Dunia Monster

19 0 0
                                    

Beberapa saat yang lalu Aku yakin bahwa sedang tidur di apartemenku, tapi apa-apaan ini. (terbangun di sebuah hutan yang lebat)

***

Namaku adalah Davi Pratama (25 tahun) seorang pekerja kantoran biasa (meskipun job-ku adalah Ilmuwan), Kehidupanku layaknya orang-orang normal pada umumnya yang membedakannya adalah Aku berasal dari panti asuhan dengan kata lain Aku tidak memiliki orang tua maupun keluarga. Yah Aku tidak terlalu memikirkannya, bisa hidup hingga sekarang saja sudah merupakan keajaiban untukku, terimakasih Tuhan.

Sedikit bercerita tentang masalalu-ku, Aku meninggalkan panti asuhan sejak berumur 17 tahun, Hal ini dikarenakan Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah secara gratis di salah satu Universitas top Dunia. Bakatku memang sudah terlihat saat bersekolah di SMA antaralain memenangkan kejuaraan Olimpiade Sains Internasional, Mendapatkan predikat salah satu anak terjenius di Dunia, dll. Bukan sombong hanya ingin mengatakan bahwa Aku memiliki IQ 190 yang dimana sedikit melebihi Albert Eisntein, Maka dari itu mendapatkan beasiswa adalah hal yang wajar untuku. Meski mendapat stampel "Bocah Jenius", kehidupanku sebenarnnya biasa-biasa saja walau sebelumnya Aku pernah diganggu oleh beberapa perusahaan yang memaksaku untuk bergabung dengan Mereka, Namun hal itu terhenti ketika Aku bekerja di Indonesia sebagai ilmuwan. Mungkin sebuah anugrah dari Tuhan untuk membalas-ku karena tidak memiliki Orang Tua, Tidak hanya Jenius, Aku juga memiliki bakat untuk menguasai banyak macam Ilmu bela diri & Ilmu pedang, Walaupun sebenarnya tujuan utamaku belajar semua itu agar jika suatu hari Aku mendapatkan masalah bisa mengatasinya sendiri dengan mudah.

***

Setelah beberapa saat terkejut, Aku mulai mengamati keadaan disekitarku dan mulai menggerutu "tidak diragukan lagi, sekarang aku berada di Dunia lain". Bagaimana tidak, lihatlah Bulan itu, Jika ini adalah Bumi maka hanya memiliki Satu (Bulan) namun disini punya Dua (Bulan). Meskipun sedikit terkejut Aku mulai menenangkan diri, Mungkin bagi orang normal Mereka akan menangis namun tidak denganku, Sesuai julukan Orang lain kepada-ku "Lelaki Bermuka Datar" yah walapun sebenarnya Aku cukup tampan. Setelah menata diri dan mulai berfikir dengan beberapa pertanyaan dalam benak hatiku "Bagaimana bisa Aku disini" "Mengapa Aku berada di Dunia lain" "Dunia apa sebenarnya ini" dengan berbagai pertimbangan Aku mendapatkan satu kesimpulan yakni "Aku terlalu lama berfikir, sebaiknya aku berjalan keluar dulu dari hutan ini". Bukan tanpa sebab Aku mengatakan itu, Pasalnya ada beberapa tatapan oleh para "binatang" buas yang sejak dari tadi menatapku.

Aku mulai berjalan sedikit demi sedikit untuk keluar dari hutan ini dan melihat hamparan yang luas namun lagi lagi Dunia ini membuatku terkejut sekali lagi. Yang pertama keluar dari mulutku adalah "Apa-apaan 'binatang' itu!" ya binatang itu Wayvern. Meskipun di Bumi, Wayvern merupakan sesuatu yang dikarang oleh Manusia namun tampaknya berbeda di Dunia ini yang dimana dia tepat berada jauh di depanku. 'glup' suara menelan ludah terdengar di malam yang sunyi,

"Oke baiklah mari saatnya berfikir, pertama aku tidak mengerti mengapa tiba tiba berada di Dunia ini dan ke dua Aku melihat 'binatang' atau mungkin bisa disebut 'monster' yang hanya ada di cerita fiksi dan ketiga 'fvck you!'" guam Davi yang sejak tadi berbicara sendiri.

"Pertama mari Kita singkirkan berandalan-berandalan yang sejak tadi mengikutiku" cetus Davi sambil mengambil batang pohon yang seukuran tangan disekitarnya. (berandalan yang dimaksud adalah para "binatang")

Davi mulai mendekati para berandalan-berandalan itu dan ternyata Mereka adalah serigala namun yang membedakannya dari serigala di Bumi adalah ukuran tubuhnya yang 2 kali lebih besar dan jumlah-nya yang kurang lebih ada 20 ekor.

"Baiklah, ayo maju" senyum kecut ada diwajah Davi, bukan masalah ukuran tapi jumlah Mereka yang begitu banyak.

Serigal-serigala itu mulai berlari ke arah Davi dengan kecepatan tinggi untuk menerkamnya, Namun begitu terkejutnya Mereka ternyata Davi sangatlah kuat bahkan Dia telah membunuh 5 rekannya dengan mudah.

"Oh ternyata mereka lemah" ucap Davi, bukan tanpa sebab pasalnya Dia sendiri dapat mengubah senjata apapun menjadi setajam dan sekuat pedang, Ini didapatkan karena sebelumnya Dia sudah mempelajari ilmu pedang dan beladiri.

"Tak disangka ternyata kekuatan ini benar-benar berguna" ucap Davi sekali lagi, Dia telah berlatih ilmu pedang dan bela diri sejak berumur 12 tahun.

"Ayo majulah!" kata Davi kepada kawanan Serigala,

Melihat kawanannya mati di depan Mereka, para serigala tentunya berfikir bahwa "Dia" bukan sesuatu yang bisa ditangani dengan mudah, namun tiba-tiba saja ada se-ekor serigala yang tampak berbeda dengan lainnya yakni bulunya yang berwarna kuning emas dengan memiliki 9 ekor. Melihat hal itu Davi pun seidikit kaget, Jika di Bumi pasti itulah binatang yang dimiliki oleh Narto yakni Kyubi,

'Nampaknya Dia adalah ketua dari serigala-serigala itu' pikir Davi, Bukan tanpa sebab Dia berfikir seperti itu karena para serigala tadi mulai memberi jalan kepadanya 'Kyubi' untuk lewat. Melihat kawannya mati, Kyubi itu memberikan tatapan tajam kepada Davi dan 'wuss', Kyubi itu sudah berada di depan Davi dan 'guah' pukulan oleh kaki Kyubi begitu kuat sehingga mendorong Davi beberapa meter, 'cough cough' Davi mengeluarkan darah dari mulutnya.

'Tak kusangka Dia sekuat ini' pikir Davi sambil menyeka darah yang keluar dari mulutnya. Tak ingin kesempatan lewat untuk menghabisi Davi, Kyubi itu berlari dengan cepat ke arahnya dan mengeluarkan cakar tajam, lalu 'creet' darah mulai menyembur dan kepala Kyubi itu jatuh ke tanah. Melihat hal yang tak terduga itu para serigala menjadi ketakutan pasalnya Kyubi itu merupakan ketua Mereka dan yang terkuat dianatara Mereka, dengan sekejap telah mati di depan Mereka. Serigala-serigala itu pun lari ketakutan sambil berfikir bahwa dia (Davi) adalah 'Monster'. Meski sudah membunuh serigala berbulu emas itu Davi masih merasa kesakitan karena pukulan tadi, Dia pun duduk dan menatap langit "Sebenarnya Dunia macam apa ini" katanya sambil melihat dua bulan yang sejajar.

Flat-Faced ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang