First

5 0 0
                                    

Aila POV

Kenalin nama gue Aila Fiola. Gue mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Asal gue dari Jogja, banyak temen-temen gue nanya kenapa gak di Jogja aja kuliahnya. Gue cuman bilang sama mereka gue kuliah di Jakarta cuman pengen aja. Tapi sebenarnya alasan gue kuliah di Jakarta karena gue pengen jauh dari keluarga. Jahat ya gue

Gue lakuin itu karena masalah keluarga yang selalu buat hati gue sakit.

Gue di Jakarta gak sendiri. Gue disini sama sahabat gue Sinta. Kalau Sinta sih dia emang dari Jakarta. Dulu dia pindah di SMA gue karena kedua orang tuanya kerja di luar negeri. Karena di Jakarta dia cuman sendiri, akhirnya dia pindah di Jogja tinggal sama tantenya.

Orang yang selalu ada buat gue ya cuman Sinta. Dia sahabat sekaligus kakak buat gue. Dia selalu semangatin gue saat gue lagi ada masalah.

               💮"Thank you Sister"💮

"La, bangun !"

"Hmmm" balasku

"Lo berangkat kuliah gak sih?" tanya Sinta
"Berangkatlah jam berapa sekarang?" tanyaku

"Jam 9  Aila" jawab Sinta

"Sin, Lo berangkat dulu aja ya" Kataku

"Lah kenapa?" Tanya Sinta

"Gue gak mau jadi nyamuk lagi kalau bareng Arya sama lo" jawab gue

"Ya maaf deh" kata Sinta cengengesan
"Gue juga gak enak nebeng Arya trus, lagian juga ganggu kalian pacaran" kata gue

"Ya udah terserah Lo, tapi jangan telat ya. Dosennya hari ini galak cuy" kata Santi

"Ashiiap" kata gue

                        🐶🐶🐶

"Ailaaaa, sini Lo!" Teriak Melisa

"Ada apaan sih?" Kata gue
"Lo kemarin kemana gue cariin gak ada Lo" tanya Melisa
"Hmmm gue kemarin ada urusan mendadak" jawab gue ragu

"Urusan apaan dah kayak orang sibuk aja" kata Melisa
"Ada deh, kepo kamu nak" kata gue cengengesan
"Terserah Lo dah, masuk kelas yuk" kata Melisa

Kenalin guys Melisa dia sahabat gue. Sahabat gue gak cuman Sinta Ama Melisa, tapi ada kak Lily sama Fina.
Mereka udah gue anggap keluarga gue sendiri.

Entah kenapa gue merasa gak pantas punya sahabat seperti mereka. Mereka itu cantik, baik, dan gak lupa lagi dari keluarga yang kaya. Gue selalu minder kalau bareng sama mereka. Tapi mereka selalu bilang sama gue " Kita temenan gak pernah lihat seseorang dari kecantikan dia dari seberapa kaya dia, tapi dari seberapa baik dia sama kita. Kita butuh teman yang selalu ada buat kita, yang selalu buat kita bahagia. Dan saling melindungi satu sama lain"










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShortcomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang