Chapter 5

164 18 4
                                    

Hari ini matahari bersinar begitu cerah, sinarnya menembus kedalam sebuah kamar melalui celah celah yang ada. Jam telah menunjukan pukul 9 tepat, namun seseorang di atas ranjang tersebut nampak masih asik mengarungi mimpinya, tak peduli bila matahari telah meninggi.

TAP

TAP

TAP

Sebuah langkah kaki terdengar menggema memecah keheningan didalam rumah itu.

BRAK!

"Cihhhh, dia masih enak enakkan tidur rupanya"

TAP

TAP

TAP

SRET!

SRET!

BRUK!

"A-appo ssshhhh"

Rintihan kesakitan itu terdengar memenuhi kamar itu, dan membuat laki laki dewasa yang ada disana semakin marah padanya.

DUAK!

"A-appo hiks hiks" Rintihan kesakitan serta isak tangis semakin terdengar jelas dari bibir mungil, bocah laki laki yang tengah tersungkur di lantai tersebut.

Seakan tak puas hanya dengan membuat Taehyung terjatuh dari ranjangnya dan membentur lantai. Ayah Taehyung, juga menendang punggung Taehyung dengan keras saat Taehyung mencoba bangun dari posisi jatuhnya. Alhasil tubuh Taehyung kembali tersungkur dan menabrak meja di dekat ranjangnya.

"DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!, APA SAJA YANG KAU LAKUKAN HEH!!, ENAK ENAKAN TIDUR DAN TIDAK MENGERJAKAN TUGAS!, Jika kau ingin tetap tinggal disini kau harus lakukan apa yang aku perintahkan!!, jika kau hanya ingin bermalas malasan sebaiknya kau pergi dari rumah ini dan tak usah kembali lagi. Oh atau jika perlu kau bisa menyusul Eomma mu itu ke alam baka" ucap Ayah Taehyung dengan tajam.

"TIDAK SEHARUSNYA APPA MEMBAWA BAWA EOMMA!" teriakan Taehyung semakin menyulut emosi Ayahny. Sebenarnya Taehyung tidak bermaksut meneriaki Ayahnya hanya saja ia tak terima jika Ayahnya itu membawa bawa mendiang ibunya dalam masalah ini.

"DASAR ANAK SIALAN BERANINYA KAU MENERIAKI KU!" bentak Ayah Taehyung pada Taehyung.

Melihat Ayahnya yang sedang di selimuti oleh emosi membuat Taehyung semakin takut, ia takut jika Ayahnya itu akan melakukan hal hal yang tidak Taehyung inginkan.

PLAK!

Dan benar saja sebuah tamparan telah berhasil mendarat dengan mulus di pipi Taehyung, menciptakan rona merah yang menyakitkan.

Seakan tak puas hanya dengan melakukan hal itu pada Taehyung, Ayah Taehyung pun mulai melepas sabuk kulit dari pinggangnya, Ayah Taehyung mulai mengayunkan sabuk kulit itu kearah tubuh Taehyung.

CTARRRR!

"AKKHHH!" teriakan kesakitan dari Taehyung memenuhi kamar tersebut.

CTARRRR!

"A-appo hiks hiks"

Taehyung mencoba menghindari cambukan cambukan itu namun sebagian besar cambukan berhasil menggores tubuh Taehyung.

"DIAM!" bentak Ayah Taehyung padanya

"Hiks hiks hiks" bukannya menghentikan tangisnya, Taehyung malah menangis semakin keras.

MIANHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang