V.

3.1K 404 7
                                    

PD Nim memberikan senjata dan alat-alat untuk melaksanakan misi mereka. Soobin yang khawatir karena kondisi Y.n semakin memburuk—mengadu pada PD Nim

"PD Nim. Kalo Y.n gak ikut misi kali ini gimana? Maksudku biarkan dia beristirahat"

"Emang dia kenapa?"

"Dari semalam dia demam dan makin panas. Kayaknya makin buruk"

"Yasudah. Aku yang akan mengurusnya. Kalian ikuti saja komando dari Anthony"

Soobin mengangguk mengerti lalu berjalan mendekati Y.n yang duduk dengan lesu—memeriksa perlengkapannya

"Tidak usah ikut dulu" ucap Soobin seraya mengambil handgun dari tangan Y.n

"Kenapa? Apa karena kondisiku? Astaga..., Tidak perlu. Aku masih kuat untuk melakukan misi itu"

Y.n berusaha merampas senjata itu dari tangan Soobin, dengan sigap Soobin meninggikan handgun itu membuat Y.n kesusahan mengambilnya

"Kembalikan!" Ucapnya—berusaha menggapai handgun itu

Tiba-tiba pandangannya buram, kepalanya terasa sakit, dan akhirnya tubuhnya melemah dan hampir jatuh, untung saja Soobin langsung memeluk pinggang gadis itu

"Apa yang kau lakukan pada pacarku?" Tanya Jimin tiba-tiba muncul

"Siapa pacarmu?" Ujar Y.n dengan lemah

"-hyung, bisa bawa dia ke kamarnya? Kondisinya sangat buruk"

"Hah? Emang siapa kau—berani memerintahku?"

Soobin meletakkan handgun Y.n di atas sofa lalu membawa gadis itu bridal style

"Yasudah"

Baru beberapa langkah, Jimin menghalang jalan mereka dan mengambil Y.n dari gendongan Soobin

"Biar aku saja"

.
.
.
.
.
.
.
.

"Badanmu panas sekali. Masak telur kayaknya matang nih" kata Jimin setelah melihat hasil dari termometer

"Plislah. Jangan bego amat"

Jimin mengusap surai hitam milik Y.n, dan berhasil membuat gadis itu terhanyut dalam kenyamanan yang diberikan tangan Jimin

"Tinggal saja untuk kali ini. Kau terlalu memaksakan kondisimu. Oh iya, PD Nim akan membawamu ke rumah sakit. Tenang saja"

Jimin memberi senyuman andalannya lalu pamit meninggalkan gadis itu

"Dia tidak menutup pintunya rapat"

Karena terlalu malas dan lemah untuk bergerak, Y.n membiarkan pintu kamarnya terbuka dengan celah yang kira-kira sejengkal

Karena indra kepekaanya yang kuat, dia menoleh dan melihat Kai mengintip dari celah itu

"Apa yang kau lakukan disitu? Kemari"

Dengan sedikit canggung, Kai menurut. Dia memberikan air hangat dan juga membawa kompresan

"Cepat sembuh ya" ucap Kai

Y.n mengangguk

Tak lama kemudian, Yoongi datang dan memanggil Kai agar dia segera bersiap-siap

"Kami pergi dulu. Semoga cepat sembuh" pamit Yoongi

"Tunggu dulu"

Yoongi yang hendak menuntup pintu menoleh

"Ada apa?"

BigHi(ro)t : The Lost Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang