Hallo namaku Gisela Aprilia aku seorang mahasiswa di salah satu Universitas di Bandung.Aku mengambil jurusan Kedokteran,tepatnya tentang Bedah.Aku masuk ke FK karena kedua orang tuaku seorang Dokter.
Setelah lulus dari FK,Aku masih melanjutkan sekolah untuk Koas,untuk mendapatkan gelar Sp.B (Spesialis Bedah).2 Tahun menjadi Koas di salah satu RS di Bandung.
1 Tahun menjadi seorang Koas,aku bertemu dengan seorang laki laki yang menurutku dia itu adalah Dokter yang sangat menyebalkan.Tapi jujur sih dia adalah Dokter yang tampan (hehe:).
Dokter itu bernama dr.Wildan Maulana Sp.B,. Ya dia seorang Dokter Ahli Bedah.Terkadang team Koas ku selalu di bimbing dia.
Skip.....
Hari itu adalah hari Sabtu,dimana aku dibimbing oleh dr.Wildan,dan hari itu pun dr.Wildan datang jam 08.00 a.m,karena ada 3 jadwal oprasi,dan pemberitahuan itu dadakan,yang jadinya aku datang terlambat,"Dari mana saja kamu?" Kata dr.Wildan, "Maaf dok, saya terlambat" ucap saya, "Kenapa?Harusnya kamu datang lebih awal karena kita ada 3 jadwal oprasi" ucapan Dokter Wildan dan dia langsung pergi menuju ruang oprasi.
Setelah berjam jam berada di ruangan oprasi,saat aku dan Sena (salah satu team Koas ku) akan pergi ke kantin "Koas ada pasien" teriakan suster di UGD.Kami pun berlari untuk menangani pasien tersebut.
Ternyata keadaan pasien tersebut sudah sangat parah dan akhirnya kami (para Koas) memanggil dr.Wildan untuk menanganinya."Pasien ini sudah parah,harus disegerakan tindakan oprasi" ucap Dokter Wildan pada kami.
Lalu aku dengan Koas yang lain mengikuti dr.Wildan menemui keluarga pasien,dan dr.Wildan memberikan map yang kami bawa atas hasil pemeriksaan."Pak,Bu dari hasil pemeriksaan,pasien harus segera di oprasi" ucap dr.Wildan, "Oprasi? Saya tidak mau anak saya di oprasi" jawaban dari ibu pasien, "Iya Bu,karena keadaan pasien sangat buruk,pasien harus segera oprasi" ucap dr.Wildan.
Setelah menenangkan diri akhirnya keluarga pasien tersebut menyetujui bahwa anak nya harus segera melakukan oprasi.Malam itu aku terpaksa aku gk pulang ke Jakarta karena oprasi itu.
Setelah 1 jam oprasi pun berlangsung,oprasi itu tidak sampai berjam jam,karena pasien sudah dalam keadaan kritis."Gisela tolong sampaikan pada keluarganya bahwa pasien dalam keadaan kritis" ucap dr.Wildan.Lalu aku pun keluar ruangan,"Pa,Bu anak kalian sedang dalam keadaan kritis,tolong bantu doa" ucapku.
"Kamu bilang anak saya akan baik baik saja" ucap ibu itu sambil menangis.Aku pun masuk kembali ke ruang oprasi,tak lama setelah aku masuk ke ruang oprasi,saat oprasi masih berlangsung detak jantung pasien mulai menurun hingga akhirnya pasien tak tertolong (meninggal dunia).
Saat pasien kehilangan nyawa nya,aku pun mencatat kematiannya."Pa,Bu operasinya tidak berjalan lancar,tapi saya minta maaf pasien tidak tertolong" ucap dr.Wildan kepada keluarga pasien dengan rasa bersalah, "Dokter bilang anak saya akan sembuh,tapi lihat anak saya meninggal" ucap ibu itu sembari menangis terpukul,ibu itupun memukuli tangan dr.Wildan dengan rasa kecewa.
Aku,Sena dan Koas lainnya merasa bersalah atas kegagalan oprasinya.Saat itupun kami berada di RS semalaman.
Skip....
Pagi pun aku dan team Koas lainnya masih berada di RS begitupun dr.Wildan,saat jam menunjukkan pukul 09.00 aku dan Sena bersiap pulang dan saat sampai di tempat parkir ternyata Sena di jemput oleh Papa nya,dan terpaksa aku harus pulang sendiri.
Saat aku akan memesan Ojek Online,dr.Wildan pun datang "Sel,kamu pulang sama siapa?" Tanya dr.Wildan, "Aku pulang sendiri dok" jawabku."Oh gitu,yaudah aku antar aja, ayo" ucap nya kembali."Ga usah dok,nanti ngerepotin" jawabku lagi.Sedikit agak maksa si,tapi kapan lagi aku dapat tumpangan gratis dr.Wildan lagi (hehe🤭meskipun dia agak ngeselin)
Saat di jalan dr.Wildan banyak cerita padaku,apalagi soal kejadian semalam "Gw itu merasa bersalah banget sama keluarga pasien" ucap dr.Wildan, "Bersalah gimana dok?resiko jadi seorang Dokter bukannya itu ya?" Jawabku."Iya,tapi itu oprasi pertama yang gagal gw lakuin" ucapnya lagi.
Selama di perjalanan menuju Apartemenku,dr.Wildan bercerita tentang pengalamannya.Kita berdua saling Sharing satu sama lain.Saat itu dr.Wildan menyuruhku jika diluar RS tidak perlu memanggil Dokter,tapi panggil saja namanya,"Ohiya sel,kalo di luar RS gk usah panggil dokter,panggil aja Wildan,gk enak didengernya" ucapnya, "Oiya dok,eh Wildan maaf:)" jawabku,dan akhirnya kita menjadi dekat.
Aku dan Wildan (dr) menjadi akrab sekali seperti seorang teman yang sangat dekat,tapi dipikir pikir dr.Wildan itu kalo diluar RS orang nya mudah gaul dan update banget.Dan dia care banget sama orang lain,diapun orangnya sederhana,dan gk tau kenapa aku jadi suka sama dia,timbul rasa cinta gitu ke dia.
1 Tahun pun berlalu,bulan Agustus tepatnya tanggal 15 aku wisuda kelulusan dan Sumpah Dokter.Setelah mengucapkan Sumpah Dokter,akupun resmi menjadi seorang Dokter Bedah.Ya dr.Gisela Aprilia Sp.B (Spesialis Bedah).
Akupun bekerja di salah satu RS di Jakarta dan RS di daerah Sukabumi.Rasanya sangat senang sekali setalah jerit payah ku menjalani Kuliah selama 5 Tahun,menjalani Koas selama 2 Tahun akhirnya Aku resmi menjadi seorang Dokter Ahli Bedah.
2 Tahun setelah aku bekerja,saat itu aku sedang berada di RS daerah Slipi Jakarta.Dan saat aku sedang break di kantin aku bertemu dengan dr.Wildan, "Gisel" ucap dr.Wildan, "Eh dr.Wildan" jawabku, "Kamu praktek disini juga?" Tanya dr.Wildan, "Iya aku praktek di sini" jawjawabku, "Dokter sendiri praktek disini?" Tanyaku, "Oh iya,tapi jadwal gw hari Senin Selasa,gw cuma visit aja" ujarnya.Dan ternyata RS itu adalah milik dr.Wildan (Aku tau dari perawat yang membantuku di poli).
Dari situ kita berdua bercerita kembali,karena sudah lama tidak bertemu,dan sejak bertemu dengan dr.Wildan lagi,aku dan Wildan (dr) sesekali jalan bersama.Dan setelah 1 tahun kita sering jalan,dr.Wildan pun meminta aku untuk menjadi pacar nya.
"Gisel,apa kamu mau jadi pacar aku?" Ucap nya, "Jujur dari awal sejak kamu Koas aku sudah menyimpan rasa untuk kamu Sel" ucapnya kembali, "Iya Wil,aku mau" jawabku langsung menerimanya tanpa berfikir dahulu karena disitu aku merasa bahagia,aku bisa memiliki dr.Wildan,Dokter ganteng tapi kadang ngeselin juga.
Skip...
Setelah 3 bulan pacaran sama Wildan,kita berdua memutuskan untuk serius dalam hubungan yaitu Menikah,tapi sangat heran setelah kita berdua memutuskan untuk menikah,ada saja halangan menuju proses Lamaran,tanggal 14 Maret 2017 dimana 5 hari sebelum lamaran Wildan mendapatkan tugas ke luar kota selama 1 bulan lamanya,hingga proses Lamaran pun di undur sampai Wildan pulang dari tugas nya itu.
Setelah 1 bulan akhirnya aku dan Wildan meneruskan kembali proses Lamaran yang telah di undur waktu itu,kita berdua sudah sepakat untuk proses Lamarannya tanggal 10 Mei 2017, namun kendala pun datang kembali, saat itu aku di pindahkan ke daerah di Semarang selama 2 bulan,dan kami pun mengundurkan proses lamaran.
Sebelum pergi ke Semarang aku dan Wildan memutuskan untuk Bertunangan,namun di salah satu pihak keluarga Wildan ada yang tidak merestui,karena ada banyak nya kendala, "Sudahlah kalian tidak usah meneruskan proses Lamaran ini,Paman heran kenapa selalu ada kendalanya?" Ucap paman nya Wildan,ya memang ucapannya sedikit menyakitkan,namun Wildan pernah bilang kalau pamannya yang satu ini itu sifat nya seperti itu.
Setelah 2 Bulan akhir nya akupun pulang ke Jakarta,dan berencana melanjutkan proses Lamaran,namun ternyata saat aku masih di Semarang Wildan di pindahkan ke daerah Jawa Tengah,dan itu pun waktunya cukup lama.
1 Bulan pun berlalu,akhirnya Wildan pulang ke Jakarta,namun kita menunda Lamaran sampai setelah lebaran nanti.Lebaran pun sudah berlalu, dan akhirnya kita meneruskan proses Lamarannya,namun kendala pun datang kembali,1hari sebelum proses Lamaran, Wildan pulang dari RS di Bandung tempat dulu aku Koas,dan dia di parkiran ada motor yang menyerempet kakinya,yang mengakibatkan kaki nya terkilir dan harus di rawat selama 3 hari.
"Paman kan sudah bilang,sudah jangan dilanjutkan lagi Lamaran ini Wildan Gisel,nanti kalo ada apa apa sama kalian bagaimana?" Ucap pamannya itu, "Tapi paman Wildan ga mau membatalkannya" jawab Wildan, "Belum menuju proses nikah aja sudah banyak kendala,apalagi menuju proses nikah?,coba dipikirkan kembali oleh kalian" ucap pamannya lagi, "Sebaiknya kalian berdua tunda saja dulu lamaran ini" ucap Papah nya Wildan.
Untuk mencegah kejadian yang tidak terduga,aku dan Wildan tidak bertemu dulu.Selama tidak bertemu dengan Wildan,aku disibukkan dengan oprasi yang setiap harinya tak henti henti,berjam jam aku habiskan di ruang oprasi,dan tiba akhirnya cuti bekerja karena bukan jadwal aku bekerja (hehe:).
Tepat 17 Agustus 2017,aku cuti kerja karena hari itu tanggal merah.Tepat pukul 09.00 Wildan dan keluarganya datang kerumahku untuk Melamar aku,dan itu tanpa sepengetahuanku.Saat itu Wildan hanya bilang dia akan pergi ke rumah kerabatnya karena ada acara.
Hari itu acara Lamaran nya berjalan dengan lancar,dan akhirnya keluarga aku dan Wildan sudah menentukan tanggal pernikahan aku dan Wildan.Acara pernikahan kita percepat karena aku dan Wildan mempunyai tanggung jawab terhadap pasien kita masing masing.
Tanggal 25-26 Agustus 2017,adalah hari dimana acara Pernikahan Aku dan Wildan.Resepsi pertama di selenggarakan di Rumahku,dan berjalan dengan lancar.Resepsi kedua di selenggarakan di gedung.
Setelah menikah aku dan Wildan mengambil cuti selama 1 Minggu,dan kami habiskan dengan pergi berjalan ke Pulau Bali.Bulan madu,menurutku itu menyenangkan karena menghabiskan waktu bersama orang yang aku sayang.
Setelah pulang dari pulau Bali,aku dan Wildan melanjutkan profesi sebagai dokter.Wildan mengijinkan aku untuk bekerja selagi,asalkan aku bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan Wildan.
Setelah 1 Tahun menikah aku dan Wildan di berikan seorang anak,saat bulan Maret aku di nyatakan positif hamil oleh dr.Marina (temanku saat kuliah),di situ aku sangat menjaga kehamilanku,begitupun Wildan sangat siap siaga menjadi calon seorang Ayah.
9 Bulan pun sudah berlalu,aku sudah melahirkan anak pertamaku dengan Normal,dan anak pertamaku Laki laki.Aku dan Wildan sangat bahagia karena telah diberikan seorang anak.
Keluarga aku dan keluarga Wildan,sangat bahagia karena anak yang aku lahirkan adalah Cucu pertama dari keluargaku dan keluarga Wildan.Setelah beberapa bulan aku cuti bekerja,aku pun kembali bekerja dan bergantian mengasuh anak dengan mamahku dan mamah nya Wildan.
Setelah lahirnya anak pertamaku,keluarga ku semakin harmonis sekali.Kehidupanku semakin sempurna atas kehadiran seorang anak di antar Aku dan Wildan.Sudah sepakat,Aku dan Wildan ingin menambah momongan lagi yaitu anak Perempuan,untuk melengkapi Rumah Tangga Aku dan Wildan.
Jujur sekali dulu aku sangat ingin memiliki seorang Suami berprofesi sebagai Dokter,dan akhirnya itu tercapai,ya memang sih kebanyakan yang bilang kalo Dokter pasti akan menikah dengan seorang Dokter,tapi itu tidak terjadi pada salah satu sahabatku,dia bernama dr.Gareen Muhammad Sp.B (dia menikah dengan anak Ustad) dan dr.Evie Yaniarti Sp.B (dia menikah dengan seorang Manager sekaligus pemilik perusahaan).
Terimakasih telah membaca Cerita Pendek yang mungkin agak GJ dikit.Maaf jika ada kesamaan Nama,Tempat,termasuk dengan Foto nya (background cerita ini) ini hanya cerita fiktif belaka.Jika suka bisa di Share ya😊😊Salam Sejahtera,Jangan lupa tersenyum😄😄😄

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Doctor
Short StorySeorang Calon Dokter Yang Mempunyai Suami Seorang Dokter