Selamat pagi semua
Maaf ya aku agak lama mengupdatenya. Karena lagi ada kesibukan hingga tidak sempat untuk mengup cerita ini.
Mungkin aku sedikit agak lama mengangkat cerita ini. karena entah kenapa cerita ini menjadi semakin rumit aku membuatnya dan membutuhkan ketenangan agar tidak salah menyelesaikannya.
Mudah - mudahan kalian semua senang dengan cerita ini.
I hope you enjoy and like it. Please comment and vote also.
Thank you.
**************************************************************
MASALAH BARU
Suasana hening menyelimuti kami. Setelah Tommy mengantarku ke ruangan yang saat ini kutempati, Rizky dengan halus mengusirnya karena ingin berbicara berdua denganku dengan alasan masalah keluarga di antara kami.
Aku tahu Tommy sangat penasaran dan ia menghampiriku.
Seketika ia berbisik di telingaku, "Are you okay if I leave you alone with Rizky?"
Aku hanya bisa tersenyum dan mengatakan aku akan baik – baik saja. Namun aku tahu Tommy terlihat khawatir meninggalkanku berdua dengan Rizky. Aku terkadang tidak mengerti dengan sikap Tommy yang sungguh terang – terangan menunjukkan kepeduliannya terhadapku.
Setelah Tommy keluar, aku sudah bersikap waspada terhadap serangan yang ingin dilancarkan oleh Rizky. Aku tidak boleh takut di hadapannya seperti yang dulu – dulu. Sudah cukup rasanya penderitaanku yang dibuat olehnya.
"Apa yang kau inginkan?"
Tanyaku dingin.
Dia masih diam dan tetap menatapku tajam. Tapi aku juga menatapnya tidak kalah gentar. Aku tidak mau menjadi pengecut karenanya.
Tiba – tiba dia berdiri dari duduknya dan menghampiriku. Aku sudah siap akan melawan jika dia akan berlaku kurang sopan lagi terhadapku. Namun yang terjadi adalah dia malah menarik kursiku kemudian berlutut di hadapanku. Pandangan kami bertemu dan aku duduk dengan sejajar di hadapannya.
"Syif, aku ingin minta maaf padamu."
Dengan suara yang parau dan kecil sekali kudengar namun itu jelas di telingaku. Aku ingin tertawa mendengarnya. Aku ingin bangkit, akan tetapi dia menahan tanganku untuk tetap duduk di hadapannya.
"Aku mohon kamu bisa memaafkanku. Sungguh aku menyesal telah berbuat tidak baik padamu.... dulu."
Rizky tak bergeming memandangku. Aku ingin melihat apakah ini hanya tipu muslihatnya ataukah dia jujur mengakui kesalahannya. Namun yang kulihat sorot mata kesedihan yang terpancar. Ada apa dengan dirinya?
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi antara kita berdua. Bagiku itu sudah kulupakan dan gak mau kuingat kembali Ky. Aku mohon kamu tinggalkan aku sendiri. Biarkan aku hidup dengan tenang."
Akhirnya dengan berani kukatakan juga. Tapi itu tidak membuat seorang Rizky untuk menyerah.
"Sungguh aku menyesal melakukannya. Seharusnya aku menyelidiki dulu kebenarannya dan tidak salah mengambil kesimpulan. Aku sudah dibutakan oleh prasangka buruk terhadapmu Syif. Jadi aku mohon padamu untuk memaafkanku."
"Sejak pertemuan kita kemarin, aku sungguh shock mengetahui kebenarannya. Aku dulu sungguh dibutakan oleh hasutan dan kebohongan yang seharusnya kuselidiki kebenarannya. Seandainya aku tidak termakan kebohongan Ina, mungkin kita berdua tidak dalam kondisi seperti ini. Bahkan setelah pertemuan kita kemarin, aku bertengkar dengan Ina."
YOU ARE READING
Broken Wings
RomanceAzzahra Syifa Kumala, seorang dokter bedah jantung yang berjuang sendirian dalam membesarkan anaknya Kinanti. Ia mengalami pelecehan seksual sewaktu di bangku kuliah oleh kakak seniornya, Rizky Permana Putra sehingga mengakibatkan Syifa hamil. Akiba...