Prolog

4 0 0
                                    

"Kamu gak papa kan." Ucap pria yang telah menolongku dari para pereman yang akan memperkosaku.

Aku takut bahkan sangat takut, tubuhku bergetar hebat dan jantungku berdetak kencang seakan rasanya mau copot. Untung ada pria jangkung ini yang menolongku dari para preman mabok itu, kalo tidak aku tak bisa membayangkan bagaimana keadaanku.

"A-aku gak p-papa...terimakasih banyak mas sudah mau menolongku dari mereka."
Jawabku gugup, bukan gugup tapi masih ada rasa takut yang menyelimuti.

"Syukurlah kalo kamu gak papa." Ucapnya sebari tersenyum "Auu..."

"Mas gak papa, mau kita pergi ke dokter saja untuk mengobati luka mas?."
"Saya gak papa, ini luka kecil gak harus di bawa ke dokter."

"Tapi muka mas bonyok pasti sakit, terus tubuh mas juga, tadi abis di gebukin sama preman-preman itu. Saya antar aja ya mas, saya takut mas kenapa-napa karena udah nolongin saya." Ucapku khawatir.

"Enggak papa, kamu tenang aja. Saya bisa kompres sengan air dingin nanti di rumah."
 
Wanita itu berpikir sejenak
"Yasudah kalo begitu, mas pulang saja kerumah saya, nanti biar saya kompres dan bersihin juga darah-darahnya, takut infeksi."

"Baiklah kalo itu mau kamu, tadi kamu naik apa" tanyanya
"Tadi saya naik angkot mas."
"Yasudah kita masuk mobil saya aja"

Lalu mereka menaiki mobil yang di kendarai oleh si pria jangkung tersebut kenuju rumah si wanita yang di tolongnya.



Holaaaaaaaaa😅
Gaje banget gak sih? Maaf kalo gak nyambung. Soalnya ini cerita pertama yang aku tulis panjang.
Doakan semoga aku bisa sampe selsai nulisnya.

Kasih semangat buat aku, gampang kok cuma komen sama vote😊
See you😙

Setangkai MawarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang