

"Kau menyakitiku Luky..." Dalia menatap Luky yang bahkan tampak sangat menyeremkan dengan mata memerah.

Tak ada respon, Luky terdiam memperhatikan Dalia. Dalia menegang saat tiba-tiba tangan Luky membelai pipinya dengan lembut hingga leher, namun dengan sengaja Luky mencengkram leher Dalia hingga wanita itu menengadah ke atas dengan suara tertahan. Luky mendorong Dalia ke gerbang yang bediri dengan kokoh, pria setengah sadar itu menempelkan tubuhnya dengan tubuh Dalia tanpa menyisakan jarak.

Dalia mangap-mangap layaknya ikan yang kepanasan. Lehernya terasa seperti akan putus. Kedua tangannya di cengkram oleh tangan kiri Luky sementara kaki nya terjepit diantara kaki Luky, sungguh kedaan yang sangat menyedihkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEALING ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang