"Bagaimana? Aku serius kali ini. Tolong berikan aku kepastian kali ini. Apa kamu masih memiliki hubungan dengan Amar?" Tanya Mahdi.
Dia bilang, dia ingin fokus akan sekolahnya. Tapi, Amar juga bilang bahwa aku dan dia cukup berteman saja. Tapi kami tetap berkomunikasi dan berkomitmen seperti sepasang kekasih" jawabku.
"Hey, kau masih mencintai dia kan? Atau mencintaiku? Kau tahu? Aku dan Amar sudah bersahabat lama, bahkan dia sudah menganggapku seperti Kakaknya sendiri. Karena aku selalu menasihatinya, aku rela persahabatan ini akan rusak, asalkan kau benar-benar tulus mencintaiku. Berikan aku kepastian put, aku tidak mau kau membagi cintamu, jika kau pilih Amar, jagalah dia, jangan sakiti perasaannya, jika kau memilih Aku, maka jauhi Amar, dan terima aku apa adanya." Jelas Mahdi panjang lebar. Untung saja kami berbincang lewat telfon. Jika didepannya, aku pasti sangat kaku dan tidak tahu harus menjawab apa.
"Aku serius denganmu, karena perasaan ku pada Amar perlahan hilang, semenjak dia menjauh dariku tanpa alasan, selama 1 bulan dia seperti tidak menganggapku sama sekali" jawabku lirih.
'Hey Put, aku sangat menghargai perjuanganmu untuk mendapatkan hatiku, kau bahkan sudah sangat akrab dengan Ayahku sekarang, aku kagum. Kau dengan percaya dirinya langsung mengatakan pada Ayahku, bahwa kau mencintaiku. Aku kagum dengan perjuanganmu Put" Kata Mahdi.
"Di, aku tidak ingin kau menghargai perjuangan aku saja, aku tidak meminta di hargai, aku cuma mencintaimu, aku awalnya tidak tahu ini berbalas atau tidak, tapi asal kau tahu. Aku memang mencintai Amar, tapi aku tak pernah merasa di cintai. Karena Amar terlalu egois. Kau tahu, dihargai saja tidak cukup. Aku juga perlu cinta yang terbalas di. Jika kau hanya menghargai aku saja. Sebaiknya jangan kita mulai hubungan ini" jawabku lirih.
.
.
.
.
Okee ini awal banget masya Allah, maaf ya ini amatir sumvah:v semoga suka. Ini di ambil dari real life ya ehe. Hope you like it guys! *Ini sedikit amat perasaan:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku adalah Aku
RomanceTentang keraguan didalam hati, entah harus berpihak pada siapa.