Part 2

9 1 0
                                    

Happy reading!

🌟🌟🌟

Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Sampai detik ke-sepuluh kelas tetap hening.

Hingga tiba-tiba...
"Halo Keisyaaaa!" Satu kelas pun kompak menyapa Kesiya yang berekspresi terkejut.

"Eh, i iyaa," Keisya hanya tersenyum kikuk menjawabnya

"Ada yang ingin ditanyakan?" sela om Adrian

"Kei, rumah lo dimana? Bisa kali pulang bareng gue, siapa tau ketemu camer," terdengar suara cowok dari barisan tengah.

"Yeee bisa ae lo kadal!" seru seseorang yang tepat di belakang cowok itu.

"Ya sudah, Keisya silahkan duduk di bangku kosong sampingnya Sarah. Sarah silahkan angkat tanganmu."

Keisya segera menghampiri Sarah yang tempat duduknya terletak di barisan ke-empat, atau di samping dinding dan di deretan ke-dua dari belakang.

"Ya sudah bapak tinggal dulu dan silahkan berkenalan dengan teman baru kalian." Pamit om Adrian mengundurkan diri.

Setelah om Adrian meninggalkan kelas tersebut, tanpa di komando semua siswa dan siswi di kelas tersebut menghampiri meja Keisya.

"Hai Kei." Mereka menyapa lagi dan berebut untuk bisa salaman dengan Keisya.

"Iya halo." Keisya menyalami mereka semua dengan senyum andalannya.

"Bentar ya teman-teman tercinta, Keisya-nya gue booking dulu. Jadi kalian balik deh, kalau mau kenalan nanti aja setelah gue." Tiba-tiba Sarah yang berada di samping Keisya bersuara setelah dari tadi menutup mulut.

"Ye gak seru lo Sar, mau pdkt nih gue."

"Udah-udah balik sana, Sarah nanti ngamuk kayak macan."

"Bukan temen gue lo Sar."

Dan masih banyak lagi ocehan tidak bermutu mereka. Sarah yang mendengarkannya hanya memutar bola mata malas.

Beberapa dari mereka mulai meninggalkan meja Keisya dengan tampang ditekuk. Keisya yang melihat itu hanya tertawa kecil.

Ketika mereka sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing, Sarah menjalankan aksinya yaitu berkenalan dengan Keisya.

"Kenalin nama gue Sarah Annabella Dirgama, biasa dipanggil Sarah." Sarah menjulurkan tangannya ke arah Keisya dan diterima baik oleh Keisya.

"Oh iya kenalin best friends gue, ya sebenarnya di kelas ini kita semua keluarga tapi gue lebih deket sama mereka." Sarah menunjuk enam murid siswa yang ada di belakang dan samping tempat duduk mereka.

"Ini yang dibelakang gue namanya Bagas dia itu lumayan normal daripada yang lain. Itu yang lagi ngeliatin lo sampai matanya copot namanya Kevin. Samping lo sebelah kanan Putra, kanannya Putra itu Dimas. Nah ini nih, dua cowok terakhir yang otaknya paling jauh dari kata 'normal' kalau yang belakangnya Putra itu Nico dan kanannya Nico itu Satria." Jelas Sarah panjang dikali lebar mengenalkan best friendsnya.

"Halo semua." Keisya melambaikan tangannya kearah merek ber-enam.

Tanpa dikomando, mereka semua melambaikan tangan dan tersenyum. "Halo cantik."

Setelah menyapa mereka, mereka ber-enam segera pergi keluar kelas dengan langkah yang lebar.

"Mereka mau kemana? Lo juga mau kemana?" Keisya heran melihat Sarah yang tiba-tiba berdiri dengan senyum lebarnya.

Tanpa menjawab pertanyaan Keisya, Sarah segera menarik tangan Keisya dan berlalu keluar kelas.

🌟🌟🌟

Keisya akhirnya sampai di kantin yang terletak di belakang sekolah, jauh dari ruang guru.

Ketika melihat keseluruh penjuru kantin, mata Keisya menangkap sekelompok cowok yang ternyata adalah Bagas dkk duduk di pojok an kantin dan jangan lupa suara mereka yang menggelegar.

Sarah yang masih memegang tangan Keisya segera menarik Keisya lagi untuk mendekat ke arah Bagas dkk.

Setelah sampai di dekat meja tersebut, Nico segera berdiri dan mempersilahkan Keisya untuk duduk ditempatnya.

"Kok udah pada ke kantin?" Tanya Keisya heran.

"Kita mah setiap jam udah nangkring disini, jadi jangan heran." Dimas yang berada di depan Keisya menjawab dengan senyuman.

"Mau makan sama minum apa?" Putra tiba-tiba berdiri, bertanya kearah Keisya dan Sarah.

"Siomay sama es jeruk." Sarah menyebutkan menu dan beralih menatap ke arah Keisya.

"Samain aja." Karena Keisya masih belum tau tentang makanan disini, jadi dia memilih menu yang sama dari pada repot.

"Oke tunggu dulu." Putra bergegas menuju penjual siomay.

"Eh Kei, bagi id line dong. Tenang ga gue sepik cuma tambah kontak aja." Satria tiba-tiba menjulurkan hp berlogo apel tersebut kearah Keisya.

Setelah menuliskan id line lalu mengembalikan hp Satria, siomay mereka pun datang dan segera memakannya yang diselingi candaan.

Setelah memakan siomay, mereka tetap berada di kantin tanpa takut ketahuan oleh guru.

🌟🌟🌟

15.00 WIB

Bel pulang pun berbunyi, mereka yang berada di kelas segera berhamburan keluar.

"Eh Kei, langsung pulang lo?" Sarah berjalan di samping Keisya sambil bermain hp.

"Yoi, kenapa?"

"Rumah lo dimana?"

"Di perumahan Permata Hijau blok D3. Kenapa emangnya?" Dahi Keisya mengernyit heran.

"Gue main kerumah lo boleh kan?"

"Gak ada yang ngelarang."

"Oke, gue pulang dulu bye!" Sarah segera berlalu ke arah parkiran.

Sedangkan Keisya berhenti karena merasa heran dengan Sarah yang tiba-tiba bertanya rumahnya. Tanpa memusingkan hal itu Keisya segera menuju ke parkiran dan pulang.

🌟🌟🌟

Jangan lupa vote dan comment nya. Ditunggu part selanjutnya 😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lucky GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang