Di berbagai negara yang berpenduduk Muslim, terutama di Timur Tengah, hari raya Idul Adha dirayakan dengan semarak bersamaan dengan saat kaum Muslim melaksanakan ibadah haji, sehingga sering disebut Idul Akbar (Hari raya besar). Orang-orang sering menyebut hari raya Idul Adha dengan sebutan hari Raya Qurban. Mengapa hari raya Idul Adha dinamakan hari Raya Qurban? dinamakan hari raya Qurban, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada umat muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
Menjelang hari raya idul adha banyak orang-orang yang sibuk mencari hewan qurban baik itu kambing maupun sapi yang akan diqurbankan. Muslim mana yang tak ingin ikut ber-qurban pada hari raya idul adha. Semua orang berbondong-bondong dan berlomba-lomba untuk saling berbagi.
Ketika idul adha tiba biasanya sosial media seperti facebook sering sekali dipenuhi oleh upload gambar-gambar sate diberbagai media sosial. Gambar sate dari daging kurban yang memunculkan kesan hari raya kurban identik dengan nyate berjamaah atau nyate rame-rame . Sesungguhnya daging kurban itu untuk siapa? Yang paling utama iya untuk fakir miskin, sisanya untuk kelompok lain yang juga berhak, termasuk untuk panitia dan semua orang yang di dekat lokasi menyemblih hewan qurban. Jangan sampai kaum miskin sudah antri malah ada yang tidak kebagian daging kurban. Sering kali mendengar keluhan sebagian masyarakat yang seharusnya mendapat daging malah tidak kebagian daging qurban.
Ketika melihat gambar dimedia sosial yang dipenuhi oleh gambar sate daging qurban, saya jadi berpikir bahwa hari raya qurban identik dengan nyate. Padahal kan nyate bisa kapan saja, beli dimana saja tanpa harus menunggu daging qurban. Pada hakekatnya qurban itu kegembiraan kaum miskin dan seluruh anggota kampung. Jadi wajar semua anggota masyarakat mendapat jatah daging kurban. Banyak juga anggota masyarakat yang kebagian kupon daging kurban yang diberikan ke tetangganya yang menurutnya lebih berhak. Jika kegembiraan dengan daging kurban itu tidak melanggar hak kaum miskin dan kaum lain yang lebih berhak, dengan kata lain, mereka mendapat haknya, mau nyate rame-rame, bikin rendang rame-rame atau bikin bakso rame-rame itu tidak menjadi masalah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Idul Adha (Hari Raya Qurban)
Non-FictionHari raya qurban adalah hari raya setelah idul fitri. Pada hari raya qurban orang-orang berlomba-lomba untuk saling berbagi. Hewan qurban yang telah disemblih diutamakan dibagikan kepada fakir miskin.