04. Luka

41 12 2
                                    

Rasa ini menyapa tanpa permisi 
Menaruh luka yang dalam
Menyimpan angan yang amat jauh di  Luaran sana.  

Hari itu Vanya sangat semangat ke sekolah, hatinya selalu terpaut kepada Varo.

Sewaktu istirahat Vanya dan Niken melewati koridor ruang kelas 10-F,  Vanya melihat kearah pintu ruang kelas 10-F disana ada Athala, Kevin, dan Varo.

Vanya pun girang melihat ada Varo disitu, pada saat Vanya ingin menyapa Varo, dia sedang asyik mengobrol dengan seorang cewe yang bernama Olivia.

Sedikit cerita tentang Olivia dia itu orangnya cantik, putih, baik mungkin.

Vanya dan Niken terus berjalan menuju kantin, tanpa melirik lagi ke arah Varo.

"Gue berdua duluan balik ke kelas ya, langgeng terus pacarannya" ucap Athala dan Kevin sambil tertawa.

Sewaktu pulang dari kantin,
Vanya melihat Varo dan Olivia sedang berada di depan ruang kelas mereka asyik mengobrol layaknya orang pacaran.

Vanya pun berusaha untuk  menghiraukan hal itu, sambil berjalan ke arah kelas.

"Vanyaaaaaa" teriakan Varo memanggil Vanya.

Vanya pun melirik ke arah Varo, dan dia hanya memberikan senyuman tipis kepada Varo.

Di kelas hari itu ramai,
Athala dan Kevin sibuk cerita

"Ehh darimana kalian berdua Vin?" teriakan semua anak cowo ke arah Kevin dan Athala.

"Itu jadi kita habis nemenin si Varo buat ketemu pacarnya" celetuk Kevin

"Emang siapa pacarnya si Varo?" teriakan anak cewe dari depan meja Vanya.

"Itu si Olivia, sekarang mereka lagi pacaran tuh di depan kelasnya si Olivia". Ucap Kevin serentak.

Vanya pun hanya bisa mendengarkan hal yang membuatnya sakit, hingga akhirnya dia melipat kedua tangannya di meja dan menyimpan kepalanya di tangan sambil menangis.

Sesakit ini aku mencinta
Pada cinta yang menaruh luka
Rasa ini hanya diperuntukan untuk aku, bukan kita.
          
                       

My Enemy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang